Digelar di GOR Arcamanik, Popnas XV Cabor Tarung Derajat Resmi Dibuka
A
A
A
BANDUNG - Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XV Tahun 2019 Cabang Olahraga (Cabor) Tarung Derajat yang digelar di Youth Center Gelanggang Olahraga (GOR) Arcamanik, Kota Bandung, resmi dibuka, Sabtu (16/11/2019).
Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Asisten Bidang Administrasi Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar, Dudi Sudrajat Abdulrachim mewakili Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan disaksikan langsung pencetus yang juga Sang Guru tarung derajat, Achmad Dradjat serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Popnas XV Tahun 2019 Cabor Tarung Derajat diikuti 126 petarung yang berasal dari 23 provinsi di Indonesia, yakni Provinsi Bali, Banten, Bengkulu, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
Selain itu, Provinsi Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Lampung, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Ajang olahraga nasional yang bakal digelar hingga Selasa, 19 November 2019 itu diikuti 81 petarung putra yang bakal berlaga di tujuh kelas tarung perorangan putra dan 45 petarung putri yang akan bertarung di enam kelas tarung perorangan putri.
Sang Guru Muda Tarung Derajat, Badai Meganagara Dradjat menyatakan, di bawah kepemimpinan Ketua Pengurus Besar (PB) Tarung Derajat, Hary Tanoesoedibjo (HT), pihaknya bertekad terus mengembangkan tarung derajat sebagai cabor asli Indonesia.
Menurut dia, Popnas merupakan salah satu upaya dalam pengembangan dan regenerasi tarung derajat. Lewat ajang Popnas XV Tahun 2019, pihaknya berharap, cabor yang menekankan kekuatan fisik dan mental ini dapat berkembang pesat, khususnya di kalangan pelajar.
"Tarung derajat ini awal mulanya lahir di jalanan yang akhirnya diakui pemerintah dalam bentuk olahraga prestasi. Kemudian, kami berusaha agar tarung derajat ini juga diakui sebagai olahraga pendidikan. Artinya, olahraga yang mampu berkembang di tingkatan pelajar," tutur pria yang akrab disapa Kang Badai ini.
Kang Badai melanjutkan, masuknya tarung derajat sebagai cabor yang dipertandingkan dalam Popnas 2019 tak lepas dari perjuangan yang cukup berat. Dia mengakui, perjuangan untuk mendapatkan titel tarung derajat sebagai olahraga pendidikan tidaklah mudah.
Terlebih, tarung derajat menjadi cabor yang sempat hampir tereliminasi di ajang Popnas XV Tahun 2019. Meski begitu, dengan semangat perjuangan yang kuat, tarung derajat kini sukses menyandang titel olahraga pendidikan dan dipertandingkan di ajang Popnas VX Tahun 2019.
"Yang kami perjuangkan adalah pertama, peran serta orang tua dalam memperjuangkan putra putrinya untuk bertanding di Popnas. Kedua, obsesi dari tunas-tunas bangsa, yakni pelajar, mereka ingin berlaga di Popnas. Kami mengemban amanah itu," tegasnya.
Kang Badai juga mengatakan, dalam penyelenggaraan Popnas tahun ini, tarung derajat menjadi satu-satunya cabor yang mampu berdikari terkait dengan anggaran penyelenggaraan. Hal itu diapresiasi oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Insya Allah, tarung drajat bisa menjadi percontohan olahraga di Indonesia yang bisa berdikari," ujarnya.
Kang Badai menekankan, Popnas hakekatnya menjadi bagian regenerasi tarung derajat yang tidak dapat dipisahkan dari upaya regenerasi yang telah dibangun perguruan selama ini. Regenerasi berjenjang tersebut diharapkan melahirkan petarung-petarung andal yang nantinya mampu berlaga di tingkat nasional, bahkan hingga internasional.
"Jadi, pada dasarnya, (Popnas) ini bagian regenerasi yang tidak bisa terpisahkan dari pembinaan tarung derajat, dimulai di daerah lewat pertandingan-pertandingan usia dini, Popnas, lalu (pertandingan) tingkat senioritas, dalam hal ini PON (Pekan Olahraga Nasional)," tandasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya yang dibacakan Dudi Sudrajat Abdulrachim, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku bangga karena Provinsi Jabar menjadi tuan rumah penyelenggaraan Popnas XV Tahun 2019 Cabor Tarung Derajat.
Diketahui, selain cabor tarung derajat, Provinsi Jabar juga menjadi tuang rumah Popnas XV Tahun 2019 untuk cabor taekwondo yang digelar di Cibinong, Kabupaten Bogor dan cabor dayung yang digelar di Cipule, Kabupaten Karawang.
"Saya berharap, ajang Popnas VX ini mampu melahirkan atlet-atlet unggul yang nantinya mampu berlaga di tingkat nasional," kata Gubernur.
Gubernur pun berharap, para pelajar yang berlaga di ajang Popnas XV Tahun 2019 Cabor Tarung Derajat bersungguh-sungguh dalam melatih fisik dan mentalnya serta mampu meraih prestasi yang membanggakan.
Tidak hanya itu, Gubernur pun berharap agar penyelenggaraan Popnas XV Tahun 2019, khususnya dalam cabor tarung derajat mampu meraih tiga kesuksesan, yakni sukses dalam pembinaan, sukses dalam penyelenggaran, dan sukses dalam pemberian penghargaan.
"Apalagi, 2020 mendatang, kita akan menghadapi ajang PON di Papua. Saya berharap, Popnas ini menjadi ajang pembinaan atlet-atlet muda berprestasi," katanya. agung bakti sarasa
Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Asisten Bidang Administrasi Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar, Dudi Sudrajat Abdulrachim mewakili Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan disaksikan langsung pencetus yang juga Sang Guru tarung derajat, Achmad Dradjat serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Popnas XV Tahun 2019 Cabor Tarung Derajat diikuti 126 petarung yang berasal dari 23 provinsi di Indonesia, yakni Provinsi Bali, Banten, Bengkulu, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
Selain itu, Provinsi Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Lampung, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Ajang olahraga nasional yang bakal digelar hingga Selasa, 19 November 2019 itu diikuti 81 petarung putra yang bakal berlaga di tujuh kelas tarung perorangan putra dan 45 petarung putri yang akan bertarung di enam kelas tarung perorangan putri.
Sang Guru Muda Tarung Derajat, Badai Meganagara Dradjat menyatakan, di bawah kepemimpinan Ketua Pengurus Besar (PB) Tarung Derajat, Hary Tanoesoedibjo (HT), pihaknya bertekad terus mengembangkan tarung derajat sebagai cabor asli Indonesia.
Menurut dia, Popnas merupakan salah satu upaya dalam pengembangan dan regenerasi tarung derajat. Lewat ajang Popnas XV Tahun 2019, pihaknya berharap, cabor yang menekankan kekuatan fisik dan mental ini dapat berkembang pesat, khususnya di kalangan pelajar.
"Tarung derajat ini awal mulanya lahir di jalanan yang akhirnya diakui pemerintah dalam bentuk olahraga prestasi. Kemudian, kami berusaha agar tarung derajat ini juga diakui sebagai olahraga pendidikan. Artinya, olahraga yang mampu berkembang di tingkatan pelajar," tutur pria yang akrab disapa Kang Badai ini.
Kang Badai melanjutkan, masuknya tarung derajat sebagai cabor yang dipertandingkan dalam Popnas 2019 tak lepas dari perjuangan yang cukup berat. Dia mengakui, perjuangan untuk mendapatkan titel tarung derajat sebagai olahraga pendidikan tidaklah mudah.
Terlebih, tarung derajat menjadi cabor yang sempat hampir tereliminasi di ajang Popnas XV Tahun 2019. Meski begitu, dengan semangat perjuangan yang kuat, tarung derajat kini sukses menyandang titel olahraga pendidikan dan dipertandingkan di ajang Popnas VX Tahun 2019.
"Yang kami perjuangkan adalah pertama, peran serta orang tua dalam memperjuangkan putra putrinya untuk bertanding di Popnas. Kedua, obsesi dari tunas-tunas bangsa, yakni pelajar, mereka ingin berlaga di Popnas. Kami mengemban amanah itu," tegasnya.
Kang Badai juga mengatakan, dalam penyelenggaraan Popnas tahun ini, tarung derajat menjadi satu-satunya cabor yang mampu berdikari terkait dengan anggaran penyelenggaraan. Hal itu diapresiasi oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Insya Allah, tarung drajat bisa menjadi percontohan olahraga di Indonesia yang bisa berdikari," ujarnya.
Kang Badai menekankan, Popnas hakekatnya menjadi bagian regenerasi tarung derajat yang tidak dapat dipisahkan dari upaya regenerasi yang telah dibangun perguruan selama ini. Regenerasi berjenjang tersebut diharapkan melahirkan petarung-petarung andal yang nantinya mampu berlaga di tingkat nasional, bahkan hingga internasional.
"Jadi, pada dasarnya, (Popnas) ini bagian regenerasi yang tidak bisa terpisahkan dari pembinaan tarung derajat, dimulai di daerah lewat pertandingan-pertandingan usia dini, Popnas, lalu (pertandingan) tingkat senioritas, dalam hal ini PON (Pekan Olahraga Nasional)," tandasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya yang dibacakan Dudi Sudrajat Abdulrachim, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku bangga karena Provinsi Jabar menjadi tuan rumah penyelenggaraan Popnas XV Tahun 2019 Cabor Tarung Derajat.
Diketahui, selain cabor tarung derajat, Provinsi Jabar juga menjadi tuang rumah Popnas XV Tahun 2019 untuk cabor taekwondo yang digelar di Cibinong, Kabupaten Bogor dan cabor dayung yang digelar di Cipule, Kabupaten Karawang.
"Saya berharap, ajang Popnas VX ini mampu melahirkan atlet-atlet unggul yang nantinya mampu berlaga di tingkat nasional," kata Gubernur.
Gubernur pun berharap, para pelajar yang berlaga di ajang Popnas XV Tahun 2019 Cabor Tarung Derajat bersungguh-sungguh dalam melatih fisik dan mentalnya serta mampu meraih prestasi yang membanggakan.
Tidak hanya itu, Gubernur pun berharap agar penyelenggaraan Popnas XV Tahun 2019, khususnya dalam cabor tarung derajat mampu meraih tiga kesuksesan, yakni sukses dalam pembinaan, sukses dalam penyelenggaran, dan sukses dalam pemberian penghargaan.
"Apalagi, 2020 mendatang, kita akan menghadapi ajang PON di Papua. Saya berharap, Popnas ini menjadi ajang pembinaan atlet-atlet muda berprestasi," katanya. agung bakti sarasa
(sha)