Joyada Beber Program Unggulan: Turunkan Pajak Lapangan Golf

Minggu, 12 Januari 2020 - 19:01 WIB
Joyada Beber Program Unggulan: Turunkan Pajak Lapangan Golf
Joyada Beber Program Unggulan: Turunkan Pajak Lapangan Golf
A A A
JAKARTA - Salah satu kandidat Ketua Umum Persatuan Golf Indonesia (PGI) DKI, Joyada Siallagan, ingin melobi lesgilatif maupun eksekutif supaya bisa menurunkan pajak lapangan golf. Selama ini, masalah itu menjadi hal utama kenapa golf disebut sebagai olahraga mahal.

Program tersebut menjadi salah satu unggulan bagi Joyada untuk maju sebagai calon ketua umum (Caketum) Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Golf Indonesia (PGI) DKI Jakarta masa bhakti 2020-2024. Oleh karena itu, jika terpilih dia akan berusaha keras untuk bisa mewujudkan janjinya itu agar pembinaan golf bisa lebih merata. "Yang buat pajak kan pemerintah, jadi pemerintah yang akan kami lobi," ujar Joyada.

Saat ini, pendaftaran calon ketum sudah dibuka. Setiap calon wajib mendapatkan dukungan minimal dari lima klub dari total 90 klub anggota PGI DKI Jakarta. Dimana, sampai sejauh ini, baru nama Joyada yang sudah mendaftar.

Pemilihan ketum PGI DKI Jakarta sendiri akan dilangsungkan pada Musyawarah Provinsi (Musprov) yang rencananya digelar pada 19 Januari di Gedung KONI DKI, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Adapun, Ketum PGI DKI saat ini Ferrial Sofian sudah dipastikan tidak bisa maju lagi karena telah menjabat dua periode.

Mengenai program tersebut, pria yang berprofesi sebagai pengacara itu optimistis untuk bisa menurunkan pajak. Pihaknya merasa memiliki jaringan dan akses untuk melobi legislatif dan eksekutif.

"Fasilitas olahraga harus lebih murah. Berapa persennya belum tahu. Busa turun sampai 20 persen juga sudah bagus. Tapi kami harap bisa sampai 50 persen," ujarnya.

Ya, berdasar analisisnya sejauh ini, besarnya pajak menjadi salah satu sumber masalah pembinaan golf yang berada di Indonesia secara umum. Kebanyakan, pegolf muda yang lahir itu berkat pembinaan dari orang tuanya sendiri.

"Sekarang kami mau buat PGI DKI ini untuk menjadikan pembinaan. Supaya apa? yang namanya golfer muda bisa mengakses lapangan goldf dengan murah. itu aja. Tidak ada lagu stigma golf mahal," paparnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1140 seconds (0.1#10.140)