Zohri Pecahkan Dua Rekor Nasional di Kejurnas 2019
Minggu, 04 Agustus 2019 - 10:40 WIB

Zohri Pecahkan Dua Rekor Nasional di Kejurnas 2019
A
A
A
JAKARTA - Sejarah kembali dicatatkan sprinter muda Lalu Muhammad Zohri pada kejuaraan nasional atletik 2019 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. Atlet berusia 19 tahun tersebut memecahkan rekor nasional 200 meter yang sebelumnya bertahan 10 tahun.
Zohri berhasil mencatat kan waktu 21,14 detik dan merupakan rekor baru yang sebelum nyadipegang Fran klin Burumi dengan catatan waktu 21,27 detik yang dibukukannya pada Kejurnas Atletik 2009. Ini merupakan pemecahan rekor nasional kedua yang dicatatkan Zohri.
Sebelumnya sprinter asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, itu juga memecahkan rekor nasional lari jarak pendek 100 meter. Zohri berhasil mencatatkan waktu 10,15 detik dan merupakan rekor baru yang sebelumnya dipegang Suryo Agung Wibowo dengan catatan waktu 10,17 detik yang dibukukan pada SEA Games 2009 Laos. Torehan ini melengkapi sejumlah prestasinya tahun ini, baik di level nasional maupun internasional.
Pelari kelahiran 1 Juli 2000 itu sebelumnya sudah memastikan tiket ke Olimpiade 2020 Tokyo saat mengikuti Kejuaraan Seiko Golden Grand Prix Osaka 2019, Mei lalu. Pada kejuaraan tersebut, Zohri memang hanya meraih medali perunggu.
Namun, catatan waktu yang ditorehkannya melampaui limit minimal waktu kualifikasi Olimpiade, yakni 10,05 detik. Sementara Zohri finis dengan catatan waktu 10,03 detik pada nomor 100 meter putra. Catatan waktu ini lebih cepat dibandingkan saat tampil Kejuaraan Atletik Asia di Doha, Qatar. Meraih posisi runner-up, Zohri mencatatkan waktu 10,13 detik.
“Pemecahan rekor ini sebelumnya sudah diprediksi. Mudah-mudahan ada rekor lain yang kembali dipecah kan,” kata Sekjen PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung.
Kejurnas atletik ini berlangsung 1 Agustus sampai 7 Agustus dan diikuti atlet dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Sedikitnya 1.071 atlet dari seluruh Indonesia yang memastikan diri akan ikut ambil bagian dalam ajang yang juga menjadi babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 mendatang.
Dari jumlah tersebut, 332 di antaranya merupakan atlet U-18 (282 atlet dan atlet U-20) serta 754 atlet senior. Sebelumnya PB PASI menyebut minimnya pemecahan rekor pada Kejurnas Atletik disebabkan tidak ada lawan yang seimbang bagi para atlet saat berlaga, terutama pelari senior.
Zohri berhasil mencatat kan waktu 21,14 detik dan merupakan rekor baru yang sebelum nyadipegang Fran klin Burumi dengan catatan waktu 21,27 detik yang dibukukannya pada Kejurnas Atletik 2009. Ini merupakan pemecahan rekor nasional kedua yang dicatatkan Zohri.
Sebelumnya sprinter asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, itu juga memecahkan rekor nasional lari jarak pendek 100 meter. Zohri berhasil mencatatkan waktu 10,15 detik dan merupakan rekor baru yang sebelumnya dipegang Suryo Agung Wibowo dengan catatan waktu 10,17 detik yang dibukukan pada SEA Games 2009 Laos. Torehan ini melengkapi sejumlah prestasinya tahun ini, baik di level nasional maupun internasional.
Pelari kelahiran 1 Juli 2000 itu sebelumnya sudah memastikan tiket ke Olimpiade 2020 Tokyo saat mengikuti Kejuaraan Seiko Golden Grand Prix Osaka 2019, Mei lalu. Pada kejuaraan tersebut, Zohri memang hanya meraih medali perunggu.
Namun, catatan waktu yang ditorehkannya melampaui limit minimal waktu kualifikasi Olimpiade, yakni 10,05 detik. Sementara Zohri finis dengan catatan waktu 10,03 detik pada nomor 100 meter putra. Catatan waktu ini lebih cepat dibandingkan saat tampil Kejuaraan Atletik Asia di Doha, Qatar. Meraih posisi runner-up, Zohri mencatatkan waktu 10,13 detik.
“Pemecahan rekor ini sebelumnya sudah diprediksi. Mudah-mudahan ada rekor lain yang kembali dipecah kan,” kata Sekjen PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung.
Kejurnas atletik ini berlangsung 1 Agustus sampai 7 Agustus dan diikuti atlet dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Sedikitnya 1.071 atlet dari seluruh Indonesia yang memastikan diri akan ikut ambil bagian dalam ajang yang juga menjadi babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 mendatang.
Dari jumlah tersebut, 332 di antaranya merupakan atlet U-18 (282 atlet dan atlet U-20) serta 754 atlet senior. Sebelumnya PB PASI menyebut minimnya pemecahan rekor pada Kejurnas Atletik disebabkan tidak ada lawan yang seimbang bagi para atlet saat berlaga, terutama pelari senior.
(bbk)