Polri-PSSI Ingin Lebih Bersihkan Sepak Bola Indonesia dari Match Fixing

Kamis, 20 Februari 2020 - 14:39 WIB
Polri-PSSI Ingin Lebih Bersihkan Sepak Bola Indonesia dari Match Fixing
Polri-PSSI Ingin Lebih Bersihkan Sepak Bola Indonesia dari Match Fixing
A A A
JAKARTA - Rapat Koordinasi (Rakor) yang dilakukan Polri dan PSSI tak semata untuk menyingkronkan persepsi, tapi lebih luasnya ingin kompetisi di Liga 1 dan 2 terbebas dan bersih dari match fixing atau pengaturan skor.

Pihak Polri sendiri mengapreasi inisiatif dari PSSI mengingat di tahun ini banyak digelar kegiatan berskala nasional. "Kami berterima kasih pada Polri yang sudah mempersiapkan waktu untuk kami bisa koordinasi sehingga kita berharap sepak bola Indonesia akan semakin maju, lebih berkualitas, dan mendunia," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan keapada wartawan di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Selain itu, kata dia, PSSI pun bakal berdiskusi tentang Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang guna menyamakan persepsi demi kelancaran kegiatan itu. Begitu juga dengan pembahasan jadwal kompetisi Liga 1 dan 2 agar tak berubah, begitu juga antisipasi bila sampai terjadi hal yang tak terprediksi.

"Kita juga akan bahas berkaitan kejadian seperti di Blitar, itu menjadi catatan buat kami. Kita akan evaluasi apakah memang masuk saja penonton ke stadion untuk terakomodir, ini sedang kita rumuskan nanti," katanya.

Sementara itu, Kasatgas Anti-Mafia Bola Polri, Brigjen Hendro Pandowo menerangkan, kepolisian mengapresiasi PSSI yang menggelar rakor perdana dengan Polri itu terkait penjadwalan. Dengan begitu, kepolisian bisa melakukan monitoring dan pengawasan guna mencegah terjadinya pengaturan skor ataupun mafiabola.

"Kita dari Satgas jilid I dan II semakin memahami jika ada hal yang masuk dalam aspek match fixing akan kita lakukan penegakan hukum, tapi untuk jilid 3 ini kita untuk melakukan monitoring dan pencegahan lebih mengedepankan aspek preventifnya itu," terangnya.

Satgas Antimafia Bola Jilid III ini, paparnya, menekankan aspek pencegahan agar tak menghambat kemajuan wasit ataupun manajer klub. Namun, kepolisian menekankan pula untuk bersama-sama menjaga sepak bola Indonesia agar tak ada pengaturan skor ataupun suap yang membuat sepak bola Indonesia mengalami kemunduran.

"Kita sudah melalukan koordinasi dengan Menpora, Ketua PSSI, Tim Sepak Bola, dan manajer klub Liga 1, 2, dan 3 serta menyampaikan capain kinerja satgas jilid I dan II. Ada 18 tersangka yang ditangkap dan semua dalam proses peradilan. Artinya, jangan sampai jilid 3 ini ada kejadian seperti itu lagi," katanya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7335 seconds (0.1#10.140)