Di Cemooh Fans Madrid, Status Kiper No 1 Courtois Diancam Areola
A
A
A
MADRID - Thibaut Courtois menanggung kritik dari para penggemar Real Madrid dan media atas hasil imbang melawan Club Brugge 2-2 pada penyisihan Grup A Liga Champions 2019/2020 di Santiago Bernabeu, Selasa (1/10/2019).
Buruknya penampilan Courtois membuka perdebatan tentang apakah dia harus menjadi penjaga gawang nomor satu klub. Kiper timnas Belgia itu belum mendapat tempat di hati pendukung Madrid sejak bergabung tahun lalu.
Mantan pemain Chelsea itu pun semakin tidak mendapat tempat di fans setelah menampilkan salah satu penampilannya yang paling buruk melawan Brugge yang tidak difavoritkan. Courtois kebobolan dua gol di babak pertama lewat serangan Emmanuel Bonaventure Dennis. (Baca Juga: Selebrasi Ala Ronaldo, Striker Brugge Ingatkan Madrid Kehilangan Sesuatu).
Penggemar Madrid yang terkenal tak kenal ampun, memperjelas siapa yang mereka salahkan atas gol itu, dengan keras mencemooh Courtois pada dua kesempatan sebelum turun minum.
Pelatih Zinedine Zidane menggantikan Courtois, 27 tahun, dibabak kedua dengan Alphonse Areola. Zidane mengatakan Courtois merasa sakit. Areola melakukan penyelamatan penting melawan Dennis yang membuatnya mendapat tepuk tangan meriah dari fans Madrid.
Los Blancos akhirnya menyamakan kedudukan berkat gol dari Sergio Ramos dan Casemiro tetapi masih tertinggal di bawah Grup A dengan satu poin dari dua pertandingan, yang merupakan strart terburuk juara Liga Champions 13 kali itu di fase grup.
Courtois pun mendapat sorotan dari pers Spanyol. Surat kabar AS mengklaim 'Courtois mencapai titik terendah'. Harian Marca fokus pada cemoohan yang dialami Courtois, mengatakan bahwa sang penjaga gawang 'memiliki masalah besar dengan Bernabeu'.
Zidane melakukan yang terbaik untuk melindungi Courtois setelah pertandingan. "Saya sama sekali tidak khawatir, kami tidak bisa menyalahkan Thibaut untuk babak pertama karena kami semua bersalah, terutama saya," katanya dalam konferensi pers.
"Jika kami terus bermain seperti itu kami akan kalah, tapi untungnya para pemain membalikkan keadaan."
Courtois, yang membangun reputasinya sebagai salah satu penjaga gawang terbaik selama masa pinjaman tiga tahun di Atletico Madrid, bergabung dengan Madrid dari Chelsea dengan biaya 40 juta euro (Rp620 miliar) tahun lalu setelah kampanye Piala Dunia yang indah bersama Belgia .
Dia dengan cepat menyalip kiper pemenang tiga Liga Champions Keylor Navas sebagai pilihan nomor satu Madrid, tetapi kampanye pertamanya bertepatan dengan salah satu musim terburuk klub, yang berakhir tanpa trofi.
Kepergian Navas ke Paris Saint Germain tampak seperti sinyal bahwa Courtois telah memenangkan pertempuran untuk tempat nomor satu, tetapi dengan para penggemar menyalahkannya, dia kini harus bersiap untuk bersaing lagi untuk posisi itu, kali ini dengan Areola.
Buruknya penampilan Courtois membuka perdebatan tentang apakah dia harus menjadi penjaga gawang nomor satu klub. Kiper timnas Belgia itu belum mendapat tempat di hati pendukung Madrid sejak bergabung tahun lalu.
Mantan pemain Chelsea itu pun semakin tidak mendapat tempat di fans setelah menampilkan salah satu penampilannya yang paling buruk melawan Brugge yang tidak difavoritkan. Courtois kebobolan dua gol di babak pertama lewat serangan Emmanuel Bonaventure Dennis. (Baca Juga: Selebrasi Ala Ronaldo, Striker Brugge Ingatkan Madrid Kehilangan Sesuatu).
Penggemar Madrid yang terkenal tak kenal ampun, memperjelas siapa yang mereka salahkan atas gol itu, dengan keras mencemooh Courtois pada dua kesempatan sebelum turun minum.
Pelatih Zinedine Zidane menggantikan Courtois, 27 tahun, dibabak kedua dengan Alphonse Areola. Zidane mengatakan Courtois merasa sakit. Areola melakukan penyelamatan penting melawan Dennis yang membuatnya mendapat tepuk tangan meriah dari fans Madrid.
Los Blancos akhirnya menyamakan kedudukan berkat gol dari Sergio Ramos dan Casemiro tetapi masih tertinggal di bawah Grup A dengan satu poin dari dua pertandingan, yang merupakan strart terburuk juara Liga Champions 13 kali itu di fase grup.
Courtois pun mendapat sorotan dari pers Spanyol. Surat kabar AS mengklaim 'Courtois mencapai titik terendah'. Harian Marca fokus pada cemoohan yang dialami Courtois, mengatakan bahwa sang penjaga gawang 'memiliki masalah besar dengan Bernabeu'.
Zidane melakukan yang terbaik untuk melindungi Courtois setelah pertandingan. "Saya sama sekali tidak khawatir, kami tidak bisa menyalahkan Thibaut untuk babak pertama karena kami semua bersalah, terutama saya," katanya dalam konferensi pers.
"Jika kami terus bermain seperti itu kami akan kalah, tapi untungnya para pemain membalikkan keadaan."
Courtois, yang membangun reputasinya sebagai salah satu penjaga gawang terbaik selama masa pinjaman tiga tahun di Atletico Madrid, bergabung dengan Madrid dari Chelsea dengan biaya 40 juta euro (Rp620 miliar) tahun lalu setelah kampanye Piala Dunia yang indah bersama Belgia .
Dia dengan cepat menyalip kiper pemenang tiga Liga Champions Keylor Navas sebagai pilihan nomor satu Madrid, tetapi kampanye pertamanya bertepatan dengan salah satu musim terburuk klub, yang berakhir tanpa trofi.
Kepergian Navas ke Paris Saint Germain tampak seperti sinyal bahwa Courtois telah memenangkan pertempuran untuk tempat nomor satu, tetapi dengan para penggemar menyalahkannya, dia kini harus bersiap untuk bersaing lagi untuk posisi itu, kali ini dengan Areola.
(sha)