Atlet NPC Indonesia Ditarget Juara Umum ASEAN Para Games 2020
A
A
A
SOLO - National Paralympic Committee (NPC) Indonesia kembali menargetkan juara umum dalam ASEAN Para Games (APG) 2020 di Filipina. Sebanyak 100 medali emas, 83 perak, dan 69 perunggu diharapkan dapat diraih oleh para atlet NPC Indonesia.
Koordinator persiapan kontingen APG 2020 Rima Ferdianto mengatakan, melalui target yang diberikan diharapkan predikat juara umum dapat dipertahankan. Dalam menghadapi APG 2020 di Filipina, seluruh pelatihan atlet terpusat di Kota Solo dan kabupaten sekitarnya.
“Pelatnas berlangsung selama 8 bulan, sejak Mei hingga Desember 2019,” kata Rima Ferdianto saat syukuran NPC Indonesia atas prestasi atlet Pelatnas di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Selasa (19/11/2019) malam.
Total personil pelatnas sebanyak 490 orang yang terdiri dari 300 atlet, 100 manajer dan pelatih serta 90 tenaga pendukung. Para atlet akan bertanding di Filipina pada APG 2020 mulai 17-25 Januari 2020. “Kami datang pada 14 Januari dan akan pulang pada 25 Januari,” terangnya. Untuk cabang olahraga (cabor) yang diikuti, kali ini 16 cabor.
Seluruh cabor diikuti merupakan pertama kalinya untuk Indonesia. Sebelumnya, Indonesia hanya mengikuti sekitar 70%. Selain Pelatnas ASEAN Para Games 2020, pihaknya juga mempelatnaskan para atlet agar lolos di Paralympic Tokyo di tahun yang sama. Dari hasil kajian tim dari Pelatnas NPC, ada sekitar 7 cabor yang kita targetkan,” ungkap Rima Ferdianto yang juga menjabat Wakil Sekjen NPC Indonesia.
Adapun cabang yang akan diikuti atletik 8 atlet, bulu tangkis 7 atlet, sepeda 1 atlet, angkat berat 2 atlet, menembak 2 atlet, renang 4 atlet dan tenis meja 4 atlet. Sehingga total yang diharapkan lolos dalam babak kualifikasi adalah 28 atlet. Ditargetkan, para atlet meraih 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Sementara pada 2024, pemerintah meminta target perolehan medali dinaikkan menjadi 3 emas.
Melalui program Pelatnas dan bantuan pemerintah yang semakin baik dari tahun ke tahun, diharapkan prestasi atlet NPC Indonesia juga semakin membaik. Bahkan Indonesia kini menjadi tujuan untuk TC atlet dari luar negeri. Yakni atlet badminton dari Jerman yang ikut TC di Indonesia. Selain itu, juga terdapat dua pelatih asing yang terlibat dalam Pelatnas NPC. Yakni pelatih di cabor judo dan pelatih di cabor panahan.
Koordinator persiapan kontingen APG 2020 Rima Ferdianto mengatakan, melalui target yang diberikan diharapkan predikat juara umum dapat dipertahankan. Dalam menghadapi APG 2020 di Filipina, seluruh pelatihan atlet terpusat di Kota Solo dan kabupaten sekitarnya.
“Pelatnas berlangsung selama 8 bulan, sejak Mei hingga Desember 2019,” kata Rima Ferdianto saat syukuran NPC Indonesia atas prestasi atlet Pelatnas di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Selasa (19/11/2019) malam.
Total personil pelatnas sebanyak 490 orang yang terdiri dari 300 atlet, 100 manajer dan pelatih serta 90 tenaga pendukung. Para atlet akan bertanding di Filipina pada APG 2020 mulai 17-25 Januari 2020. “Kami datang pada 14 Januari dan akan pulang pada 25 Januari,” terangnya. Untuk cabang olahraga (cabor) yang diikuti, kali ini 16 cabor.
Seluruh cabor diikuti merupakan pertama kalinya untuk Indonesia. Sebelumnya, Indonesia hanya mengikuti sekitar 70%. Selain Pelatnas ASEAN Para Games 2020, pihaknya juga mempelatnaskan para atlet agar lolos di Paralympic Tokyo di tahun yang sama. Dari hasil kajian tim dari Pelatnas NPC, ada sekitar 7 cabor yang kita targetkan,” ungkap Rima Ferdianto yang juga menjabat Wakil Sekjen NPC Indonesia.
Adapun cabang yang akan diikuti atletik 8 atlet, bulu tangkis 7 atlet, sepeda 1 atlet, angkat berat 2 atlet, menembak 2 atlet, renang 4 atlet dan tenis meja 4 atlet. Sehingga total yang diharapkan lolos dalam babak kualifikasi adalah 28 atlet. Ditargetkan, para atlet meraih 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Sementara pada 2024, pemerintah meminta target perolehan medali dinaikkan menjadi 3 emas.
Melalui program Pelatnas dan bantuan pemerintah yang semakin baik dari tahun ke tahun, diharapkan prestasi atlet NPC Indonesia juga semakin membaik. Bahkan Indonesia kini menjadi tujuan untuk TC atlet dari luar negeri. Yakni atlet badminton dari Jerman yang ikut TC di Indonesia. Selain itu, juga terdapat dua pelatih asing yang terlibat dalam Pelatnas NPC. Yakni pelatih di cabor judo dan pelatih di cabor panahan.
(bbk)