Mohamed Salah Trauma Tampil di Final Liga Champions
Mohamed Salah Trauma Tampil di Final Liga Champions
A
A
A
MADRID - Cedera yang menimpa Mohamed Salah pada laga final Liga Champions musim lalu tampaknya masih menggelayuti pikirannya jelang laga melawan Tottenham Hotspur di Wanda Metropolitano, Minggu (2/6/2019) dini hari WIB. Penyerang Liverpool itu pun berharap bisa bermain full melawan Spurs.
Liga Champions bisa dikatakan sebagai momok yang menakutkan buat Salah. Tahun lalu, dia hanya bermain selama 25 menit setelah Sergio Ramos membuatnya terkapar di lapangan usai berduel dalam perebutan bola.
Salah lantas tidak bisa melanjutkan pertandingan. Keluarnya bintang asal Mesir itu membuat lini depan Liverpool sedikit pincang. Alhasil, Real Madrid sukses mengunci trofi juara Liga Champions untuk keempat kalinya secara beruntun setelah menang 3-1.
Salah sebenarnya mencoba untuk menghilangkan rasa takutnya ketika kembali ke Liga Champions musim ini bersama Liverpool. Tapi, lagi-lagi dia sempat dibuat panik lantaran cedera (gegar otak) yang menimpanya. Dia pun absen di laga leg kedua semifinal saat berhadapan melawan Barcelona.
Beruntung, rekan setimnya kali ini tidak terganggu dengan ketidakhadiran Salah. Jordan Henderson dkk pun berhasil memesan tiket final setelah menang melalui drama empat gol tanpa balas. Liverpool memastikan tempat di final dengan agregat 4-3.
Rasa trauma akan cedera masih belum hilang dari pikiran Salah. Karena itu, dia berharap peristiwa buruk tahun lalu di final Liga Champions tak terulang kala berhadapan melawan Tottenham.
"Saya sangat senang bahwa saya memiliki kesempatan untuk bermain di final lagi. Saya harap saya bisa memainkan permainan penuh saat ini," kata Salah dikutip dari Guardian, Sabtu (1/6).
"Saya harap kita bisa memperbaiki apa yang terjadi musim lalu, mendapatkan hasil yang baik dan memenangkan kompetisi," tambah Salah.
Ketika ditanya apakah dia bermimpi mencetak gol kemenangan di final Liga Champions musim ini, dia berkata itu bukan hanya mimpi. "Saya berharap itu menjadi kenyataan dan saya mencetak gol di final, kemudian memenangkan Piala Afrika (yang dimulai di Mesir bulan ini)."
Liga Champions bisa dikatakan sebagai momok yang menakutkan buat Salah. Tahun lalu, dia hanya bermain selama 25 menit setelah Sergio Ramos membuatnya terkapar di lapangan usai berduel dalam perebutan bola.
Salah lantas tidak bisa melanjutkan pertandingan. Keluarnya bintang asal Mesir itu membuat lini depan Liverpool sedikit pincang. Alhasil, Real Madrid sukses mengunci trofi juara Liga Champions untuk keempat kalinya secara beruntun setelah menang 3-1.
Salah sebenarnya mencoba untuk menghilangkan rasa takutnya ketika kembali ke Liga Champions musim ini bersama Liverpool. Tapi, lagi-lagi dia sempat dibuat panik lantaran cedera (gegar otak) yang menimpanya. Dia pun absen di laga leg kedua semifinal saat berhadapan melawan Barcelona.
Beruntung, rekan setimnya kali ini tidak terganggu dengan ketidakhadiran Salah. Jordan Henderson dkk pun berhasil memesan tiket final setelah menang melalui drama empat gol tanpa balas. Liverpool memastikan tempat di final dengan agregat 4-3.
Rasa trauma akan cedera masih belum hilang dari pikiran Salah. Karena itu, dia berharap peristiwa buruk tahun lalu di final Liga Champions tak terulang kala berhadapan melawan Tottenham.
"Saya sangat senang bahwa saya memiliki kesempatan untuk bermain di final lagi. Saya harap saya bisa memainkan permainan penuh saat ini," kata Salah dikutip dari Guardian, Sabtu (1/6).
"Saya harap kita bisa memperbaiki apa yang terjadi musim lalu, mendapatkan hasil yang baik dan memenangkan kompetisi," tambah Salah.
Ketika ditanya apakah dia bermimpi mencetak gol kemenangan di final Liga Champions musim ini, dia berkata itu bukan hanya mimpi. "Saya berharap itu menjadi kenyataan dan saya mencetak gol di final, kemudian memenangkan Piala Afrika (yang dimulai di Mesir bulan ini)."
(sha)
Explore More