Formula 1 Berencana Terapkan Financial Fair Play Mirip Sepak Bola
Minggu, 09 Juni 2019 - 00:01 WIB
Formula 1 Berencana Terapkan Financial Fair Play Mirip Sepak Bola
A
A
A
LONDON - Berbagai cara dilakukan agar olahraga Formula 1 (F1) terasa lebih kompetitif. Belakangan muncul rencana menerapkan aturan finansial mirip olahraga sepak bola.
Dalam sepak bola, khususnya di Eropa, setiap klub yang mengeluarkan uang untuk belanja pemain diamati secara rigit oleh UEFA. Meski punya duit banyak, tidak sembarangan klub bisa menggelontorkan uang untuk mendatangkan pemain baru.
Pada olahraga Formula 1, aturan seperti itu belum sepenuhnya bisa dijalankan. Akibatnya, tim balap yang punya uang banyak seperti Ferrari dan Mercedes secara otomatis bisa lebih leluasa mengembangkan mobil.
Menurut Motorsport, aturan finansial baru akan diterapkan 2021. Pengeluaran tim akan dibatasi maksimum sebesar 175 juta dolar AS setara Rp2,5 triliun per musim. Aturan pembatasan anggaran akan menjadi regulasi yang segera disusun.
Saat ini, tim-tim besar diperkirakan mengucurkan anggaran sebesar 220-250 juta dolar AS per musim. Jadi bisa dibilang pembatasan anggaran ini tidak terlalu signifikan. Namun, tim-tim papan tengah awalnya berharap batas maksimum berada di kisaran 150 juta dolar AS.
Dalam sepak bola, khususnya di Eropa, setiap klub yang mengeluarkan uang untuk belanja pemain diamati secara rigit oleh UEFA. Meski punya duit banyak, tidak sembarangan klub bisa menggelontorkan uang untuk mendatangkan pemain baru.
Pada olahraga Formula 1, aturan seperti itu belum sepenuhnya bisa dijalankan. Akibatnya, tim balap yang punya uang banyak seperti Ferrari dan Mercedes secara otomatis bisa lebih leluasa mengembangkan mobil.
Menurut Motorsport, aturan finansial baru akan diterapkan 2021. Pengeluaran tim akan dibatasi maksimum sebesar 175 juta dolar AS setara Rp2,5 triliun per musim. Aturan pembatasan anggaran akan menjadi regulasi yang segera disusun.
Saat ini, tim-tim besar diperkirakan mengucurkan anggaran sebesar 220-250 juta dolar AS per musim. Jadi bisa dibilang pembatasan anggaran ini tidak terlalu signifikan. Namun, tim-tim papan tengah awalnya berharap batas maksimum berada di kisaran 150 juta dolar AS.
(sha)
