PM Serbia Ancam Luca Jovic Jika Kembali Berkeliaran di Jalan Beograd

Sabtu, 21 Maret 2020 - 11:45 WIB
PM Serbia Ancam Luca Jovic Jika Kembali Berkeliaran di Jalan Beograd
PM Serbia Ancam Luca Jovic Jika Kembali Berkeliaran di Jalan Beograd
A A A
BEOGRAD - Perilaku indispliner beberapa pemain sepak bola di tengah pandemi corona mengundang kritik. Ada penyerang Real Madrid, Luka Jovic, serta dua penggawa Juventus, Gonzalo Higuain, Miralem Pjanic, dan Sami Khedira yang diizinkan meninggalkan Italia.

Jovic disorot saat pulang ke kampung halamannya di Beograd, Serbia, di tengah pandemi Covid-19 menjadi sorotan publik. Gara-garanya setelah meninggalkan Madrid dan kembali ke Serbia karena wabah Covid-19 yang melanda Spanyol, Jovic menimbulkan kegemparan ketika dia terlihat keluyuran di jalanan Kota Beograd untuk menghadiri perayaan ulang tahun pacarnya, Sofia Milosevic, beberapa hari lalu.

Kritik keras datang dari orang-orang penting negeri tersebut, salah satunya Perdana Menteri Ana Brnabic. Dia menilai Jovic membahayakan dirinya dan orang lain setelah mengabaikan karantina di negara tersebut. "Sayangnya, kita memiliki contoh negatif yang ditetapkan bintang-bintang sepak bola kita. Mereka mendapatkan penghasilan jutaan euro dan mengabaikan perintah wajib isolasi diri setelah kembali ke rumah,” kata Brnabic dilansir Marca. (Baca: Dianggap Melanggar Protokol Isolasi Mandiri, Penyerang Real Madrid Minta Maaf)

Presiden Serbia Aleksandar Vucic ikut bicara. Dia bahkan memberikan ancaman jika Jovic mengulangi kesalahannya. Dia menegaskan keselamatan warga negara Serbia adalah prioritas utama. “Jika Jovic meninggalkan apartemennya, dia akan ditangkap. Saya pikir dia menyesali apa yang telah dia lakukan, tetapi saya akan menjelaskan kepadanya bahwa kehidupan rakyat kita lebih penting daripada uang yang dimilikinya," tegas Vucic.

Menyadari perilakunya telah membuat kegaduhan seantero negeri Serbia, Jovic mengakui telah melakukan kesalahan dan meminta maaf secara terbuka kepada publik. Pemain berusia 22 tahun tersebut berharap pandemi Covid-19 di Serbia segera berakhir dan warga bisa kembali beraktivitas dengan normal.

"Saya ingin meminta maaf kepada semua orang jika saya telah melakukan kerusakan atau membahayakan siapa pun. Saya harap kita bisa bersama-bersama keluar dari situasi ini. Semua dukungan saya untuk Serbia, kita akan melewati ini bersama," ungkap Jovic.

Kendati demikian, Mantan pemain Eintracht Frankfurt tersebut menilai telah terjadi kesalahpahaman dan memberikan masukan kepada otoritas di Serbia yang tidak memberikan imbauan yang jelas terkait langkah-langkah yang seharusnya dilakukan bagi orang yang baru pulang dari luar negeri. Jovic juga tidak mengetahui peraturan di Beograd yang berbeda dengan Madrid di mana orang tetap diizinkan pergi ke supermarket atau apotek.

“Di Madrid tes Covid-19 saya negatif, jadi saya memutuskan melakukan perjalanan ke Serbia, untuk membantu dan mendukung orang-orang kami serta dekat dengan keluarga saya, dengan izin klub. Setelah tiba di Serbia, saya diuji dan hasilnya juga negatif," papar Jovic.

Dari Italia, ada kebingungan dan kontroversi tentang alasan Juventus mengizinkan Gonzalo Higuain, Miralem Pjanic, dan Sami Khedira meninggalkan negara itu hanya seminggu, padahal seharusnya mereka mengisolasi diri lantaran covid-19 yang melanda klub dan Italia pada umumnya.

Seperti diketahui, dua pemain La Vecchia Signora Daniele Rugani dan Blaise Matuidi dinyatakan positif Covid-19 sehingga 121 anggota klub, termasuk staf dan Presiden Andrea Agnelli, diisolasi. Biasanya, periode karantina bagi mereka yang terpapar pada seseorang yang dites positif Covid-19 adalah 15 hari, seperti yang dikonfirmasi Inter Milan ketika mereka menempatkan pasukan mereka ke dalam isolasi setelah menghadapi Juve.

Artinya, waktu seminggu seharusnya tidak cukup untuk periode karantina, mengingat Higuain, Pjanic, dan Khedira melakukan kontak langsung dengan Rugani yang berada di bangku cadangan saat melawan Inter.

Akibatnya, pengguna media sosial, reporter, dan pakar telah mengajukan pertanyaan mengapa Higuain, Pjanic, dan Khedira diberi izin untuk meninggalkan Italia. Memang ketiganya telah meminta izin dari klub dan dapat pergi setelah menunjukkan kepada polisi bahwa mereka dinyatakan negatif untuk Covid-19. Namun, masa inkubasi penyakit ini bisa antara 5-14 hari dan Rugani dinyatakan positif pada 11 Maret.

Bahkan, kebingungan semakin menjadi Kamis (19/3), ketika istri Leonardo Bonucci mengumumkan di live streaming Instagram bahwa sang suami telah menjalani tes untuk Covid-19, tetapi mereka belum mendapatkan hasilnya. Kepergian Higuain, Pjanic, dan Khedira jelas berisiko tinggi. Sebab, saat ini Italia sedang di lockdown karena pandemi Covid-19 yang telah menewaskan 3.405 orang di Italia. (Alimanyah)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3966 seconds (0.1#10.140)