Virus Corona Ancam Keharmonisan Hubungan Dorna Sports dan Pembalap MotoGP

Kamis, 05 Maret 2020 - 10:56 WIB
Virus Corona Ancam Keharmonisan...
Virus Corona Ancam Keharmonisan Hubungan Dorna Sports dan Pembalap MotoGP
A A A
MADRID - Penyebaran virus corona ke sejumlah negara benar-benar menimbulkan kekacauan. Betapa tidak, ada beberapa agenda balap internasional yang terpaksa ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan seperti yang terjadi di MotoGP.

Dorna Sports selaku promotor MotoGP terpaksa membatalkan pagelaran balap seri pembuka di Sirkuit Losail, Qatar, lantaran adanya imbauan karantina selama 14 hari untuk warga Italia yang berkunjung ke Qatar. Alhasil, Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports, FIM, dan IRTA mengambil keputusan untuk membatalkan balapan tersebut mengingat kebanyakan kru dan tim ofisial berasal dari negara tersebut.

Tak pelak, keharmonisan Dorna Sports dengan pembalap MotoGP pun menjadi bahan pembicaraan dikalangan penikmat balap. Ini tak lepas dari pernyataan Aleix Espargaro yang menuding promotor Grand Prix Qatar tidak konsisten karena sebelumnya menyatakan situasi di Qatar terkendali.

Kekecewaan yang dilontarkan Espargaro lantaran dirinya beserta keluarga sudah tiba di Doha, akhir pekan lalu. Sehingga dengan adanya keputusan penundaan balapan di Qatar membuatnya harus kembali ke Spanyol.

"Keluarga siap terbang ke Qatar! Saya sudah tak sabar menantikan untuk memulai kejuaraan dunia selama bertahun-tahun! Lebih termotivasi dari sebelumnya dan apa cara yang lebih baik untuk memulai daripada dengan keluarga di sekitar!"

"Selamat kepada promotor GP Qatar. Kalian tak mungkin bisa menangani situasi lebih buruk dari ini! Selamat! Kalian mengirim laporan 48 jam yang lalu, mengatakan bahwa semuanya sempurna, bahwa tak ada kasus apa pun! Kerja bagus, tampak seperti lelucon yang kekanak-kanakan!"

Ezpeleta merespon pernyataan Espargaro. Berbicara di depan microfon Radio Inda Cero, CEO Dorna Sports itu mengatakan dalam kenyataannya pihaknya telah berusaha dengan segala cara untuk meyakinkan pemerintah Qatar. Namun, wabah virus corona yang telah menyebar ke sejumlah negara termasuk Italia membuat pemerintah setempat tidak ingin mengambil risiko.

Pemerintah Qatar pun mengeluarkan larangan bagi warga Italia berkunjung ke Qatar. "Ketika saya melihatnya, saya akan mengatakan kepadanya (Aleix Espargaro) bahwa dia salah. Saya akan membawanya kembali dan bertanya kepadanya apakah menurutnya kami ingin menghentikan balapan," kata Ezpeleta dikutip dari Corsedimoto.

"Saya akan bertanya kepadanya bagaimana Aleix akan menangani semua ini dengan cara yang lebih baik. Mereka (pemerintah Qatar) kepada kami dan kami memberikan daftar orang Italia yang hadir di paddock. Kami melakukannya pada hari Jumat dan mengirimkannya dengan nama, asal-usul, dan penerbangan yang akan mereka datangi untuk menjamin tes virus corona lebih cepat dari biasanya. Kami melakukannya dan kami mempresentasikannya, ada sekitar 500 orang yang datang dari Italia," sambung Ezpeleta.

Solusi lain yang diusulkan oleh Dorna adalah menjalankan balapan MotoGP dengan mekanik yang sudah ada di paddock. Semua teknisi Jepang tetap berada di Doha setelah tes IRTA dan motor juga ada di lokasi. Masalah sebenarnya adalah enam pembalap Italia yang tidak akan diizinkan masuk ke Qatar.

Honda merupakan satu-satunya pabrik yang bersedia membalap pada seri pembuka MotoGP di Sirkuit Losail dengan sarana yang tersedia. "Dari semua tim MotoGP, satu-satunya yang mau berlomba adalah Honda. Saya berbicara dengan semua manajer tim dan Alberto Puig mengatakan kepada saya 'Carmelo, mari kita jalankan dengan apa yang kita miliki'."

Meskipun pembatalan putaran pertama MotoGP di Losail, semua tim termasuk yang dari kelas utama, akan menerima hadiah ganti rugi. "Semua tim MotoGP, Moto2 dan Moto3 akan memiliki apa yang mereka harapkan," pungkas Ezpeleta.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2405 seconds (0.1#10.140)