Liliyana Natsir : Orang Tua Punya Peranan Lahirkan Pebulu Tangkis Andal
A
A
A
BANDUNG - Mantan pebulu tangkis Indonesia Liliyana Natsir mengungkapkan peran orang tua menjadi salah satu hal penting jika seorang anak ingin menjadi atlet bulu tangkis. Hal itu dikatakan Butet, sapaan Liliyana, ketika menjadi tim penasihat pencari bakat PB Djarum pada Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019 di GOR KONI Bandung.
Butet mengaku senang bisa memberikan masukan kepada PB Djarum dalam mencari bibit-bibit atlet U-11 dan U-13 di Audisi Umum kali ini. Menurutnya, tidak gampang untuk bisa mendapatkan atlet berbakat pada zaman sekarang yang banyak terpengaruh dengan gawai. Karena itu, peran orang tua menjadi pengaruh besar bagi perkembangan si anak.
Mantan pasangan Tontowi Ahmad itu juga menceritakan bagaimana dirinya mengawali karier sebagai pebulu tangkis. Dia harus rela meninggalkan orang tuanya di Manado untuk asrama di Jakarta. Tapi, yang terpenting adalah peran orang tua dan kemauan dirinya juga harus besar.
Kondisi itu menjadi hal paling penting jika ingin serius menjadi atlet bulu tangkis. “Saya di umur segini butuh dukungan orang tua, karena saya alamin itu. Orang tua juga harus selalu mendukung anak-anaknya karena orang tua berperan penting atas kesuksesan bagi anak-anak. Berikutnya, tinggal anaknya sendiri mau berjuang lebih dari orang lain dan mau fight nggak? Jika tidak, akan sulit bisa mewujudkan impiannya,” papar Butet.
Liliyana pantas bangga dengan pengorbanannya itu. Karena, keputusannya ini berhasil dibayar dengan berbagai prestasi untuk Indonesia. Ketika berpasangan dengan Tontowi Ahmad, dia berhasil menjadi juara All England tiga kali secara beruntun, juara dunia, hingga meraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 yang menjadi tujuan akhir dalam kariernya sebagai pebulu tangkis.
Bagi Liliyana, ini merupakan pertama kali terlibat dalam Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. Keikutsertaan ini memang tak lepas dari jabatannya sebagai Technical Advisor PB Djarum. Butet pun berharap audisi yang digelar PB Djarum kali ini bakal mampu melahirkan bibit-bibit berbakat bagi bulu tangkis Indonesia di masa depan.
“Potensi di sini cukup bagus dan banyak. Mudah-mudahan bisa lahir generasi penerus seperti legendaris bulu tangkis Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Barat. Kalau saya pribadi dari pembawaannya, kaya semangat atau tidak. Kalau tekniknya, sebenarnya banyak yang bisa. Tapi, bagaimana ada semangatnya atau nggak. Saya berharap setiap pemain punya daya juang dan motivasi tinggi,” ungkap Butet.
Butet mengaku senang bisa memberikan masukan kepada PB Djarum dalam mencari bibit-bibit atlet U-11 dan U-13 di Audisi Umum kali ini. Menurutnya, tidak gampang untuk bisa mendapatkan atlet berbakat pada zaman sekarang yang banyak terpengaruh dengan gawai. Karena itu, peran orang tua menjadi pengaruh besar bagi perkembangan si anak.
Mantan pasangan Tontowi Ahmad itu juga menceritakan bagaimana dirinya mengawali karier sebagai pebulu tangkis. Dia harus rela meninggalkan orang tuanya di Manado untuk asrama di Jakarta. Tapi, yang terpenting adalah peran orang tua dan kemauan dirinya juga harus besar.
Kondisi itu menjadi hal paling penting jika ingin serius menjadi atlet bulu tangkis. “Saya di umur segini butuh dukungan orang tua, karena saya alamin itu. Orang tua juga harus selalu mendukung anak-anaknya karena orang tua berperan penting atas kesuksesan bagi anak-anak. Berikutnya, tinggal anaknya sendiri mau berjuang lebih dari orang lain dan mau fight nggak? Jika tidak, akan sulit bisa mewujudkan impiannya,” papar Butet.
Liliyana pantas bangga dengan pengorbanannya itu. Karena, keputusannya ini berhasil dibayar dengan berbagai prestasi untuk Indonesia. Ketika berpasangan dengan Tontowi Ahmad, dia berhasil menjadi juara All England tiga kali secara beruntun, juara dunia, hingga meraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 yang menjadi tujuan akhir dalam kariernya sebagai pebulu tangkis.
Bagi Liliyana, ini merupakan pertama kali terlibat dalam Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. Keikutsertaan ini memang tak lepas dari jabatannya sebagai Technical Advisor PB Djarum. Butet pun berharap audisi yang digelar PB Djarum kali ini bakal mampu melahirkan bibit-bibit berbakat bagi bulu tangkis Indonesia di masa depan.
“Potensi di sini cukup bagus dan banyak. Mudah-mudahan bisa lahir generasi penerus seperti legendaris bulu tangkis Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Barat. Kalau saya pribadi dari pembawaannya, kaya semangat atau tidak. Kalau tekniknya, sebenarnya banyak yang bisa. Tapi, bagaimana ada semangatnya atau nggak. Saya berharap setiap pemain punya daya juang dan motivasi tinggi,” ungkap Butet.
(bbk)