Ini Kata Gary Neville Soal Penyebab Krisis United
A
A
A
MANCHESTER - Gary Neville mengungkap keprihatinannya atas kondisi Manchester United saat ini. Mantan bek andalan The Red Devils itu menyebut krisis kemenangan yang dialami United saat ini merupakan hasil perencanaan yang buruk oleh dewan. Pelatih Ole Gunnar Solskjaer butuh waktu dan uang untuk mengembalikan The Red Devils ke jalur kemenangan.
United yang pernah menjadi kekuatan dominan dalam sepak bola Inggris membuat awal terburuk mereka untuk kampanye Liga Primer 2019/2020 dalam 30 tahun. Mereka turun ke peringkat 12 dalam klasemen liga musim ini, dua poin di atas zona degradasi, setelah kekalahan 0-1 di kandang Newcastle United, Minggu (6/10/2019).
Solskjaer merupakan manajer permanen keempat yang menjadi penanggung jawab sejak Alex Ferguson pensiun pada 2013. Sang juara Inggris 20 kali itu merekrut David Moyes, Louis van Gaal, dan Jose Mourinho dengan menggelontorkan banyak uang tapi hasil yang kurang memuaskan.
"United mendapatkan rasa sakit yang mereka pantas dapatkan karena keputusan yang buruk di tingkat dewan," kata Neville kepada Sky Sports. "Dewan bertanggung jawab atas hal ini dengan perekrutan yang buruk, pemilihan pelatih yang buruk, setuju bersama mereka, tapi kemudian menarik mereka."
"Jika Anda mengubah tujuan sebagai dewan setiap dua tahun, menginvestasikan 250 juta pound (Rp4,3 triliun) di sepanjang jalan di setiap pelatih, Anda akan memiliki masalah besar."
Solskjaer, yang menyetujui kepergian Alexis Sanchez dan Romelu Lukaku jelang penutupan bursa musim panas, sedang mencoba membangun kembali tim dengan penekanan lebih besar pada pada pemain muda.
Neville mengatakan dewan harus bersabar dengan mantan rekan setimnya tersebut dalam mengelola klub saat ini.
"Klub menandatangani bek tengah Harry Maguire, bek kanan Aaron Wan-Bissaka dan pemain sayap Daniel James sebelum musim dimulai, tetapi perlu memasukkan lima atau enam pemain top lainnya," tambahnya.
"Solskjaer perlu mendapat kesempatan menghabiskan uang yang harus dihabiskan untuk yang lain. Jika United merekrut dengan baik di tiga atau empat bursa berikutnya, mereka punya kerangka. Jika mereka merekrut dengan buruk, mereka akan berakhir menderita," ujar Neville.
"Tidak ada perbaikan cepat dan itu harus dilakukan secara metodis. Saya harap, karena hasil yang buruk, mereka tidak keluar dari jalur yang mereka tempuh untuk mengembangkan tim muda yang progresif. Tetapi mereka juga membutuhkan kualitas dan pengalaman di sana."
United yang pernah menjadi kekuatan dominan dalam sepak bola Inggris membuat awal terburuk mereka untuk kampanye Liga Primer 2019/2020 dalam 30 tahun. Mereka turun ke peringkat 12 dalam klasemen liga musim ini, dua poin di atas zona degradasi, setelah kekalahan 0-1 di kandang Newcastle United, Minggu (6/10/2019).
Solskjaer merupakan manajer permanen keempat yang menjadi penanggung jawab sejak Alex Ferguson pensiun pada 2013. Sang juara Inggris 20 kali itu merekrut David Moyes, Louis van Gaal, dan Jose Mourinho dengan menggelontorkan banyak uang tapi hasil yang kurang memuaskan.
"United mendapatkan rasa sakit yang mereka pantas dapatkan karena keputusan yang buruk di tingkat dewan," kata Neville kepada Sky Sports. "Dewan bertanggung jawab atas hal ini dengan perekrutan yang buruk, pemilihan pelatih yang buruk, setuju bersama mereka, tapi kemudian menarik mereka."
"Jika Anda mengubah tujuan sebagai dewan setiap dua tahun, menginvestasikan 250 juta pound (Rp4,3 triliun) di sepanjang jalan di setiap pelatih, Anda akan memiliki masalah besar."
Solskjaer, yang menyetujui kepergian Alexis Sanchez dan Romelu Lukaku jelang penutupan bursa musim panas, sedang mencoba membangun kembali tim dengan penekanan lebih besar pada pada pemain muda.
Neville mengatakan dewan harus bersabar dengan mantan rekan setimnya tersebut dalam mengelola klub saat ini.
"Klub menandatangani bek tengah Harry Maguire, bek kanan Aaron Wan-Bissaka dan pemain sayap Daniel James sebelum musim dimulai, tetapi perlu memasukkan lima atau enam pemain top lainnya," tambahnya.
"Solskjaer perlu mendapat kesempatan menghabiskan uang yang harus dihabiskan untuk yang lain. Jika United merekrut dengan baik di tiga atau empat bursa berikutnya, mereka punya kerangka. Jika mereka merekrut dengan buruk, mereka akan berakhir menderita," ujar Neville.
"Tidak ada perbaikan cepat dan itu harus dilakukan secara metodis. Saya harap, karena hasil yang buruk, mereka tidak keluar dari jalur yang mereka tempuh untuk mengembangkan tim muda yang progresif. Tetapi mereka juga membutuhkan kualitas dan pengalaman di sana."
(sha)