Tersisa 7 Bulan Jelang PON Papua, Masih Ada Kendala
A
A
A
JAYAPURA - Wakil Mentri PUPR, Jhone Wempi Wetipo mengungkap beberapa kendala terkait infrastruktur PON XX Papua yang hingga kini belum rampung pengerjaanya.
Kepada awak media di Jayapura, pria yang biasa disapa JWW ini, mengaku infrastruktur yang urung dibangun antara lain; pembangunan jalan Dapur Papua, lalu Jalan provinsi di wilayah Doyo Baru, penyelesaian rumah warga di kompleks stadiun Papua Bangkit, termasuk penataan kabel Telkomsel dan PLN yang melintas di Stadion, dan sengketa lahan venue Dayung di Teluk Youtefa Jayapura.
"Kalau pembangunan jalan Dapur Papua yang oleh Balai sudah di progres, Mei sudah selesai, namun jembatannya malah belum dilelang. Kalau jalannya sudah mulus, namun jembatan belum maka tidak bisa, ini belum dilelang," kata Jhone.
Sementara soal jalan Provinsi Sentani - Doyo Baru, Jhone mengaku jika persoalan urungnya proses lelang juga menjadi kendala hingga jalan tersebut belum dikerjakan. Ia pun berharap, proses lelang segera dilakukan.
"Pengaspalan di Doyo Baru itu sekitar 4 kilo meter, itu ada dana namun belum dilelang.
Disana ada venue Kriket sama Hoki, kita berharap bisa segera, dan proses lelang bisa segera dilakukan," harapnya.
Untuk persoalan penyelesaian rumah dan tanaman warga di kompleks Stadion Papua Bangkit, mantan Bupati Jayawijaya ini mengaku jika hari ini akan dilakukan pertemuan kembali untuk penyelesaian masalah tersebut. Termasuk penataan kabel Telkomsel dan PLN.
"Rencana akan ada pertemuan lanjutan terkait dengan 23 rumah dan tanaman milik masyarakat yang ada didalam arena stadion. Selain itu terkait kabel-kabel yang ditanam oleh Telkomsel dan PLN,"katanya.
"Kami sedang menata kawasan. Dan berharap bisa sejalan baik, jangan sampai penataan kawasan sudah namun kabel kabel ini belum selesai. Mari sisa 7 Bulan sisa ini kita bisa kerja besungguh-sungguh agar sukses PON dan kita menjadi tuan rumah yang baik," imbuhnya.
Terkahir, ungkap Wamen, soal sengketa lahan venue Dayung di Teluk Youtefa. Dijelaskan, terjadi sengketa dan gugatan di persidangan antar masyarakat soal lahan yang akan digunakan venue tersebut.
"Kendala soal Dayung di Teluk Youtefa, lahan itu bermasalah, masyarakat sudah ajukan gugatan ke pengadilan, namun itu antar masyarakat yang disana. Mereka mempersilahkan pembangunan berproses. Dan nantinya hasilnya, siapa yang menang maka kita tinggal bayarkan haknya," katanya.
Jhone Wempi Wetipo berharap, semua persoalan bisa diselesaikan, dan pada bulan Mei atau Juni, semua pembangunan infrastruktur penunjang PON XX 2020 Papua bisa diselesaikan, dan PON bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan semua pihak.
Kepada awak media di Jayapura, pria yang biasa disapa JWW ini, mengaku infrastruktur yang urung dibangun antara lain; pembangunan jalan Dapur Papua, lalu Jalan provinsi di wilayah Doyo Baru, penyelesaian rumah warga di kompleks stadiun Papua Bangkit, termasuk penataan kabel Telkomsel dan PLN yang melintas di Stadion, dan sengketa lahan venue Dayung di Teluk Youtefa Jayapura.
"Kalau pembangunan jalan Dapur Papua yang oleh Balai sudah di progres, Mei sudah selesai, namun jembatannya malah belum dilelang. Kalau jalannya sudah mulus, namun jembatan belum maka tidak bisa, ini belum dilelang," kata Jhone.
Sementara soal jalan Provinsi Sentani - Doyo Baru, Jhone mengaku jika persoalan urungnya proses lelang juga menjadi kendala hingga jalan tersebut belum dikerjakan. Ia pun berharap, proses lelang segera dilakukan.
"Pengaspalan di Doyo Baru itu sekitar 4 kilo meter, itu ada dana namun belum dilelang.
Disana ada venue Kriket sama Hoki, kita berharap bisa segera, dan proses lelang bisa segera dilakukan," harapnya.
Untuk persoalan penyelesaian rumah dan tanaman warga di kompleks Stadion Papua Bangkit, mantan Bupati Jayawijaya ini mengaku jika hari ini akan dilakukan pertemuan kembali untuk penyelesaian masalah tersebut. Termasuk penataan kabel Telkomsel dan PLN.
"Rencana akan ada pertemuan lanjutan terkait dengan 23 rumah dan tanaman milik masyarakat yang ada didalam arena stadion. Selain itu terkait kabel-kabel yang ditanam oleh Telkomsel dan PLN,"katanya.
"Kami sedang menata kawasan. Dan berharap bisa sejalan baik, jangan sampai penataan kawasan sudah namun kabel kabel ini belum selesai. Mari sisa 7 Bulan sisa ini kita bisa kerja besungguh-sungguh agar sukses PON dan kita menjadi tuan rumah yang baik," imbuhnya.
Terkahir, ungkap Wamen, soal sengketa lahan venue Dayung di Teluk Youtefa. Dijelaskan, terjadi sengketa dan gugatan di persidangan antar masyarakat soal lahan yang akan digunakan venue tersebut.
"Kendala soal Dayung di Teluk Youtefa, lahan itu bermasalah, masyarakat sudah ajukan gugatan ke pengadilan, namun itu antar masyarakat yang disana. Mereka mempersilahkan pembangunan berproses. Dan nantinya hasilnya, siapa yang menang maka kita tinggal bayarkan haknya," katanya.
Jhone Wempi Wetipo berharap, semua persoalan bisa diselesaikan, dan pada bulan Mei atau Juni, semua pembangunan infrastruktur penunjang PON XX 2020 Papua bisa diselesaikan, dan PON bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan semua pihak.
(mir)