Seberapa Spesial sang Raja Assist Hakim Ziyech?
A
A
A
JAKARTA - Hakim Ziyech dikabarkan telah mencapai kesepakatan secara lisan dengan Chelsea untuk merumput di Liga Inggris musim depan. Spekulasi ini pertama kali dibeberkan De Telegraaf.
Sejak isu kepindahan Ziyech ke Chelsea dengan biaya transfer sebesar 45 juta euro atau sekira Rp668 miliar ramai dibicarakan, banyak kalangan yang mencoba untuk menelusuri jejak pemain asal Maroko selama merumput di Liga Belanda. Jika mengacu pada statistik, pemain berusia 26 tahun itu telah menjadi komponen utama kesuksesan Ajax.
Selama 2016 membela klub raksasa di Liga Belanda, Ziyech banyak memberikan prestasi. Salah satu yang menempel di pikiran penggemar adalah Ziyech merupakan raja assist buat Ajax.
Sejak musim 2014/2015 hingga 2018/2019, Ziyech berhasil menggondol empat penghargaan sebagai pengumpan akurat di Liga Belanda. Berkat kontribusinya Ajax sukses meraih sejumlah trofi bergengsi seperti juara Eredivisie (2018–19), KNVB Cup (2018–19), dan Johan Cruyff Shield (2019).
Belum lama ini, Chelsea mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan Ajax untuk memboyong Ziyech ke Stamford Bridge. Tapi pemain itu sendiri harus tunduk pada persyaratan bahwa dia akan bertahan di Ajax hingga akhir musim.
Lantas spesial apa Hakim Ziyech buat The Blues? (Baca juga: Bos Ajax Benarkan Hakim Ziyech Gabung Chelsea )
Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah Ziyech mampu menggantikan peran Eden Hazard. Sudah ada beberapa pemain yang mencoba untuk menggantikan posisi winger asal Belgia, namun selalu gagal. Pulisic misalnya, dia awalnya dianggap ideal untuk menggantikan Hazard, namun tetap saja tak ada sambutan hangat yang didapat.
Ziyech merupakan salah satu pemain serba bisa. Dia dapat bermain di posisi sayap dan playmaker. Ia memiliki keterampilan dribbling yang mampu menyamai Lionel Messi maupun Neymar Jr.
Salah satu kelebihannya bagaimana Ziyech memanfaatkan celah pertahanan lawan sebelum mengirimkan umpan kepada rekan setimnya. Catatan itu bukan isapan jempol belaka, sebab Ziyech memiliki setidaknya 10 assist lebih dari enam musim terakhirnya merumput di Liga Belanda Eredivisie. Tidak ada pemain yang berhasil melakukannya di lebih dari dua kampanye dalam periode yang sama.
Total, Ziyech telah mencetak 79 gol dan 87 assist selama 166 bermain. Statistik itulah yang membuat Chelsea kesengsem untuk mendatangkan pemain sayap potensial tersebut.
Jauh dari kompetisi domestik. Ziyech juga dikenal tajam saat tampil di Liga Champions. Musim lalu misalnya. Bersama Ajax dia berhasil menyumbangkan tujuh assist, namun langkah timnya terhenti usai dikalahkan Tottenham Hotspur.
Yang menjadi pertanyaan besar mampukah Ziyech menirukan keberhasilan pendahulunya seperti Luis Suarez dan Ruud van Nistelrooy? Tentunya ini bukan perkara mudah menaklukan kompetisi sepak bola paling ketat di Eropa.
Dusan Tadic pernah merasakannya sewaktu ia pindah ke Southampton. Dalam sekejap popularitasnya runtuh dan Tadic memutuskan kembali ke Belanda untuk menyusun kembali kariernya.
Sejak isu kepindahan Ziyech ke Chelsea dengan biaya transfer sebesar 45 juta euro atau sekira Rp668 miliar ramai dibicarakan, banyak kalangan yang mencoba untuk menelusuri jejak pemain asal Maroko selama merumput di Liga Belanda. Jika mengacu pada statistik, pemain berusia 26 tahun itu telah menjadi komponen utama kesuksesan Ajax.
Selama 2016 membela klub raksasa di Liga Belanda, Ziyech banyak memberikan prestasi. Salah satu yang menempel di pikiran penggemar adalah Ziyech merupakan raja assist buat Ajax.
Sejak musim 2014/2015 hingga 2018/2019, Ziyech berhasil menggondol empat penghargaan sebagai pengumpan akurat di Liga Belanda. Berkat kontribusinya Ajax sukses meraih sejumlah trofi bergengsi seperti juara Eredivisie (2018–19), KNVB Cup (2018–19), dan Johan Cruyff Shield (2019).
Belum lama ini, Chelsea mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan Ajax untuk memboyong Ziyech ke Stamford Bridge. Tapi pemain itu sendiri harus tunduk pada persyaratan bahwa dia akan bertahan di Ajax hingga akhir musim.
Lantas spesial apa Hakim Ziyech buat The Blues? (Baca juga: Bos Ajax Benarkan Hakim Ziyech Gabung Chelsea )
Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah Ziyech mampu menggantikan peran Eden Hazard. Sudah ada beberapa pemain yang mencoba untuk menggantikan posisi winger asal Belgia, namun selalu gagal. Pulisic misalnya, dia awalnya dianggap ideal untuk menggantikan Hazard, namun tetap saja tak ada sambutan hangat yang didapat.
Ziyech merupakan salah satu pemain serba bisa. Dia dapat bermain di posisi sayap dan playmaker. Ia memiliki keterampilan dribbling yang mampu menyamai Lionel Messi maupun Neymar Jr.
Salah satu kelebihannya bagaimana Ziyech memanfaatkan celah pertahanan lawan sebelum mengirimkan umpan kepada rekan setimnya. Catatan itu bukan isapan jempol belaka, sebab Ziyech memiliki setidaknya 10 assist lebih dari enam musim terakhirnya merumput di Liga Belanda Eredivisie. Tidak ada pemain yang berhasil melakukannya di lebih dari dua kampanye dalam periode yang sama.
Total, Ziyech telah mencetak 79 gol dan 87 assist selama 166 bermain. Statistik itulah yang membuat Chelsea kesengsem untuk mendatangkan pemain sayap potensial tersebut.
Jauh dari kompetisi domestik. Ziyech juga dikenal tajam saat tampil di Liga Champions. Musim lalu misalnya. Bersama Ajax dia berhasil menyumbangkan tujuh assist, namun langkah timnya terhenti usai dikalahkan Tottenham Hotspur.
Yang menjadi pertanyaan besar mampukah Ziyech menirukan keberhasilan pendahulunya seperti Luis Suarez dan Ruud van Nistelrooy? Tentunya ini bukan perkara mudah menaklukan kompetisi sepak bola paling ketat di Eropa.
Dusan Tadic pernah merasakannya sewaktu ia pindah ke Southampton. Dalam sekejap popularitasnya runtuh dan Tadic memutuskan kembali ke Belanda untuk menyusun kembali kariernya.
(mir)