Kompetisi Top Dunia Digelar Tertutup, Klub Dibayangi Kerugian

Jum'at, 13 Maret 2020 - 11:02 WIB
Kompetisi Top Dunia...
Kompetisi Top Dunia Digelar Tertutup, Klub Dibayangi Kerugian
A A A
TURIN - Kebijakan kompetisi-kompetisi top eropa menggelar pertandingan tertutup bisa dipahami sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona. Namun, disisi lain, klub-klub bersiap kehilangan pendapatan yang cukup besar.

Potensi tersebut bisa terjadi di Seri A. Dari sudut pandang penonton, perkiraannya adalah sekitar 867.000 penonton hilang dalam 32 pertandingan yang digelar tertutup. Bagian terbesar jelas di 29 pertandingan Seri A dengan perkiraan 20,6 juta euro dari 750.000 penonton.

Sementara untuk tiga kompetisi satu di Liga Champions dan dua di Liga Europa dampaknya sekitar 7,9 juta poundsterling dengan 125.000 penonton. Juventus diyakini bakal mendapatkan pukulan paling telak. La Vecchia Signora diperkirakan kehilangan 12,3 juta euro atau sama dengan 43% dari semua klub Seri A. Selain Juve, tim lainnya yang akan merugi adalah AC Milan, 3,4 juta euro dan Inter 2,7 juta euro.

Sebagai contoh pertandingan bigmatch antara Juve versus Inter di Allianz Stadium, Senin (9/3). Pertandingan yang dimenangkan Juve 2-0 kehilangan sekitar 4,1 juta euro (termasuk biaya perhotelan, tahun lalu yang mencapai 3,1 juta euro).

Di kompetisi eropa, pasukan Juventus kehilangan sekitar 5,4 juta euro (termasuk porsi perhotelan) saat menjamu Olympique Lyon di leg kedua 16 besar, Rabu dini hari (18/3) dibandingkan dengan sekitar 1,2 juta euro untuk Roma dan Inter yang juga menjadi tuan rumah di leg kedua 16 besar Liga Europa.

Situasi yang tidak menentu di Italia membuat pengamat finansial di Calcio e Finanza, Andrea Di Biase memprediksi Seri A akan mendapatkan permasalahan keuangan cukup pelik baik klub besar maupun kecil.

“Jika situasinya berlanjut, kelangsungan hidup ekonomi beberapa sisi Seri A akan menghadapi risiko serius. Jika tim besar akan mengkompensasi kerugian dengan suntikan modal yang disediakan oleh pemilik kaya, klub-klub kecil bakal sangat kesulitan," ungkap Di Biase dilansir forbes.

Lain halnya dengan Italia, Inggris justru terlihat masih adem ayem. Belum ada keputusan resmi otoritas Liga Primer untuk memggelar pertandingan secara tertutup. Man City misalnya, pelatih Pep Guardiola yang terang-terangan tidak setuju dengan pertandingan tanpa penonton bisa rugi cukup besar.

Sebagai perbandingan di musim 2017/2018. Tercatat, The Citizens mendapatkan pendapatan dari beberapa sektor yakni Gate dan matchday 57juta pundsterling. Sementara sang rivalnya, Manchester United (MU), Gate dan penghasilan matchday senilai 110 juta poundsterling.

Kendati demikian, pertimbangan untuk menggelar pertandingan tertutup di Liga Primer sejatinya hanya tinggal menunggu waktu. Pasalnya, keselamatan publik terutama para pemain jelas berada dalam ancaman. Seperti salah satu pemain Juventus Daniele Rugani juga sudah positif corona. Melalui akun instagramnya, Bek Juventus tersebut mengakui bahwa dia telah terinfeksi korona walaupun tidak mengalami gejala apapun.

Selain itu, pemain Hannover 96, Timo Huebers dipastikan terinfeksi. Pihak klub meyakini Huebers terkena korona saat menghadiri sebuah acara di Hildesheim. Sabtu (7/3).

Di Primera Liga, Real Madrid mendapatkan kabar bahwa anggota tim basket Madrid, Trey Thompkins terkena korona setelah hasil tesnya positif. Akibatnya, Madrid langsung mensterilkan Valdebebas yang menjadi tempat latihan tim sepakbola dan basket Madrid. (Alimansyah)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0820 seconds (0.1#10.140)