Rashford Enggan Disebut Spesialis Penalti
A
A
A
MANCHESTER - Manchester United mencatatkan kemenangan kelima berturut-turut pada laga pembuka kompetisi Liga Inggris. Kemenangan itu terasa istimewa lantaran anak asuh Ole Gunner Solskjaer mampu memetik tiga poin sempurna di depan pendukungnya saat mengalahkan Chelsea dengan skor meyakinkan 4-0.
Keempat gol itu masing-masing dicetak oleh Marcus Rashford (pen 18'-67'), Anthony Martial (65'), dan Daniel James (81'). Itu merupakan kemenangan terbesar yang pernah diraih United atas Chelsea sejak mereka menang 4-0 melawan The Blues di era kepelatihan Matt Busby pada 1965.
Solskjaer tampaknya sudah menemukan skuat idamannya tahun ini. Bahkan penjualan Romelu Lukaku ke Inter Milan seakan tidak memengaruhi lini serang Setan Merah. Buktinya, Martial, Rashford, bahkan Jesse Lingard dan Andreas Pereira mampu melakukan pertukaran posisi dengan sangat cair dan cepat.
Pada pertandingan ini, Rashford dinobatkan sebagai Man of the Match. Penyerang muda asal Inggris itu mendapatkan 30% suara yang dipilih fans United via Twitter. Ia berhasil menyisihkan debutan yakni Aaron Wan-Bissaka (27%) dan Harry Maguire (25%).
Pasca pertandingan, Rashford mengaku senang dengan cara tim memulai laga pembuka Liga Inggris. "Intensitasnya adalah kedudukan tertinggi. Itu tidak selalu berhasil, terutama di sepertiga akhir dan terutama di babak pertama, tapi kami tetap melakukannya. Kami terus berlari, terus maju dan, ketika kami kehilangan bola, kami berusaha memenangkannya kembali," jelas Rashford dikutip dari laman resmi klub, Senin (12/8).
"Dengan garis dasar, itu adalah tempat yang baik untuk memulai. Tetapi pada saat yang sama, ada banyak hal yang dapat kita tingkatkan untuk musim ini. Itulah posisi yang Anda inginkan."
Rashford telah mengonversi empat tendangan penalti dalam pertandingan kompetitif untuk klub dan negara, termasuk adu penalti. Tetapi ia bersikeras bahwa ia bukan algojo Setan Merah.
"Saya sudah katakan sebelumnya ada empat atau lima pemain yang 100 persen nyaman dalam situasi itu. Jadi, bagi saya, itu merupakan nilai tambah yang besar. Untuk kiper, itu lebih sulit. Mereka tidak tahu siapa yang akan mengambilnya, dan tentu saja, mereka tidak tahu di mana individu dapat meletakkan bola."
Di bagian lain, pelatih Ole Gunnar Solskjaer mengomentari penampilan Rashford. Dikatakannya, ada beberapa hal positif yang harus diambil. Namun demikian, pemain seharusnya tidak terlalu terbawa oleh kinerja di pertandingan pembuka ini.
"Selalu ada tujuan dalam tim, seberapa konsisten kita dapat melakukannya. Tantangan bagi kita sekarang adalah untuk terus melakukannya. Itulah jembatan antara tim yang baik dan tim kelas dunia, seberapa konsisten mereka melakukan. Kami terlihat jauh lebih solid di belakang hari ini dan itu hanya menunjukkan kami telah melakukan banyak pekerjaan secara defensif selama musim panas," beber Solskjaer.
"Anda merasa sedikit lebih terjamin, terutama dengan empat bek. Itu dibagi di antara pasukan, semua orang membaik dan saya tidak bisa cukup menekankan langkah yang telah kita ambil. Ini tentang menunjukkannya setiap minggu sekarang," imbuh Solskjaer.
Keempat gol itu masing-masing dicetak oleh Marcus Rashford (pen 18'-67'), Anthony Martial (65'), dan Daniel James (81'). Itu merupakan kemenangan terbesar yang pernah diraih United atas Chelsea sejak mereka menang 4-0 melawan The Blues di era kepelatihan Matt Busby pada 1965.
Solskjaer tampaknya sudah menemukan skuat idamannya tahun ini. Bahkan penjualan Romelu Lukaku ke Inter Milan seakan tidak memengaruhi lini serang Setan Merah. Buktinya, Martial, Rashford, bahkan Jesse Lingard dan Andreas Pereira mampu melakukan pertukaran posisi dengan sangat cair dan cepat.
Pada pertandingan ini, Rashford dinobatkan sebagai Man of the Match. Penyerang muda asal Inggris itu mendapatkan 30% suara yang dipilih fans United via Twitter. Ia berhasil menyisihkan debutan yakni Aaron Wan-Bissaka (27%) dan Harry Maguire (25%).
Pasca pertandingan, Rashford mengaku senang dengan cara tim memulai laga pembuka Liga Inggris. "Intensitasnya adalah kedudukan tertinggi. Itu tidak selalu berhasil, terutama di sepertiga akhir dan terutama di babak pertama, tapi kami tetap melakukannya. Kami terus berlari, terus maju dan, ketika kami kehilangan bola, kami berusaha memenangkannya kembali," jelas Rashford dikutip dari laman resmi klub, Senin (12/8).
"Dengan garis dasar, itu adalah tempat yang baik untuk memulai. Tetapi pada saat yang sama, ada banyak hal yang dapat kita tingkatkan untuk musim ini. Itulah posisi yang Anda inginkan."
Rashford telah mengonversi empat tendangan penalti dalam pertandingan kompetitif untuk klub dan negara, termasuk adu penalti. Tetapi ia bersikeras bahwa ia bukan algojo Setan Merah.
"Saya sudah katakan sebelumnya ada empat atau lima pemain yang 100 persen nyaman dalam situasi itu. Jadi, bagi saya, itu merupakan nilai tambah yang besar. Untuk kiper, itu lebih sulit. Mereka tidak tahu siapa yang akan mengambilnya, dan tentu saja, mereka tidak tahu di mana individu dapat meletakkan bola."
Di bagian lain, pelatih Ole Gunnar Solskjaer mengomentari penampilan Rashford. Dikatakannya, ada beberapa hal positif yang harus diambil. Namun demikian, pemain seharusnya tidak terlalu terbawa oleh kinerja di pertandingan pembuka ini.
"Selalu ada tujuan dalam tim, seberapa konsisten kita dapat melakukannya. Tantangan bagi kita sekarang adalah untuk terus melakukannya. Itulah jembatan antara tim yang baik dan tim kelas dunia, seberapa konsisten mereka melakukan. Kami terlihat jauh lebih solid di belakang hari ini dan itu hanya menunjukkan kami telah melakukan banyak pekerjaan secara defensif selama musim panas," beber Solskjaer.
"Anda merasa sedikit lebih terjamin, terutama dengan empat bek. Itu dibagi di antara pasukan, semua orang membaik dan saya tidak bisa cukup menekankan langkah yang telah kita ambil. Ini tentang menunjukkannya setiap minggu sekarang," imbuh Solskjaer.
(sha)