Ini Pengorbanan Ighalo agar Bisa Gabung Manchester United
A
A
A
MANCHESTER - Odion Ighalo mengaku rela berkorban demi bergabung bersama Manchester United (MU) pada bursa musim dingin. Penyerang asal Nigeria itu bersedia gajinya dipotong agar proses kepindahannya ke Old Trafford terlaksana.
Pada 31 Januari lalu, MU mengambil langkah mengejutkan dengan meminjam Ighalo dari Shanghai Greenland Shenhua. Dia izinkan kembali lagi ke Inggris karena kompetisi di Negeri Tirai Bambu sedang tidak jelas akibat wabah virus Corona.
Ighalo akan bertugas hingga akhir musim menggantikan Marcus Rashford yang harus menepi akibat cedera. Ini masih menjadi hal sulit dipercaya baginya. Dengan usia yang sudah 30 tahun, bisa membela Setan Merah merupakan mimpi yang menjadi kenyataan.
Sosok berpostur 188 tahun itu menyatakan tidak berpikir lama ketika mendapat tawaran dari MU. Ighalo bahkan rela bayarannya dipotong agar bisa menjadi anak asuh Ole Gunnar Solskjaer sebelum bursa transfer ditutup.
“Itu sangat dramatis. Agen saya menepon sehari sebelumnya dan berkata MU. Saya sangat ingin bergabung. Sejumlah klub lain juga berminat. Lalu, saya berkata, ‘tolong pilih MU’ , jika itu memungkinkan,” ujar Ighalo dilansir skysport.
“Pada pukul 11 malam di Shanghai, agen saya menelpon bahwa MU ingin melakukan kesepakatan. Lalu, saya terbangun pada malam itu dan mencari alat penerjemah untuk dibawa ke ruang direksi dan mengetuk pintu. Saya berkata ’agen saya ingin berbicara dengan Anda, MU menginginkan saya. Anda harus memastikan itu terjadi,” lanjutnya.
“ Jadi, sejak pukul 11 malam, ada berkas, negosiasi, untuk peminjaman. Kemudian kami berdiskusi dan tim lain mulai menelpon mereka, menginginkan saya. Tapi, saya mengatakan pada agen kalau ini yang saya inginkan. Saya ingin datang ke sini (Old Trafford),”.
“Dia (agen) lalu berkata gaji saya akan dipotong. Saya menjawab: Saya tidak peduli. Buat kesepakatan ini terjadi. Saya ingin pergi ke MU. Saya tidak peduli berapa besar gaji yang dipotong, saya tahu itu. Pastikan saja ini terjadi,” jelasnya.
Ighalo menyebut hal itu membuat dewan direksi Greenland Shenhua tidak tahu harus berkata apa. Sebab, dia sudah mengambil keputusan. Karena itu, agennya segera memulai prosedur kepindahan yang baru selesai pada pukul 5 pagi.
“Agen saya berkata kalau dia telah mengirim semua berkas kepada MU. Mereka akan mengkonfirmasi saya jika semuanya baik-baik saja. Saya rasa itu pukul 5-6 pagi. Dia lalu berkata semuanya berjalan lancar, dan selesai,” ujarnya lagi.
“Saya merasa sangat gembira. Saya lalu menelpon ibu saya dan dia sangat bahagia dan menangis. ‘Ini impianmu. Karena itu saya merasa sangat bahagia untuk kamu’. Itu sangat dramatis. Saya sampai tidak bisa tidur. Saya gembira karena akhirnya kesepakatan bisa tercapai,” tandasnya.
Dengan resmi dipinjam MU, Ighalo hadir lagi di Liga Primer setelah tiga tahun. Dia sebelumnya sempat mengenakan seragam Watford selama tiga musim (2014-2017), dimana menyubang 16 gol dari 55 pertandingan di kompetisi domestik.
Pada 31 Januari lalu, MU mengambil langkah mengejutkan dengan meminjam Ighalo dari Shanghai Greenland Shenhua. Dia izinkan kembali lagi ke Inggris karena kompetisi di Negeri Tirai Bambu sedang tidak jelas akibat wabah virus Corona.
Ighalo akan bertugas hingga akhir musim menggantikan Marcus Rashford yang harus menepi akibat cedera. Ini masih menjadi hal sulit dipercaya baginya. Dengan usia yang sudah 30 tahun, bisa membela Setan Merah merupakan mimpi yang menjadi kenyataan.
Sosok berpostur 188 tahun itu menyatakan tidak berpikir lama ketika mendapat tawaran dari MU. Ighalo bahkan rela bayarannya dipotong agar bisa menjadi anak asuh Ole Gunnar Solskjaer sebelum bursa transfer ditutup.
“Itu sangat dramatis. Agen saya menepon sehari sebelumnya dan berkata MU. Saya sangat ingin bergabung. Sejumlah klub lain juga berminat. Lalu, saya berkata, ‘tolong pilih MU’ , jika itu memungkinkan,” ujar Ighalo dilansir skysport.
“Pada pukul 11 malam di Shanghai, agen saya menelpon bahwa MU ingin melakukan kesepakatan. Lalu, saya terbangun pada malam itu dan mencari alat penerjemah untuk dibawa ke ruang direksi dan mengetuk pintu. Saya berkata ’agen saya ingin berbicara dengan Anda, MU menginginkan saya. Anda harus memastikan itu terjadi,” lanjutnya.
“ Jadi, sejak pukul 11 malam, ada berkas, negosiasi, untuk peminjaman. Kemudian kami berdiskusi dan tim lain mulai menelpon mereka, menginginkan saya. Tapi, saya mengatakan pada agen kalau ini yang saya inginkan. Saya ingin datang ke sini (Old Trafford),”.
“Dia (agen) lalu berkata gaji saya akan dipotong. Saya menjawab: Saya tidak peduli. Buat kesepakatan ini terjadi. Saya ingin pergi ke MU. Saya tidak peduli berapa besar gaji yang dipotong, saya tahu itu. Pastikan saja ini terjadi,” jelasnya.
Ighalo menyebut hal itu membuat dewan direksi Greenland Shenhua tidak tahu harus berkata apa. Sebab, dia sudah mengambil keputusan. Karena itu, agennya segera memulai prosedur kepindahan yang baru selesai pada pukul 5 pagi.
“Agen saya berkata kalau dia telah mengirim semua berkas kepada MU. Mereka akan mengkonfirmasi saya jika semuanya baik-baik saja. Saya rasa itu pukul 5-6 pagi. Dia lalu berkata semuanya berjalan lancar, dan selesai,” ujarnya lagi.
“Saya merasa sangat gembira. Saya lalu menelpon ibu saya dan dia sangat bahagia dan menangis. ‘Ini impianmu. Karena itu saya merasa sangat bahagia untuk kamu’. Itu sangat dramatis. Saya sampai tidak bisa tidur. Saya gembira karena akhirnya kesepakatan bisa tercapai,” tandasnya.
Dengan resmi dipinjam MU, Ighalo hadir lagi di Liga Primer setelah tiga tahun. Dia sebelumnya sempat mengenakan seragam Watford selama tiga musim (2014-2017), dimana menyubang 16 gol dari 55 pertandingan di kompetisi domestik.
(mir)