Manchester City di Persimpangan Jalan: Trofi Liga Inggris atau Berburu Tiket Eropa

Manchester City di Persimpangan Jalan: Trofi Liga Inggris atau Berburu Tiket Eropa
A
A
A
WOLVERHAMPTON - Sepak bola selalu menghadirkan sebuah drama, baik itu menyenangkan maupun menyakitkan. Gambaran itulah yang terjadi ketika menyaksikan hasil akhir dari pertandingan Wolves versus Manchester City di Molineux Stadium, Sabtu (28/12/2019) dini hari WIB.
Pada laga lanjutan Liga Inggris bertajuk Boxing Day, Wolves berhasil mempermalukan tamunya dengan skor 3-2. Bagi penggemar City kekalahan ini cukup menyakitkan, sebab dalam sekejap kebahagiaan yang dirasakan mereka berubah menjadi tangisan.
City, yang terpaksa bermain dengan 10 pemain setelah Edersen menerima kartu merah pada menit 12 justru mampu mencetak dua gol melalui aksi Raheem Sterling (25' dan 50'). Satu hal yang menarik di laga tersebut adalah gol pembuka yang dicetak Sterling pada menit 25.
Saat itu, wasit menunjuk titik putih setelah pemain Wolves menjatuhkan lawannya di area terlarang. Video Assistant Referee (VAR) juga memberikan keputusan yang sama dengan Martin Atkinson bahwa itu merupakan pelanggaran.
Sterling pun ditunjuk menjadi algojo, namun sepakannya masih mampu diselamatkan kiper Rui Patricio. Tapi VAR lagi-lagi menjadi biang keladi ketika tendangan penalti itu harus diulang. Sterling pun kembali menendang bola ke arah yang sama yakni kanan bawah kiper, namun kali ini bola mentahan Patricio mengarah ke tengah dan langsung disambar pemain sayap asal Inggris tersebut.
Raut kekecewaan jelas membayangi para pemain Wolves, namun mereka seolah tidak dapat berbuat banyak dengan keputusan VAR tersebut. Di tengah kepercayaan diri yang mulai menurun, Wolves semakin tertinggal lewat gol Sterling pada menit 50.
Lima menit berselang Wolves mampu memperkecil kedudukan menjadi 1-2 lewat gol yang dicetak Adama Traore. Ketika City mencoba untuk memertahankan keunggulan, dalam waktu yang singkat lini pertahanan The Citizens malah kehilangan konsentrasi. Akibatnya, dua gol bersarang pada menit 82 dan 89 melalui aksi Raul Jimenez dan Matt Doherty.
Dalam sekejap raut kekecewaan tampak jelas dari wajah Pep Guardiola. Pelatih berkepala plontos itu seakan tak mampu menutupi kekecewaannya usai dipermalukan Wolves.
Saat ini City telah menelan lima kekalahan di Liga Inggris musim ini. Catatan minor itu lebih banyak ketimbang musim lalu (4). Guardiola pun diketahui sudah mengibarkan bendera putih untuk perburuan gelar juara di kompetisi domestik.
Sekarang posisi The Citizens berada di persimpangan jalan dan yang dipikirkan Guardiola saat ini adalah bagaimana mengamankan posisi ideal untuk tetap tampil di kompetisi Eropa seperti Liga Champions.
"Tidak realistis untuk memikirkan Liverpool, kami berpikir tentang Leicester. Kami memiliki kesempatan untuk memulihkan posisi kedua. Saya tahu kualitas tim saya, tetapi itulah situasinya," ungkap Guardiola dikutip dari LiveScore.
"Ini adalah situasi yang sangat buruk bagi kami. Paruh pertama musim yang membuat frustrasi. Tidak ada yang mengharapkan kami berada sejauh ini dari Liverpool pada titik tengah ini. Kita harus melanjutkan sekarang. Kita tahu bahwa memenangkan gelar itu sangat rumit. Saya tidak akan mengatakan tidak mungkin tetapi sangat sulit," pungkas Guardiola.
Pada laga lanjutan Liga Inggris bertajuk Boxing Day, Wolves berhasil mempermalukan tamunya dengan skor 3-2. Bagi penggemar City kekalahan ini cukup menyakitkan, sebab dalam sekejap kebahagiaan yang dirasakan mereka berubah menjadi tangisan.
City, yang terpaksa bermain dengan 10 pemain setelah Edersen menerima kartu merah pada menit 12 justru mampu mencetak dua gol melalui aksi Raheem Sterling (25' dan 50'). Satu hal yang menarik di laga tersebut adalah gol pembuka yang dicetak Sterling pada menit 25.
Saat itu, wasit menunjuk titik putih setelah pemain Wolves menjatuhkan lawannya di area terlarang. Video Assistant Referee (VAR) juga memberikan keputusan yang sama dengan Martin Atkinson bahwa itu merupakan pelanggaran.
Sterling pun ditunjuk menjadi algojo, namun sepakannya masih mampu diselamatkan kiper Rui Patricio. Tapi VAR lagi-lagi menjadi biang keladi ketika tendangan penalti itu harus diulang. Sterling pun kembali menendang bola ke arah yang sama yakni kanan bawah kiper, namun kali ini bola mentahan Patricio mengarah ke tengah dan langsung disambar pemain sayap asal Inggris tersebut.
Raut kekecewaan jelas membayangi para pemain Wolves, namun mereka seolah tidak dapat berbuat banyak dengan keputusan VAR tersebut. Di tengah kepercayaan diri yang mulai menurun, Wolves semakin tertinggal lewat gol Sterling pada menit 50.
Lima menit berselang Wolves mampu memperkecil kedudukan menjadi 1-2 lewat gol yang dicetak Adama Traore. Ketika City mencoba untuk memertahankan keunggulan, dalam waktu yang singkat lini pertahanan The Citizens malah kehilangan konsentrasi. Akibatnya, dua gol bersarang pada menit 82 dan 89 melalui aksi Raul Jimenez dan Matt Doherty.
Dalam sekejap raut kekecewaan tampak jelas dari wajah Pep Guardiola. Pelatih berkepala plontos itu seakan tak mampu menutupi kekecewaannya usai dipermalukan Wolves.
Saat ini City telah menelan lima kekalahan di Liga Inggris musim ini. Catatan minor itu lebih banyak ketimbang musim lalu (4). Guardiola pun diketahui sudah mengibarkan bendera putih untuk perburuan gelar juara di kompetisi domestik.
Sekarang posisi The Citizens berada di persimpangan jalan dan yang dipikirkan Guardiola saat ini adalah bagaimana mengamankan posisi ideal untuk tetap tampil di kompetisi Eropa seperti Liga Champions.
"Tidak realistis untuk memikirkan Liverpool, kami berpikir tentang Leicester. Kami memiliki kesempatan untuk memulihkan posisi kedua. Saya tahu kualitas tim saya, tetapi itulah situasinya," ungkap Guardiola dikutip dari LiveScore.
"Ini adalah situasi yang sangat buruk bagi kami. Paruh pertama musim yang membuat frustrasi. Tidak ada yang mengharapkan kami berada sejauh ini dari Liverpool pada titik tengah ini. Kita harus melanjutkan sekarang. Kita tahu bahwa memenangkan gelar itu sangat rumit. Saya tidak akan mengatakan tidak mungkin tetapi sangat sulit," pungkas Guardiola.
(poe)