Renang Jadi Lumbung Indonesia di Sport School Khon Kaen Games
A
A
A
KHON KAEN - SKO Ragunan tancap gas sehari setelah pembukaan 22nd Thailand Sport School Khon Kaen Games 2019. Sejauh ini, atlet binaan Kemenpora itu sukses mengemas total 12 medali, yakni 6 Emas 5 Perak dan 1 perunggu.
Cabang olahraga renang menjadi lumbung medali emas kontingen SKO Ragunan di hari kedua penyelenggaraan. Tercatat, lima emas berhasil ditorehkan dari adu cepat di air tersebut, sedangkan satu tambahan emas diraih dari cabang olahraga gulat melalui Adrian Lesmana.
Muhammad Echa menjadi pendulang emas pertama bagi Indonesia. Tampil di nomor 50 m gaya punggung U-16 putra, Echa menjadi yang tercepat dengan mencatatkan waktu 00:28.73, ketika berlomba di lintasan dua.
Meski menjadi yang tercepat, namun Echa mengaku belum puas, karena belum melampaui waktu terbaiknya, lantaran faktor kolam yang dianggapnya kurang memadai. "Saya bersuyur dan bangga bisa menjadi kran pembuka emas bagi Indonesia, bagi SKO Ragunan, namun saya belum mencatatkan waktu yang diinginkan karena kondisi kolam yang tidak mendukung," ucap Echa yang memiliki target tiga emas melalui event ini.
Hal senada juga diungkapkan Eko Purwandari. Pelatih renang SKO Ragunan itu mengatakan kondisi kolam yang kurang membuat anak asuhnya tidak tampil maksimal. "Echa merupakan sosok atlet masa depan yang potensial. Dirinya memiliki teknik renang yang bagus, hanya saja tinggal bagaimana dirinya mampu meningkatkan daya tahan untuk nomor-nomor panjang," ucap Eko.
"Targetnya dia sebenarnya untuk memperbaiki waktu terbaiknya yakni 27 detik, namun terkendala dengan kondisi kolam yang kurang representative, tidak adanya leggis, sehingga tolakan pertamanya tidak bagus dan itu menjadi kondisi yang mungkin tidak bisa kita optimalkan untuk penampilan Echa saat ini," tutur Eko.
Bayu Rahadian selaku CdM kontingen Indonesia diajang ini sangat bersyukur terhadap emas pertama yang diraih tim Merah Putih. Menurutnya, emas ini menjadi pemicu atlet lainnya untuk berada dipodium tertinggi dalam event ini.
"Melalui emas pertama ini kami berharap menjadi pemicu bagi atlet lainnya, sehingga sasaran dari apa yang sudah dipersiapkan sebelumnya menjadi kenyataan, sehingga marwah SKO Ragunan menjadi kembali sebagai pelapis atlet elit nasional untuk menggantikan para seniornya dipentas internasional," tutur Bayu Rahadian.
Sementara itu, emas kedua Indonesia kembali dipersembahkan dari cabor renang. Kini giliran Siti fauziah Karina yang menjadi tercepat di sektor putri dengan catatan waktu 00:35.24 50 m gaya punggung U-16.Sedangkan Ricky Alexander yang turun di nomor 200 m gaya punggung putra U18, meriah emas ketiga bagi Indonesia dengan catatan waktu 02:26.90, sekaligus menorehkan rekor baru Thailand Sport School yang sebelumnya dipegang oleh Gd Bagus Harry Iryadhi Suputra dengan catatan 02:29.28.
Di sisi lain, Suryati selaku Sekretaris Pembudayaan Olahraga yang menyaksikan langsung para atlet SKO Ragunan berlaga, berucap syukur dari apa yang ditorehkan atlet binaan dibawah kedeputiannya itu.
"Kita bersyukur atas torehan yang dicapai anak-anak SKO Ragunan. Kami sangat mengapresiasi segala usaha dan persiapan selama ini untuk memberikan prestasi gemilang. Namun saya kira ini bukanlah akhir dari pendulangan medali kita, besok dan beberapa hari kedepan masih ada kesempatan untuk kita menambah pundi-pundi emas kita serta kita tingkatkan lagi untuk waktu terbaiknya dari olahraga terukur ini," ucapnya.
Cabang olahraga renang menjadi lumbung medali emas kontingen SKO Ragunan di hari kedua penyelenggaraan. Tercatat, lima emas berhasil ditorehkan dari adu cepat di air tersebut, sedangkan satu tambahan emas diraih dari cabang olahraga gulat melalui Adrian Lesmana.
Muhammad Echa menjadi pendulang emas pertama bagi Indonesia. Tampil di nomor 50 m gaya punggung U-16 putra, Echa menjadi yang tercepat dengan mencatatkan waktu 00:28.73, ketika berlomba di lintasan dua.
Meski menjadi yang tercepat, namun Echa mengaku belum puas, karena belum melampaui waktu terbaiknya, lantaran faktor kolam yang dianggapnya kurang memadai. "Saya bersuyur dan bangga bisa menjadi kran pembuka emas bagi Indonesia, bagi SKO Ragunan, namun saya belum mencatatkan waktu yang diinginkan karena kondisi kolam yang tidak mendukung," ucap Echa yang memiliki target tiga emas melalui event ini.
Hal senada juga diungkapkan Eko Purwandari. Pelatih renang SKO Ragunan itu mengatakan kondisi kolam yang kurang membuat anak asuhnya tidak tampil maksimal. "Echa merupakan sosok atlet masa depan yang potensial. Dirinya memiliki teknik renang yang bagus, hanya saja tinggal bagaimana dirinya mampu meningkatkan daya tahan untuk nomor-nomor panjang," ucap Eko.
"Targetnya dia sebenarnya untuk memperbaiki waktu terbaiknya yakni 27 detik, namun terkendala dengan kondisi kolam yang kurang representative, tidak adanya leggis, sehingga tolakan pertamanya tidak bagus dan itu menjadi kondisi yang mungkin tidak bisa kita optimalkan untuk penampilan Echa saat ini," tutur Eko.
Bayu Rahadian selaku CdM kontingen Indonesia diajang ini sangat bersyukur terhadap emas pertama yang diraih tim Merah Putih. Menurutnya, emas ini menjadi pemicu atlet lainnya untuk berada dipodium tertinggi dalam event ini.
"Melalui emas pertama ini kami berharap menjadi pemicu bagi atlet lainnya, sehingga sasaran dari apa yang sudah dipersiapkan sebelumnya menjadi kenyataan, sehingga marwah SKO Ragunan menjadi kembali sebagai pelapis atlet elit nasional untuk menggantikan para seniornya dipentas internasional," tutur Bayu Rahadian.
Sementara itu, emas kedua Indonesia kembali dipersembahkan dari cabor renang. Kini giliran Siti fauziah Karina yang menjadi tercepat di sektor putri dengan catatan waktu 00:35.24 50 m gaya punggung U-16.Sedangkan Ricky Alexander yang turun di nomor 200 m gaya punggung putra U18, meriah emas ketiga bagi Indonesia dengan catatan waktu 02:26.90, sekaligus menorehkan rekor baru Thailand Sport School yang sebelumnya dipegang oleh Gd Bagus Harry Iryadhi Suputra dengan catatan 02:29.28.
Di sisi lain, Suryati selaku Sekretaris Pembudayaan Olahraga yang menyaksikan langsung para atlet SKO Ragunan berlaga, berucap syukur dari apa yang ditorehkan atlet binaan dibawah kedeputiannya itu.
"Kita bersyukur atas torehan yang dicapai anak-anak SKO Ragunan. Kami sangat mengapresiasi segala usaha dan persiapan selama ini untuk memberikan prestasi gemilang. Namun saya kira ini bukanlah akhir dari pendulangan medali kita, besok dan beberapa hari kedepan masih ada kesempatan untuk kita menambah pundi-pundi emas kita serta kita tingkatkan lagi untuk waktu terbaiknya dari olahraga terukur ini," ucapnya.
(bbk)