Jangan Samakan Manchester United Era 90an dengan Tahun Ini
A
A
A
MANCHESTER - Kesuksesan sebagai pemain ternyata tidak menjamin akan sukses di dunia kepelatihan. Itulah yang kini dirasakan Ole Gunnar Solskjaer bersama Manchester United musim ini.
Sebelum bergulirnya kompetisi domestik dan Eropa, penggemar sudah menaruh keraguan tentang komposisi yang dimiliki United. Pasalnya, klub tidak mendatangkan penyerang baru setelah kehilangan Romelu Lukaku dan Aleix Sanchez yang hijrah ke Inter Milan.
Minimnya aktivitas transfer yang dilakukan pelatih berpaspor Norwegia tersebut berdampak pada penampilan skuat Setan Merah. Jika dilihat ini ibarat pertaruhan reputasi Solskjaer. Dia pun sudah menyiapkan skenario dengan menempa pemain muda akademi Setan Merah.
Solskjaer sepertinya ingin meniru pelatih legendaris United, Sir Alex Ferguson, yang sukses membangun kejayaan United. Penekanan pada pemain muda mungkin tidak segera membuahkan hasil karena United mencoba untuk kembali ke empat besar setelah kesengsaraan finish keenam musim lalu.
Benar saja, takdir kurang berpihak pada Solskjaer. Satu per satu rapor merah mulai muncul ke permukaan dan penggemar tampaknya sudah kehilangan kesabarannya. Ini tak lepas dari hasil minor United di Liga Inggris yang hanya mampu meraih sembilan poin dari tujuh pertandingan di kompetisi domestik musim ini.
Itu merupakan perolehan poin terendah yang pernah dibuat Setan Merah sejak 30 tahun lalu atau musim 1989/1990. Artinya, sejak Sir Alex Ferguson memutuskan pensiun, United seperti kehilangan sosok dan Solskjaer pun tak mampu mendongkrak mentalitas para pemainnya.
Namun begitu, Solskjaer melakukan pembelaan dengan berkata bahwa era Ferguson dengan dirinya berbeda. "Kami tidak berada di tahun sembilan puluhan sekarang. Ini era yang berbeda, tim dan grup berbeda yang kami bangun," kata Solskjaer dikutip dari LiveScore, Jumat (4/10/2019).
"Kami tahu akan ada pasang surut dan saya siap melihat anak-anak ini berkembang. Tidak banyak klub dengan status kami yang memainkan para pemain muda seperti kami. Mereka akan memiliki kesempatan untuk melewati dan kami yakin beberapa dari ini akan menjadi bagian dari tim yang sukses," sambung Solskjaer.
Solskjaer menambahkan jika dirinya kurang memahami apa yang dipikirkan lawan tentang United. "Tetapi terkadang saya tahu, ketika Anda keluar dari pertandingan bahwa kami tidak melakukan hal buruk, kadang ada celah dan saya sering merasakannya tetapi tidak terlalu sering. Saya tidak bisa memikirkan apa yang dipikirkan orang lain tentang kita, kita sedang berusaha meningkatkan dan itulah yang ingin kita lakukan," imbuh Solskjaer.
Sebelum bergulirnya kompetisi domestik dan Eropa, penggemar sudah menaruh keraguan tentang komposisi yang dimiliki United. Pasalnya, klub tidak mendatangkan penyerang baru setelah kehilangan Romelu Lukaku dan Aleix Sanchez yang hijrah ke Inter Milan.
Minimnya aktivitas transfer yang dilakukan pelatih berpaspor Norwegia tersebut berdampak pada penampilan skuat Setan Merah. Jika dilihat ini ibarat pertaruhan reputasi Solskjaer. Dia pun sudah menyiapkan skenario dengan menempa pemain muda akademi Setan Merah.
Solskjaer sepertinya ingin meniru pelatih legendaris United, Sir Alex Ferguson, yang sukses membangun kejayaan United. Penekanan pada pemain muda mungkin tidak segera membuahkan hasil karena United mencoba untuk kembali ke empat besar setelah kesengsaraan finish keenam musim lalu.
Benar saja, takdir kurang berpihak pada Solskjaer. Satu per satu rapor merah mulai muncul ke permukaan dan penggemar tampaknya sudah kehilangan kesabarannya. Ini tak lepas dari hasil minor United di Liga Inggris yang hanya mampu meraih sembilan poin dari tujuh pertandingan di kompetisi domestik musim ini.
Itu merupakan perolehan poin terendah yang pernah dibuat Setan Merah sejak 30 tahun lalu atau musim 1989/1990. Artinya, sejak Sir Alex Ferguson memutuskan pensiun, United seperti kehilangan sosok dan Solskjaer pun tak mampu mendongkrak mentalitas para pemainnya.
Namun begitu, Solskjaer melakukan pembelaan dengan berkata bahwa era Ferguson dengan dirinya berbeda. "Kami tidak berada di tahun sembilan puluhan sekarang. Ini era yang berbeda, tim dan grup berbeda yang kami bangun," kata Solskjaer dikutip dari LiveScore, Jumat (4/10/2019).
"Kami tahu akan ada pasang surut dan saya siap melihat anak-anak ini berkembang. Tidak banyak klub dengan status kami yang memainkan para pemain muda seperti kami. Mereka akan memiliki kesempatan untuk melewati dan kami yakin beberapa dari ini akan menjadi bagian dari tim yang sukses," sambung Solskjaer.
Solskjaer menambahkan jika dirinya kurang memahami apa yang dipikirkan lawan tentang United. "Tetapi terkadang saya tahu, ketika Anda keluar dari pertandingan bahwa kami tidak melakukan hal buruk, kadang ada celah dan saya sering merasakannya tetapi tidak terlalu sering. Saya tidak bisa memikirkan apa yang dipikirkan orang lain tentang kita, kita sedang berusaha meningkatkan dan itulah yang ingin kita lakukan," imbuh Solskjaer.
(bbk)