Gawat! Andre Iguodala Ungkap Perlakuan Buruk Warriors
A
A
A
SAN FRANSISCO - Golden State Warriors dituding memaksa Kevin Durant bermain pada game kelima final NBA 2019 kontra Toronto Raptors. Akibatnya, small forward berusia 30 tahun itu mengalami patah tendon archiles. Padahal, sebelum dimainkan, Durant belum sembuh benar dari cedera yang sama.
Pebasket kelahiran Suitland, Suitland-Silver Hill, Maryland, Amerika Serikat, 29 September 1988, itu telah direhabilitasi selama beberapa pekan dari apa yang disebut Warriors sebagai strain betis. Tapi, skeptis percaya bahwa cedera asli lebih parah. Shooting guard Warriors Andre Iguodala mengatakan manajemen tim pernah melakukan hal yang sama terhadap dirinya.
Setelah absen dalam empat pertandingan terakhir final konferensi dan games pertama dan kedua dari final pada 2018 karena masalah kaki, dia menghadapi tekanan besar agar bisa dimainkan. Dalam sebuah wawancara pada Selasa (25/6), Iguodala mengklaim Warriors tidak jujur tentang tingkat cedera yang dialaminya sehingga menyebabkan dia bentrok dengan pihak-pihak baik di luar maupun dalam tim.
“Saya mengalami patah tulang kaki, tapi dibiarkan seolah-olah hanya mengalami memar tulang,” kata Iguodala, kepada 105.1 FM, dilansir thescore. “Saya bertarung dengan tim. Saya bertarung dengan orang-orang. Saya bertarung dengan media. Kemudian rekan timku bertanya kepadaku setiap hari, ‘Bagaimana perasaanmu, bagaimana perasaanmu?” tutur Iguodala.
Pebasket berusia 35 tahun ini mengatakan Durant terusmenerus dipaksa sembuh dari cedera. Selama playoff NBA musim ini, ketidakhadiran sang superstar membuat campuran kebingungan dan kegelisahan Warriors. Iguodala yakin keputusan memainkan Durant pada gamekelima karena dipengaruhi suarasuara itu.
“Anda divalidasi sebagai atlet jika Anda memenangkan kejuaraan atau (berdasarkan) seberapa keras Anda. Jika Anda duduk, itu seperti, ‘Ah, dia tidak tangguh.’ Jika Anda memikirkannya, sejarah olahraga adalah semua tentang persepsi orang tentang Anda dan mereka ingin mendapatkan kepuasan melalui Anda untuk diri mereka sendiri,” paparnya.
Durant memegang opsi pemain senilai USD31,5 juta dengan Warriors untuk musim 2019/2020, tapi diperkirakan akan menolaknya. Dia juga diperkirakan akan kehilangan musim ini karena cedera archiles. Mengenai pemecatan Pelatih Mark Jackson pada 2014, Iguodala menduga Jackson memang sudah diincar sejak lama atau masuk daftar hitam pengurus. “Ya, tentu saja,” kata Iguodala.
Menurut dia, ada rasa ketidaksukaan manajemen Warriors terhadap Jackson karena pandangan sosial Jackson yang tidak sejalan dengan Presiden Warriors Rick Welts. “Satu masalah khusus adalah pandangannya tentang gender atau pernikahan tentang seksualitasmu dan kepala bisnis kita. Jadi, ada konflik dengan itu yang tersebar luas,” tutur Iguodala.
Pebasket kelahiran Suitland, Suitland-Silver Hill, Maryland, Amerika Serikat, 29 September 1988, itu telah direhabilitasi selama beberapa pekan dari apa yang disebut Warriors sebagai strain betis. Tapi, skeptis percaya bahwa cedera asli lebih parah. Shooting guard Warriors Andre Iguodala mengatakan manajemen tim pernah melakukan hal yang sama terhadap dirinya.
Setelah absen dalam empat pertandingan terakhir final konferensi dan games pertama dan kedua dari final pada 2018 karena masalah kaki, dia menghadapi tekanan besar agar bisa dimainkan. Dalam sebuah wawancara pada Selasa (25/6), Iguodala mengklaim Warriors tidak jujur tentang tingkat cedera yang dialaminya sehingga menyebabkan dia bentrok dengan pihak-pihak baik di luar maupun dalam tim.
“Saya mengalami patah tulang kaki, tapi dibiarkan seolah-olah hanya mengalami memar tulang,” kata Iguodala, kepada 105.1 FM, dilansir thescore. “Saya bertarung dengan tim. Saya bertarung dengan orang-orang. Saya bertarung dengan media. Kemudian rekan timku bertanya kepadaku setiap hari, ‘Bagaimana perasaanmu, bagaimana perasaanmu?” tutur Iguodala.
Pebasket berusia 35 tahun ini mengatakan Durant terusmenerus dipaksa sembuh dari cedera. Selama playoff NBA musim ini, ketidakhadiran sang superstar membuat campuran kebingungan dan kegelisahan Warriors. Iguodala yakin keputusan memainkan Durant pada gamekelima karena dipengaruhi suarasuara itu.
“Anda divalidasi sebagai atlet jika Anda memenangkan kejuaraan atau (berdasarkan) seberapa keras Anda. Jika Anda duduk, itu seperti, ‘Ah, dia tidak tangguh.’ Jika Anda memikirkannya, sejarah olahraga adalah semua tentang persepsi orang tentang Anda dan mereka ingin mendapatkan kepuasan melalui Anda untuk diri mereka sendiri,” paparnya.
Durant memegang opsi pemain senilai USD31,5 juta dengan Warriors untuk musim 2019/2020, tapi diperkirakan akan menolaknya. Dia juga diperkirakan akan kehilangan musim ini karena cedera archiles. Mengenai pemecatan Pelatih Mark Jackson pada 2014, Iguodala menduga Jackson memang sudah diincar sejak lama atau masuk daftar hitam pengurus. “Ya, tentu saja,” kata Iguodala.
Menurut dia, ada rasa ketidaksukaan manajemen Warriors terhadap Jackson karena pandangan sosial Jackson yang tidak sejalan dengan Presiden Warriors Rick Welts. “Satu masalah khusus adalah pandangannya tentang gender atau pernikahan tentang seksualitasmu dan kepala bisnis kita. Jadi, ada konflik dengan itu yang tersebar luas,” tutur Iguodala.
(don)