Brivio: Ambil Contoh dari Italia Sebelum Terlambat
A
A
A
MILAN - Manajer tim Suzuki Davide Brivio berbicara tentang keadaan darurat kesehatan yang menghantam dunia saat ini. Pria yang berasal dari Milan itu mengatakan bahwa seluruh negara harus mengambil sikap seperti yang dilakukan Italia dengan mengunci (lockdown) warganya keluar rumah dan meninggalkan Negeri Pizza.
Brivio menjelaskan ini merupakan keadaan darurat kesehatan global yang mengarah pada terhentinya semua aktivitas. Virus corona tidak hanya merusak perekonomian dunia saja tetapi juga aktivitas olahraga seperti di kejuaraan dunia MotoGP tahun ini.
MotoGP seperti diketahui terpaksa ditunda penyelenggaraannya tahun ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Pasalnya, semua pembalap dan staf sedang mengalami situasi karantina di rumah sembari menunggu perkembangan mengenai virus corona ini.
Dengan kata lain, ini merupakan sebuah momen yang sulit untuk dibicarakan. "Kami belum pernah mengalami situasi seperti ini. Kesehatan masyarakat adalah yang utama. Keadaan darurat ini hampir membuat saya berpikir tentang perang dunia, yang menyebabkan terhentinya seluruh kegiatan," ungkap Brivio dikutip dari Corsedimoto, Rabu (18/3/2020).
"Ini rumit, kami selalu memiliki rencana jangka panjang, yang sekarang semuanya dibatalkan karena semuanya dapat berubah dalam hitungan menit. Sekarang yang bisa kita lakukan adalah tetap bertahan, menjaga kesehatan dan keluarga kita. Kita harus siap untuk berita mendadak dalam bentuk apa pun," tambah Brivio.
"Saat ini seluruh dunia terpengaruh, termasuk dalam kasus MotoGP, tetapi kami akan melihat apakah kami dapat memulai lagi tanpa pembatalan lebih lanjut. Jujur, bagaimanapun, kita berpikir sangat sedikit tentang aspek ini: ketika keadaan darurat selesai maka kita akan membicarakannya. Kemudian pikirkan tentang situasi di negara Anda."
Brivio pun menekankan seharusnya seluruh negara melakukan sikap yang sama seperti yang dilakukan Italia. Dikatakannya, ini sebagai bentuk untuk meminimalisir penyebaran virus corona yang semakin meluas.
"Saya berharap bahwa negara-negara lain mengambil contoh dari apa yang terjadi di Italia, tetapi juga dari apa yang telah dilakukan di China, sebelum semuanya terlambat," pungkas Brivio.
Brivio menjelaskan ini merupakan keadaan darurat kesehatan global yang mengarah pada terhentinya semua aktivitas. Virus corona tidak hanya merusak perekonomian dunia saja tetapi juga aktivitas olahraga seperti di kejuaraan dunia MotoGP tahun ini.
MotoGP seperti diketahui terpaksa ditunda penyelenggaraannya tahun ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Pasalnya, semua pembalap dan staf sedang mengalami situasi karantina di rumah sembari menunggu perkembangan mengenai virus corona ini.
Dengan kata lain, ini merupakan sebuah momen yang sulit untuk dibicarakan. "Kami belum pernah mengalami situasi seperti ini. Kesehatan masyarakat adalah yang utama. Keadaan darurat ini hampir membuat saya berpikir tentang perang dunia, yang menyebabkan terhentinya seluruh kegiatan," ungkap Brivio dikutip dari Corsedimoto, Rabu (18/3/2020).
"Ini rumit, kami selalu memiliki rencana jangka panjang, yang sekarang semuanya dibatalkan karena semuanya dapat berubah dalam hitungan menit. Sekarang yang bisa kita lakukan adalah tetap bertahan, menjaga kesehatan dan keluarga kita. Kita harus siap untuk berita mendadak dalam bentuk apa pun," tambah Brivio.
"Saat ini seluruh dunia terpengaruh, termasuk dalam kasus MotoGP, tetapi kami akan melihat apakah kami dapat memulai lagi tanpa pembatalan lebih lanjut. Jujur, bagaimanapun, kita berpikir sangat sedikit tentang aspek ini: ketika keadaan darurat selesai maka kita akan membicarakannya. Kemudian pikirkan tentang situasi di negara Anda."
Brivio pun menekankan seharusnya seluruh negara melakukan sikap yang sama seperti yang dilakukan Italia. Dikatakannya, ini sebagai bentuk untuk meminimalisir penyebaran virus corona yang semakin meluas.
"Saya berharap bahwa negara-negara lain mengambil contoh dari apa yang terjadi di Italia, tetapi juga dari apa yang telah dilakukan di China, sebelum semuanya terlambat," pungkas Brivio.
(bbk)