Patahkan Semua Prediksi, Skuad Leeuwinnen Siap Jadi Juara

Rabu, 03 Juli 2019 - 07:04 WIB
Patahkan Semua Prediksi, Skuad Leeuwinnen Siap Jadi Juara
Patahkan Semua Prediksi, Skuad Leeuwinnen Siap Jadi Juara
A A A
LYON - Baru pertama kali merasakan semifinal Piala Dunia Wanita tidak membuat Belanda minder. Leeuwinnen menyatakan telah terbiasa dengan tekanan dan sudah siap menghadapi Swedia di Groupama Stadium, dini hari nanti. Sebelum Piala Dunia Wanita 2019 yang berlangsung di Prancis bergulir, tidak ada yang menganggap Belanda sebagai kandidat juara.

Melihat prestasi serta pengalaman, tim asuhan Sarina Wiegman itu dipercaya bakal tersingkir lebih cepat. Prediksi itu bisa dimaklumi. Tim wanita Belanda secara teknis baru merasakan turnamen resmi selama sekitar 10 tahun. Di ajang Olimpiade, mereka tidak pernah lolos kualifikasi dan baru akan melakukan debut pada 2020. Sementara di Piala Dunia, Belanda terus absen di edisi 1991, 1995, 1999, 2003, 2007, dan 2011.

Mereka baru hadir di kompetisi empat tahunan itu pada 2015 di Kanada. Itu juga hanya sampai fase 16 besar karena disingkirkan Jepang 1-2. Sementara di Eropa, setelah berjuang sejak 1984, Belanda baru ikut serta pada 2009 dengan hasil yang beragam. Saat periode pertamanya, mereka langsung menembus semifinal. Tapi, di edisi 2013 justru terhenti di penyisihan grup. Pada 2017, Negeri Kincir Angin malah berhasil menjadi juara.

“Saat Piala Eropa 2017 tidak ada seorang pun yang mengharapkan sesuatu dari kami. Tapi, ketika kami bisa meraih kemenangan, seluruh warga kami mulai memberi dukungan. Selanjutnya, kami seperti hanya mengikuti arus,” ucap penyerang Belanda Vivianne Miedema, dilansir Skysport. Miedema menyebut sukses meratui Eropa menjadi kebanggaan tersendiri.

Namun, hal itu memunculkan beban baru. Seluruh warga Belanda kini menginginkan trofi lagi. Ellen Jansen dkk sekarang diharapkan memenangkan Piala Dunia Wanita. “Sekarang kami hadir di sini (Prancis) untuk mengikuti Piala Dunia Wanita. Semua orang di Belanda akan berkata, ‘Oh, kali ini mereka (timnas Wanita Belanda) akan menjadi juara dunia’. Dan, itu memberi kami beban yang begitu berat,” ucap top skor sepanjang masa Belanda itu dengan 60 gol.

Miedema mengakui besarnya tekanan tersebut memengaruhi permainan Belanda. Walau akhirnya terus meraih kemenangan, dia mengakui permainan timnya selama beberapa pertandingan pertama di penyisihan Grup E kurang maksimal.

“Kami tidak bisa selalu menampilkan permainan yang bagus saat awal kompetisi. Tapi, kami masih bisa mendulang sembilan poin. Sekarang kami berada di semifinal. Jadi, saya pikir Anda bisa mengatakan kami kembali mengikuti arus lagi,” ucap bomber tim wanita Arsenal tersebut. Semua itu secara perlahan menumbuhkan kepercayaan diri putri-putri Belanda.

Terbuki, di fase 16 besar, mereka bisa mengalahkan Jepang yang merupakan finalis edisi 2015 dengan skor 2-1. Kemudian melibas Italia dua gol tanpa balas. “Sejak memenangkan Piala Eropa, kami mulai diakui. Kami menjadi sering mendapat perhatian media. Itu menjadi bagian dari kehidupan kami sehari-hari. Jadi, kami harus bisa mengatasinya dan menjadi lebih baik lagi di setiap pertandingan. Itu yang terus kamu upayakan,” ujar Wiegman.

Tapi, bukan berarti jalan yang akan dilalui Belanda tidak lagi berliku. Selanjutnya mereka harus meladeni Swedia yang juga sedang dalam misi mengembalikan nama besar. Pada masa lalu, Blagult cukup ditakuti karena pernah memenangkan Piala Eropa 1984 dan menjadi finalis Piala Dunia 2003.

Namun, pamor tim asuhan Peter Gerhardsson itu anjlok akibat penurunan prestasi. Terbukti, di Piala Dunia 2019, Swedia bukan unggulan karena masuk pot 2 saat pengundian. Tapi, melalui perjuangan keras, mereka bisa membuka peluang merebut gelar juara.

Walau hanya menempati urutan kedua Grup F, Swedia unjuk gigi dengan menyingkirkan Kanada (1-0) dan Jerman (2-1). Sekarang, mereka tinggal mengalahkan Belanda untuk mencapai final. Tentu ini menjadi momen tepat buat membalaskan dendam. Pada dua pertemuan terbaru kontra Belanda, Swedia terus dipermalukan, termasuk tumbang 0-2 saat perempat final Piala Eropa 2017.

“Terjadi banyak hal sejak kami memainkan pertandingan itu. Saya tidak berpikir kami bisa mengambil kesimpulan dari itu. Kami akan turun ke lapangan dengan kepercayaan diri tinggi. Saya yakin lawan juga akan melakukan hal serupa. Kami bisa saja menganalisis pertandingan mereka. Tapi, apa yang terjadi sudah terjadi,” ungkap bek Swedia Nilla Fischer.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7010 seconds (0.1#10.140)