Vivien Sandorhazi, si Cantik Bintang Baru Bulu Tangkis Hungaria
A
A
A
KAZAN - Hungaria belum menghasilkan pebulu tangkis tunggal putri papan atas dunia dalam beberapa saat. Kini, telah muncul sosok Vivien Sandorhazi, yang berharap bisa merebut perhatian publik bulu tangkis dunia.
Kendati kalah di babak keempat Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2019 di Kazan, Rusia, Sandorhazi sukses mencuri perhatian publik bulu tangkis dunia. Sepak terjangnya yang mampu bersaing dengan pemain Asia, menjadi sinyal munculnya wakil Eropa yang patut diperhitungkan.
"Seluruh tahun ini saya fokus pada Kejuaraan Dunia Junior karena ini adalah akhir dari karir junior saya," kata Sandorhazi. ’’Jadi saya bertanding di turnamen untuk persiapan menghadapi kejuaraan ini. Turnamen-turnamen itu cukup baik untuk persiapan, saya bermain cukup baik. Saya senang dengan performa saya,’’lanjutnya.
Musim ini, dia mampu meraih empat gelar yang menjadi bukti kualitasnya. Dia mengaku mendapat pelajaran berharga dari persaingan melawan kekuatan tradisional dari para pemain Asia. "Seharusnya lebih baik. Saya membuat beberapa kesalahan. Game kedua baik-baik saja. Ini pertanyaan yang harus dipecahkan. Saya harus puas dengan hasil ini,’’ujarnya.
Ada alasan mengapa Sandorhazi memilih bulu tangkis sebagai pilihan karirnya sebagai atlet. Kendati dia juga punya kemampuan sebagai perenang.
“Saya melakukan renang dan bulu tangkis ketika saya berusia sembilan tahun, saya biasanya memiliki lima hari pelatihan seminggu, itu cukup sulit. Saya memilih bulu tangkis karena bagi saya itu olahraga yang lebih baik dan saya menikmatinya lebih daripada berenang.
Dengan kemenangan di Kejuaraan Junior Internasional Hungaria, Valamar Junior Open, FZ Forza U19 Irish Open, dan Slovenia Junior International, Sandorhazi mengalami musim yang cerah. Dia sekarang melihat untuk membuat tanda di jajaran senior, tetapi tahu dia harus pindah markas dan berlatih dengan salah satu klub besar di Eropa.
"Ini sangat sulit karena tidak ada pemain tunggal hebat dari Hungaria," kata Sandorhazi. "Untuk melanjutkan karir saya, saya harus pergi ke beberapa pemusatan
latihan di luar negeri untuk mendapatkan latihan yang baik ... mungkin beralih ke Eropa dan juga mungkin bermain di beberapa kamp di Asia,"ungkapnya.
Sandorhazi mendapat dukungan dari keluarganya. Ayahnya yang mendorongnya untuk serius berolahraga, karena dia adalah mantan pemain internasional Hungaria dalam tenis meja. ’’Ayah saya dulu bermain tenis meja, jadi dia bersikeras saya berolahraga karena itu bagus untuk kepribadian saya. Dia adalah pemain internasional untuk Hungaria, sayangnya dia harus berhenti di usia 20 karena alasan keluarga. Tapi dia cukup baik dan tekun juga. Kami melakukan persiapan mental bersama karena dia mengenal saya dengan sangat baik,’’paparnya.
Kendati kalah di babak keempat Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2019 di Kazan, Rusia, Sandorhazi sukses mencuri perhatian publik bulu tangkis dunia. Sepak terjangnya yang mampu bersaing dengan pemain Asia, menjadi sinyal munculnya wakil Eropa yang patut diperhitungkan.
"Seluruh tahun ini saya fokus pada Kejuaraan Dunia Junior karena ini adalah akhir dari karir junior saya," kata Sandorhazi. ’’Jadi saya bertanding di turnamen untuk persiapan menghadapi kejuaraan ini. Turnamen-turnamen itu cukup baik untuk persiapan, saya bermain cukup baik. Saya senang dengan performa saya,’’lanjutnya.
Musim ini, dia mampu meraih empat gelar yang menjadi bukti kualitasnya. Dia mengaku mendapat pelajaran berharga dari persaingan melawan kekuatan tradisional dari para pemain Asia. "Seharusnya lebih baik. Saya membuat beberapa kesalahan. Game kedua baik-baik saja. Ini pertanyaan yang harus dipecahkan. Saya harus puas dengan hasil ini,’’ujarnya.
Ada alasan mengapa Sandorhazi memilih bulu tangkis sebagai pilihan karirnya sebagai atlet. Kendati dia juga punya kemampuan sebagai perenang.
“Saya melakukan renang dan bulu tangkis ketika saya berusia sembilan tahun, saya biasanya memiliki lima hari pelatihan seminggu, itu cukup sulit. Saya memilih bulu tangkis karena bagi saya itu olahraga yang lebih baik dan saya menikmatinya lebih daripada berenang.
Dengan kemenangan di Kejuaraan Junior Internasional Hungaria, Valamar Junior Open, FZ Forza U19 Irish Open, dan Slovenia Junior International, Sandorhazi mengalami musim yang cerah. Dia sekarang melihat untuk membuat tanda di jajaran senior, tetapi tahu dia harus pindah markas dan berlatih dengan salah satu klub besar di Eropa.
"Ini sangat sulit karena tidak ada pemain tunggal hebat dari Hungaria," kata Sandorhazi. "Untuk melanjutkan karir saya, saya harus pergi ke beberapa pemusatan
latihan di luar negeri untuk mendapatkan latihan yang baik ... mungkin beralih ke Eropa dan juga mungkin bermain di beberapa kamp di Asia,"ungkapnya.
Sandorhazi mendapat dukungan dari keluarganya. Ayahnya yang mendorongnya untuk serius berolahraga, karena dia adalah mantan pemain internasional Hungaria dalam tenis meja. ’’Ayah saya dulu bermain tenis meja, jadi dia bersikeras saya berolahraga karena itu bagus untuk kepribadian saya. Dia adalah pemain internasional untuk Hungaria, sayangnya dia harus berhenti di usia 20 karena alasan keluarga. Tapi dia cukup baik dan tekun juga. Kami melakukan persiapan mental bersama karena dia mengenal saya dengan sangat baik,’’paparnya.
(aww)