Imbas Laga Tanpa Penonton, Tim Terancam Kehilangan Pemasukan

Jum'at, 06 Maret 2020 - 11:15 WIB
Imbas Laga Tanpa Penonton,...
Imbas Laga Tanpa Penonton, Tim Terancam Kehilangan Pemasukan
A A A
ROMA - Keputusan Pemerintah Italia menggelar event olahraga tanpa penonton di negara tersebut sampai 3 April mendatang tidak otomatis menyelesaikan masalah. Langkah tersebut tetap memunculkan efek domino yang selalu ada dua sisi: merugikan dan menguntungkan.

Peringatan tersebut berlaku mulai Kamis (5/3/2020) setelah melihat situasi di Italia sedang siaga. Lebih dari 100 orang meninggal akibat virus corona. Pemerintah Italia berharap dengan membatasi berkumpulnya massa dalam jumlah besar tidak ada lagi korban jiwa yang jatuh.

“Acara dan kompetisi olahraga dari semua jenis dan disiplin ilmu diadakan di setiap tempat, baik publik maupun swasta, ditangguhkan. Namun, diizinkan untuk melakukan acara dan kompetisi tersebut di balik pintu tertutup atau di luar ruangan tanpa kehadiran publik,” ungkap pernyataan resmi Pemerintah Italia, dilansir theguardian.com. (Baca: Gara-Gara Virus Corona, Inter Harus Main Tanpa Penonton Kontra Ludogrets)

Khusus di sepak bola, otoritas Seri A menganjurkan para pemain dan staf untuk melakukan semua prosedur yang diperlukan memperlambat penyebaran virus corona. Mereka memerintahkan setiap klub memeriksa pemain dan staf mereka secara teratur untuk memastikan tidak terinfeksi virus corona sebelum ikut serta dalam pertandingan.

Para pemain juga didesak untuk tidak minum dari botol yang sama dalam situasi pertandingan atau sesi pelatihan, menghindari makan di ruang ganti, dan menjaga barang-barang pribadi seperti pakaian dan handuk agar terpisah untuk setiap pemain.

Para pemain diimbau tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka dengan tangan yang tidak dicuci, berusaha menutupi mulut ketika batuk dan bersin, atau menggunakan tisu sekali pakai. Ruang di tempat latihan dan ruang ganti harus didesinfeksi secara teratur. Sementara pemain yang menunjukkan gejala demam atau infeksi pernapasan harus segera berpisah dari anggota skuad lainnya.

Ketika menjelang kick-off tidak akan ada berjabat tangan antarpemain dan ofisial sebelum atau setelah pertandingan dan tentu saja tidak ada maskot yang keluar bersama tim. Sementara awak media telah diminta mendesinfeksi mikrofon mereka ketika ingin melakukan sesi wawancara.

Keputusan Pemerintah Italia menggelar pertandingan secara tertutup memang langkah nyata demi keselamatan dan kesehatan banyak orang. Namun, di sisi lain, hal itu bakal berdampak besar terutama bagi klub-klub yang berpartisipasi di kompetisi Eropa seperti Juventus, Atalanta, dan SSC Napoli yang berlaga di babak 16 besar Liga Champions serta Inter Milan dan AS Roma di babak 16 besar Liga Europa.

Kelima tim tersebut terancam kehilangan pemasukan jika pertandingan kandang tanpa kehadiran penonton. Selain itu, potensi menggelar pertandingan di tempat netral juga bisa dilakukan bila situasi dirasa kurang kondusif.

Meski demikian, langkah Pemerintah Italia mendapatkan dukungan dari banyak pihak, salah satunya Presiden Inter Steven Zhang. Dia mengatakan keputusan tetap melanjutkan pertandingan tanpa kehadiran penonton merupakan keputusan terbaik bagi semua pihak. Zhang mengaku tidak khawatir pertandingan tertutup akan memengaruhi kinerja tim. Menurutnya, fokus utama adalah menjaga keselamatan publik.

Bentuk komitmen Inter membantu Pemerintah Italia diwujudkan dengan gelontoran 100.000 euro kepada Departemen Ilmu Biomedis dan Klinis L Sacco di Milan guna membantu penanggulangan virus corona. “Sebagai klub sepak bola, kami memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pesan yang tepat. Keamanan adalah prioritas tertinggi,” kata Zhang.

Menurut dia, menggelar pertandingan tertutup tentu sulit karena banyak yang dikorbankan. “Tapi, pada akhirnya, jadwal pertandingan berjalan dan semua kegiatan berjalan normal. Kami harus menerima keputusan tersebut,” ungkap Zhang.

Tapi, pihak yang kontra juga tetap ada. Presiden Olympique Lyon Jean-Michel Aulas mengaku cemas dengan situasi di Italia saat ini. Dia meminta UEFA mempertimbangkan pertandingan leg kedua yang sedianya berlangsung di Allianz Stadium, Rabu (18/3) dini hari, diubah ke tempat netral dan aman.

“Kami akan melihat apa yang terjadi. Saya menunggu untuk melihat apa yang akan dikatakan UEFA. Saya harap beritanya baik. Namun, jika kami harus bermain di wilayah netral, kami akan melakukannya,” tandas Aulas. (Alimansyah)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1534 seconds (0.1#10.140)