Kemeriahan Penyalaan Obor dan Kembang Api SEA Games 2019 Rekayasa

Selasa, 03 Desember 2019 - 23:03 WIB
Kemeriahan Penyalaan Obor dan Kembang Api SEA Games 2019 Rekayasa
Kemeriahan Penyalaan Obor dan Kembang Api SEA Games 2019 Rekayasa
A A A
NEW CLARK CITY - Direktur kreatif SEA Games 2019, Floy Quintos mengonfirmasi bahwa penyalaan obor yang berlangsung di Stadion Atletik dan Akuatik, New Clark City, 30 November lalu, telah direkam sebelumnya. Bahkan sore harinya jelang upacara pembukaan event dua tahunan itu berlangsung, stadion yang terletak di Provinsi Tarlac telah dikunci.

Artinya, kemeriahan yang terjadi di Provinsi Tarlac bukan sungguhan. Quintos menjelaskan alasannya terkait hal itu. Menurutnya, ini sebagai upaya untuk mengantisipasi cuaca buruk dan dapat mengganggu pencahayaan pada kaldron.

"Semua orang tahu, saya pikir. Ya, itu pra-rekaman. Ini adalah praktik standar. Di banyak negara, ketika cuaca buruk, Anda harus siap," kata Quintos dikutip dari Inquirer, Selasa (3/12).

Panitia penyelenggara SEA Games 2019 (Phisgoc) sebelumnya sempat dibuat cemas dengan kabar bahwa badai Kammuri bakal menerjang Manila, Filipina. Sebagian wilayah di Filipina akan berawan dan turun hujan. Badai Kammuri atau Tisoy itu diperkirakan melanda Filipina dari Sabtu hingga Minggu. (Baca juga: Badai Kammuri Ancam Pembukaan SEA Games 2019)
https://sports.sindonews.com/read/1463638/51/badai-kammuri-ancam-pembukaan-sea-games-2019-1574997634

Itu alasan mengapa Quintos memilih untuk merekam rangkaian penyalaan obor SEA Games 2019 sebelumnya atau bukan pada hari upacara pembukaan berlangsung. Kesepakatan ini dilakukan setelah mendapat masukan dari empat koreografer, dua sutradara panggung dan satu sutradara televisi.

Tim akhirnya memutuskan untuk melakukan pra-rekaman pencahayaan. Dia menambahkan bahwa itu awalnya diusulkan hanya "balok" pencahayaan. "Kami bekerja dengan tim Filipina dan tim asing. Kami semua sepakat bahwa tidak ada yang bisa tahu seperti apa cuaca nanti mengingat semuanya ada di sana dan kami di sini," bebr Quintos.

"Mengingat bulan itu terjadi dan memberi jarak pada kita, ide awalnya adalah untuk menyorotnya tetapi apa pun bisa terjadi. Pada saat-saat seperti itu, Anda salah untuk menjadi memastikannya. Jika itu bisa terjadi secara langsung, mengapa tidak? Tapi semua orang melihat cuaca, badai datang, kami tidak tahu seperti apa cuacanya nanti, "katanya.

Quintos juga mengatakan dia memahami kritikan pedas publik terkait pencahayaan kaldron. Namun, dia menjelaskan bahwa mereka hanya melakukan pekerjaan mereka sebagai pencipta pertunjukan.

"Orang-orang marah dan khawatir tentang hal itu dan memang seharusnya begitu, tetapi sebagai pencipta, tugas kita adalah memastikan bahwa tidak ada yang salah dalam pertunjukan," katanya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5894 seconds (0.1#10.140)
pixels