Perjalanan Praveen/Melati Ke Podium Juara Denmark Open 2019
A
A
A
ODENSE - Perjalanan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti ke podium juara Denmark Open 2019 dilalui dengan perjuangan superberat. Hebatnya, Praveen/Melati yang menjadi unggulan keenam Turnamen BWF World Tour Super 750 itu, menjinakkan tiga ganda kuat China.
Setelah menaklukkan ganda Inggris, Ben Lane/Jessica Puigh 21-12, 21-19 di babak pertama, Praveen/Melati memukul duet China di babak kedua. Praveen/Melati menang rubber game atas Lu Kai/Chen Lu dengan skor 18-21, 21-15, 21-13.
Praveen/Melati tampil heroik di perempat final saat merobohkan monster ganda campuran yang merupakan juara bertahan, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Kalah di game pertama 18-21, Praveen/Melati untuk pertama kali menjungkalkan peringkat satu dunia itu 21-16, 22-20. Si Pembunuh Raksasa Praveen/Melati Juara Denmark Open 2019
Performa Praveen/Melati makin solid dengan menang mudah atas ganda Taiwan, Wang Chi-Lin/Cheng Chi Ya dengan straigt game 21-12, 21-12. Klimaksnya, ganda peringkat tujuh dunia itu merobohkan raksasa ganda campuran China lainnya, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping di final.
Di sinilah mental juara Praveen/Melati terbentuk ketika harus bertarung sengit hingga game ketiga. Bahkan, Praveen/Melati nyaris kalah ketika di game penentuan tertinggal. Kemenangan itu yang pertama bagi Praveen/Melati atas Wang/Huang dari tujuh pertemuan.
Sejak game pertama, Praveen/Melati benar-benar dipaksa memeras keringat setelah tertinggal dalam pengumpulan angka. Setelah membuka 1-0, Praveen/Melati tertinggal 1-2, 3-4, 5-6, 6-10, hingga mampu menyamakan 10-10. Duet Praveen/Melati balik unggul 12-11, 15-13, 16-15 hingga 19-18. Dalam posisi unggul, Praveen/Melati memungkasi game pertama 21-18 dalam waktu 15 menit.
Memasuki game kedua, Praveen/Melati selalu tertinggal dalam pengumpulan poin 0-2, 3-4, 5-6, 7-11. Wang/Huang menjaga momentum dengan unggul 12-10, 14-11, 16-14. Praveen/Melati sempat mendekat ketika tertinggal 17-19, 18-19. Namun, Wang/Huang akhirnya menutup game kedua 21-18 dalam waktu 21 menit.
Pada game penentuan, Praveen/Melati sepertinya bakal menang mudah ketika unggul jauh 3-0, 5-1, 7-2, 9-4, 11-7, 14-7. Entah apa yang terjadi ketika dalam posisi unggul 7 poin, situasi menjadi terbalik ketika Wang/Huang mampu mengejar.
Juara Asia itu mampu tancap gas dengan merebut 11 poin beruntun untuk balik unggul 18-14. Tersadar, Praveen/Melati mulai mengejar dengan meraih tiga poin beruntun untuk memperkecil ketertinggalan 17-18. Situasi menegangkan ketika Wang/Huang menambah poin menjadi 19-17.
Beruntung, Praveen/Melati tidak panik dalam kondisi tertekan dan nyaris kalah. Dengan bermain solid dan meminimalisasi kesalahan, Praveen/Melati balik mengunci pertandingan dengan merebut empat angka beruntun untuk memenangi laga dramatis tersebut 21-19.
Setelah menaklukkan ganda Inggris, Ben Lane/Jessica Puigh 21-12, 21-19 di babak pertama, Praveen/Melati memukul duet China di babak kedua. Praveen/Melati menang rubber game atas Lu Kai/Chen Lu dengan skor 18-21, 21-15, 21-13.
Praveen/Melati tampil heroik di perempat final saat merobohkan monster ganda campuran yang merupakan juara bertahan, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Kalah di game pertama 18-21, Praveen/Melati untuk pertama kali menjungkalkan peringkat satu dunia itu 21-16, 22-20. Si Pembunuh Raksasa Praveen/Melati Juara Denmark Open 2019
Performa Praveen/Melati makin solid dengan menang mudah atas ganda Taiwan, Wang Chi-Lin/Cheng Chi Ya dengan straigt game 21-12, 21-12. Klimaksnya, ganda peringkat tujuh dunia itu merobohkan raksasa ganda campuran China lainnya, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping di final.
Di sinilah mental juara Praveen/Melati terbentuk ketika harus bertarung sengit hingga game ketiga. Bahkan, Praveen/Melati nyaris kalah ketika di game penentuan tertinggal. Kemenangan itu yang pertama bagi Praveen/Melati atas Wang/Huang dari tujuh pertemuan.
Sejak game pertama, Praveen/Melati benar-benar dipaksa memeras keringat setelah tertinggal dalam pengumpulan angka. Setelah membuka 1-0, Praveen/Melati tertinggal 1-2, 3-4, 5-6, 6-10, hingga mampu menyamakan 10-10. Duet Praveen/Melati balik unggul 12-11, 15-13, 16-15 hingga 19-18. Dalam posisi unggul, Praveen/Melati memungkasi game pertama 21-18 dalam waktu 15 menit.
Memasuki game kedua, Praveen/Melati selalu tertinggal dalam pengumpulan poin 0-2, 3-4, 5-6, 7-11. Wang/Huang menjaga momentum dengan unggul 12-10, 14-11, 16-14. Praveen/Melati sempat mendekat ketika tertinggal 17-19, 18-19. Namun, Wang/Huang akhirnya menutup game kedua 21-18 dalam waktu 21 menit.
Pada game penentuan, Praveen/Melati sepertinya bakal menang mudah ketika unggul jauh 3-0, 5-1, 7-2, 9-4, 11-7, 14-7. Entah apa yang terjadi ketika dalam posisi unggul 7 poin, situasi menjadi terbalik ketika Wang/Huang mampu mengejar.
Juara Asia itu mampu tancap gas dengan merebut 11 poin beruntun untuk balik unggul 18-14. Tersadar, Praveen/Melati mulai mengejar dengan meraih tiga poin beruntun untuk memperkecil ketertinggalan 17-18. Situasi menegangkan ketika Wang/Huang menambah poin menjadi 19-17.
Beruntung, Praveen/Melati tidak panik dalam kondisi tertekan dan nyaris kalah. Dengan bermain solid dan meminimalisasi kesalahan, Praveen/Melati balik mengunci pertandingan dengan merebut empat angka beruntun untuk memenangi laga dramatis tersebut 21-19.
(aww)