Kota historis merias diri
A
A
A
Sindonews.com – Kiev mulai menghitung mundur dimulainya Piala Eropa 2012. Selama beberapa hari ke depan, ibu kota Ukraina itu akan kebanjiran pengunjung yang ingin menikmati pesta sepak bola.
Antusiasme terlihat dari persiapan yang telah diselesaikan. Jam digital raksasa dipajang di pusat keramaian yang menunjukkan berapa lama lagi waktu jelang laga pembuka. Sepanjang jalan utama di Kiev, tidak ketinggalan dijejali ornamen sepak bola demi menghibur para fans.
Sejumlah layar berbagai ukuran turut pula dipersiapkan di tempat umum. Ini membuat Kiev tidak ubahnya funzone alami, di mana para pengunjung dapat memuaskan hasratnya untuk melihat aksi maestro lapangan hijau.
Cukup banyak tempat yang bisa dijadikan tujuan ketika berkunjung ke Kiev. Namun, disarankan agar mendatangi Maidan Nezalezhnosti atau Taman Kemerdekaan. Pasalnya, area itu merupakan episentrum selama Piala Eropa 2012 berlangsung lantaran banyak hal yang bisa dinikmati.
Seperti namanya, Maidan Nezalezhnosti merupakan tempat bersejarah. Orang-orang dapat mengamati hamparan patung yang terlihat seperti meneriakkan kata kemerdekaan. Para pengunjung juga bisa menikmati bangunanbangunan tua dengan arsitektur unik. Belum lagi keberadaan air mancur atau fountain yang indah. Itulah sebabnya Kiev menjadi jantung bagi Ukraina.
Beragam aktivitas terus mewarnai dinamika kehidupan. Apalagi, kota ini punya nilai historis karena menjadi saksi bisu beberapa peristiwa penting atau bersejarah. Paling utama tempat tersebut bisa menampung ribuan manusia. Terakhir kali Kiev dibanjiri orang pada musim dingin 2004.
Saat itu, nama Maidan Nezalezhnosti belum digunakan. Ya, ribuan demonstran yang menamakan dirinya Orange Revolution menggelar orasi untuk meruntuhkan kekuatan politik status quo. Mereka ingin agar Ukraina tidak dijadikan alat kepentingan kelompok tertentu. Konon, gerakan itu dimotori Yulia Tymoshenko.
Dia menolak pengangkatan Viktor Yanukovich sebagai presiden. Dengan alasan terjadi kecurangan,Tymoshenko lalu mengajak puluhan ribu pendukungnya untuk melakukan protes. Namun, wanita kelahiran 27 November 1960 itu gagal mewujudkan ambisinya.
Tymoshenko justru mendapati dirinya dihujani tuduhan melakukan serangkaian kejahatan politik. Dia dianggap menyalahgunakan wewenang yang membuatnya masuk pengadilan pada 11 Oktober lalu. Hakim akhirnya menjatuhi hukuman tujuh tahun penjara. Itu hanya sebagian kisah yang bisa dinikmati ketika berada di Kiev.
Bila rela meluangkan waktu, para pengunjung juga bisa melakukan tapak tilas invasi Nazi atau kembalinya kekuatan Uni Soviet sebelum runtuh pada 1991. Setelah itu, cobalah menuju Bolshevik. Di sini terdapat patung revolusi dan patung pendiri Uni Soviet, yakni Vladimir Lenin. Mengunjungi Kiev bisa dibilang seperti mendapat keuntungan ganda.
Selain menonton pertandingan sepak bola, para pengunjung juga bisa mempelajari sejarah dunia dan menikmati keindahan kota lama. (si)
Antusiasme terlihat dari persiapan yang telah diselesaikan. Jam digital raksasa dipajang di pusat keramaian yang menunjukkan berapa lama lagi waktu jelang laga pembuka. Sepanjang jalan utama di Kiev, tidak ketinggalan dijejali ornamen sepak bola demi menghibur para fans.
Sejumlah layar berbagai ukuran turut pula dipersiapkan di tempat umum. Ini membuat Kiev tidak ubahnya funzone alami, di mana para pengunjung dapat memuaskan hasratnya untuk melihat aksi maestro lapangan hijau.
Cukup banyak tempat yang bisa dijadikan tujuan ketika berkunjung ke Kiev. Namun, disarankan agar mendatangi Maidan Nezalezhnosti atau Taman Kemerdekaan. Pasalnya, area itu merupakan episentrum selama Piala Eropa 2012 berlangsung lantaran banyak hal yang bisa dinikmati.
Seperti namanya, Maidan Nezalezhnosti merupakan tempat bersejarah. Orang-orang dapat mengamati hamparan patung yang terlihat seperti meneriakkan kata kemerdekaan. Para pengunjung juga bisa menikmati bangunanbangunan tua dengan arsitektur unik. Belum lagi keberadaan air mancur atau fountain yang indah. Itulah sebabnya Kiev menjadi jantung bagi Ukraina.
Beragam aktivitas terus mewarnai dinamika kehidupan. Apalagi, kota ini punya nilai historis karena menjadi saksi bisu beberapa peristiwa penting atau bersejarah. Paling utama tempat tersebut bisa menampung ribuan manusia. Terakhir kali Kiev dibanjiri orang pada musim dingin 2004.
Saat itu, nama Maidan Nezalezhnosti belum digunakan. Ya, ribuan demonstran yang menamakan dirinya Orange Revolution menggelar orasi untuk meruntuhkan kekuatan politik status quo. Mereka ingin agar Ukraina tidak dijadikan alat kepentingan kelompok tertentu. Konon, gerakan itu dimotori Yulia Tymoshenko.
Dia menolak pengangkatan Viktor Yanukovich sebagai presiden. Dengan alasan terjadi kecurangan,Tymoshenko lalu mengajak puluhan ribu pendukungnya untuk melakukan protes. Namun, wanita kelahiran 27 November 1960 itu gagal mewujudkan ambisinya.
Tymoshenko justru mendapati dirinya dihujani tuduhan melakukan serangkaian kejahatan politik. Dia dianggap menyalahgunakan wewenang yang membuatnya masuk pengadilan pada 11 Oktober lalu. Hakim akhirnya menjatuhi hukuman tujuh tahun penjara. Itu hanya sebagian kisah yang bisa dinikmati ketika berada di Kiev.
Bila rela meluangkan waktu, para pengunjung juga bisa melakukan tapak tilas invasi Nazi atau kembalinya kekuatan Uni Soviet sebelum runtuh pada 1991. Setelah itu, cobalah menuju Bolshevik. Di sini terdapat patung revolusi dan patung pendiri Uni Soviet, yakni Vladimir Lenin. Mengunjungi Kiev bisa dibilang seperti mendapat keuntungan ganda.
Selain menonton pertandingan sepak bola, para pengunjung juga bisa mempelajari sejarah dunia dan menikmati keindahan kota lama. (si)
(wbs)