Duel Kontra Vietnam, Momen Indonesia Menjaga Asa
A
A
A
BALI - Duel melawan Vietnam di Stadion I Wayan Dipta, nanti malam seharusnya menjadi kesempatan bagus bagi Indonesia untuk meraih kemenangan. Hasil yang mungkin saja bisa menjaga asa Pasukan Garuda untuk tampil di Piala Dunia 2022.
Indonesia memang terus meraih hasil mengecewakan selama mengikuti kualifikasi Grup G Piala Dunia 2022 untuk zona Asia. Dari tiga laga yang diikuti, tim asuhan Simon McMenemy tersebut terus menelan kekalahan.
Skuad Merah Putih sempat ditundukan Malaysia (2-3), Thailand (0-3) dan Uni Emirat Arab (0-5). Mengacu hasil buruk itu, peluang Indonesia untuk melaju ke putaran selanjutnya terasa sudah tertutup. Faktanya, Ifan Bachdim dkk kini menjadi juru kunci.
Indonesia tertinggal enam poin dari Uni Emirat Arab selaku pemuncak klasemen sementara, serta empat poin dengan Thailand dan Vietnam. Sedangkan berdasarkan regulasi, hanya juara grup dan empat runner-up terbaik dari 8 grup yang akan lolos.
Namun, bila diamati lagi, kans Indonesia sebenarnya masih terbuka. Mengingat baru tampil tiga kali, Indonesia punya lima pertandingan lagi, termasuk kontra Vietnam. Artinya, ada 15 poin yang diperebutkan.
Tapi, disini letak persoalannya. Banyak yang menilai hampir mustahil bagi Indonesia memenangi semua laga tersisa itu. Apalagi, dua diantaranya berstatus tandang melawan tim kuat macam Malaysia dan Thailand.
Itu sebabnya, pertandingan melawan Vietnam harus terlebih dahulu dijadikan momen kebangkitan. Soalnya, Indonesia memiliki rekor pertemuan yang bagus. Dari 40 kali pertemuan, Indonesia bisa membukukan 19 kemenangan dan hanya 10 kali kalah.
Indonesia bahkan belum pernah terjungkal saat menjamu Vietnam. Keunggulan 2-1 saat semifinal Piala AFC pada 3 Desember 2016, menjadi sukses terbaru yang diraih Indonesia ketika dikunjungi tim yang kini diasuh Park Hang-seo tersebut.
“Kami tidak bisa bicara rekor. Itu berarti berharap adanya keberuntungan dan kami tidak berharap itu. Tentu kami akan bekerja keras bersama-sama lawan Vietnam. Pemain selalu siap untuk bermain di mana saja mereka selalu siap,” kata McMenemy.
Pelatih asal Skotlandia tersebut sepertinya tidak berani berjanji setelah semua hasil buruk yang dialami Indonesia. Terlebih, dua kekalahan diantaranya terjadi saat menjadi tuan rumah. Belum lagi dengan minimnya produktivitas serta banyaknya jumlah kebobolan.
Indonesia sejauh ini baru menghasilkan dua gol dan telah kemasukan hingga 11 kali. Ini juga yang membuat Indonesia memiliki selisih gol terbesar dari perserta lainnya di Grup G, yang tentunya bisa menghambat langkah menuju Piala Dunia 2022.
“Tentu melawan Vietnam tidak mudah. Tapi, saya harap adalah titik baliknya. Saya sekarang waktunya pembuktian. Saya pikir para pemain ingin membuktikan kalau mereka juga berkualitas," tambah McMenemy.
Artinya, Indonesia tidak hanya wajib meraih poin penuh, juga harus mencetak gol sebanyak mungkin tanpa kecolongan. "Kita memang kalah di tiga pertandingan pertama. Tapi, mungkin inilah saatnya bangkit untuk memutarbalikkan keadaan, dan berusaha untuk mendapatkan kemenangan pertama," kata gelandang Indonesia, Stefano Lilipaly.
Disisi lain, Vietnam juga tidak akan memberi dispensasi. Tim tamu juga mengincar poin penuh karena bisa saja membantu mereka merebut posisi pertama. Karena itu, Hang-seo mempersiapkan pasukannya sebaik mungkin dan enggan meremehkan Indonesia.
“Saya menyaksikan laga Indonesia melawan Thailand di Jakarta. Ketika itu, saya melihat ada beberapa pemain yang harus diwaspadai. Indonesia sangat kuat karena ada pemain naturalisasi dari Belanda, Brasil. Kami harus fokus sepanjang pertandingan untuk menang," ucap Hang-seo.
Indonesia memang terus meraih hasil mengecewakan selama mengikuti kualifikasi Grup G Piala Dunia 2022 untuk zona Asia. Dari tiga laga yang diikuti, tim asuhan Simon McMenemy tersebut terus menelan kekalahan.
Skuad Merah Putih sempat ditundukan Malaysia (2-3), Thailand (0-3) dan Uni Emirat Arab (0-5). Mengacu hasil buruk itu, peluang Indonesia untuk melaju ke putaran selanjutnya terasa sudah tertutup. Faktanya, Ifan Bachdim dkk kini menjadi juru kunci.
Indonesia tertinggal enam poin dari Uni Emirat Arab selaku pemuncak klasemen sementara, serta empat poin dengan Thailand dan Vietnam. Sedangkan berdasarkan regulasi, hanya juara grup dan empat runner-up terbaik dari 8 grup yang akan lolos.
Namun, bila diamati lagi, kans Indonesia sebenarnya masih terbuka. Mengingat baru tampil tiga kali, Indonesia punya lima pertandingan lagi, termasuk kontra Vietnam. Artinya, ada 15 poin yang diperebutkan.
Tapi, disini letak persoalannya. Banyak yang menilai hampir mustahil bagi Indonesia memenangi semua laga tersisa itu. Apalagi, dua diantaranya berstatus tandang melawan tim kuat macam Malaysia dan Thailand.
Itu sebabnya, pertandingan melawan Vietnam harus terlebih dahulu dijadikan momen kebangkitan. Soalnya, Indonesia memiliki rekor pertemuan yang bagus. Dari 40 kali pertemuan, Indonesia bisa membukukan 19 kemenangan dan hanya 10 kali kalah.
Indonesia bahkan belum pernah terjungkal saat menjamu Vietnam. Keunggulan 2-1 saat semifinal Piala AFC pada 3 Desember 2016, menjadi sukses terbaru yang diraih Indonesia ketika dikunjungi tim yang kini diasuh Park Hang-seo tersebut.
“Kami tidak bisa bicara rekor. Itu berarti berharap adanya keberuntungan dan kami tidak berharap itu. Tentu kami akan bekerja keras bersama-sama lawan Vietnam. Pemain selalu siap untuk bermain di mana saja mereka selalu siap,” kata McMenemy.
Pelatih asal Skotlandia tersebut sepertinya tidak berani berjanji setelah semua hasil buruk yang dialami Indonesia. Terlebih, dua kekalahan diantaranya terjadi saat menjadi tuan rumah. Belum lagi dengan minimnya produktivitas serta banyaknya jumlah kebobolan.
Indonesia sejauh ini baru menghasilkan dua gol dan telah kemasukan hingga 11 kali. Ini juga yang membuat Indonesia memiliki selisih gol terbesar dari perserta lainnya di Grup G, yang tentunya bisa menghambat langkah menuju Piala Dunia 2022.
“Tentu melawan Vietnam tidak mudah. Tapi, saya harap adalah titik baliknya. Saya sekarang waktunya pembuktian. Saya pikir para pemain ingin membuktikan kalau mereka juga berkualitas," tambah McMenemy.
Artinya, Indonesia tidak hanya wajib meraih poin penuh, juga harus mencetak gol sebanyak mungkin tanpa kecolongan. "Kita memang kalah di tiga pertandingan pertama. Tapi, mungkin inilah saatnya bangkit untuk memutarbalikkan keadaan, dan berusaha untuk mendapatkan kemenangan pertama," kata gelandang Indonesia, Stefano Lilipaly.
Disisi lain, Vietnam juga tidak akan memberi dispensasi. Tim tamu juga mengincar poin penuh karena bisa saja membantu mereka merebut posisi pertama. Karena itu, Hang-seo mempersiapkan pasukannya sebaik mungkin dan enggan meremehkan Indonesia.
“Saya menyaksikan laga Indonesia melawan Thailand di Jakarta. Ketika itu, saya melihat ada beberapa pemain yang harus diwaspadai. Indonesia sangat kuat karena ada pemain naturalisasi dari Belanda, Brasil. Kami harus fokus sepanjang pertandingan untuk menang," ucap Hang-seo.
(mir)