Akui Melanggar Aturan Karantina, Luka Jovic Siap Dihukum
A
A
A
MADRID - Penyerang Real Madrid Luka Jovic menjadi subyek komentar perdana menteri dan presiden Serbia pekan ini. Jovic meninggalkan rumahnya untuk merayakan ulang tahun pacarnya, Sofia Milosevic, tetapi dia bersikeras bahwa tidak mengetahui telah bertindak melanggar aturan karantina.
Jovic bersikukuh tidak mengetahui betapa ketatnya instruksi karantina Serbia. Dia dikritik setelah terlihat keluyuran di jalanan Kota Beograd saat pandemi Covid-19 merebak di negara itu. Selama di Serbia, Jovic mestinya diobservasi dan menjalani isolasi selama 28 hari setelah kembali dari Spanyol.
Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic menilai Jovic membahayakan dirinya dan orang lain. Sedangkan Presiden Aleksandar Vucic mengeluarkan ancaman penahanan, jika Jovic mengulangi kesalahannya. Ditegaskan Presiden, keselamatan warga negara Serbia merupakan prioritas. (Baca Juga: Dianggap Melanggar Protokol Isolasi Mandiri, Penyerang Madrid Minta Maaf).
"Seperti yang sudah saya jelaskan, saya melanggar karantina karena saya tidak tahu aturannya," kata Jovic kepada Lens seperti dikutip Marca. "Saya paham itu sulit dipercaya, tapi itu benar."
"Di Spanyol dan bahkan di Italia Anda bisa keluar untuk membuang sampah, pergi ke apotek atau ke toko, jadi saya pikir itu sama seperti di Serbia."
"Ini kesalahan saya, agar mengetahui dengan lebih baik. Tapi, saya pikir ini penting untuk menjelaskan segalanya dengan baik terutama kepada orang-orang yang datang dari luar negeri."
"Tentu saja, saya siap menerima konsekuensi dari tindakan saya."
Tetap tinggal di rumah telah terbukti menjadi tantangan bagi begitu banyak orang di seluruh dunia, dan Jovic pun merasakan hal yang sama.
"Saya mencoba melakukan sesuatu yang berbeda setiap hari," ujar Jovic ketika ditanya bagaimana dia mengatasi kejenuhan di dalam rumah.
"Tidak mudah berada di rumah sepanjang waktu karena saya sudah terbiasa berlatih (di luar). Kini, saya berlatih di rumah setiap hari dan ingin siap bermain ketika ini berakhir."
"Saya menonton film dan acara TV, saya menggunakan media sosial dan saya selalu menyukai board games, jadi saya punya banyak dan kami bermain setiap malam."
Jovic berusaha untuk tetap berpikir positif, dan berpikir ke depan untuk apa yang akan dia lakukan begitu semua kembali normal.
"Hal pertama yang akan saya lakukan adalah melihat putra saya dan memeluknya," kata Jovic penuh semangat. "Saya ingin kembali ke Beograd untuk melihatnya, tetapi situasinya berarti saya tidak bisa."
"Itu hal pertama yang akan saya lakukan dan saya juga ingin menghabiskan waktu bersama keluarga saya."
"Saya ingin membantu sesama warga negara saya juga, tetapi saya tidak dapat menunda kembali ke klub saya dan saya harus melanjutkan apa yang telah saya tinggalkan."
Jovic bersikukuh tidak mengetahui betapa ketatnya instruksi karantina Serbia. Dia dikritik setelah terlihat keluyuran di jalanan Kota Beograd saat pandemi Covid-19 merebak di negara itu. Selama di Serbia, Jovic mestinya diobservasi dan menjalani isolasi selama 28 hari setelah kembali dari Spanyol.
Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic menilai Jovic membahayakan dirinya dan orang lain. Sedangkan Presiden Aleksandar Vucic mengeluarkan ancaman penahanan, jika Jovic mengulangi kesalahannya. Ditegaskan Presiden, keselamatan warga negara Serbia merupakan prioritas. (Baca Juga: Dianggap Melanggar Protokol Isolasi Mandiri, Penyerang Madrid Minta Maaf).
"Seperti yang sudah saya jelaskan, saya melanggar karantina karena saya tidak tahu aturannya," kata Jovic kepada Lens seperti dikutip Marca. "Saya paham itu sulit dipercaya, tapi itu benar."
"Di Spanyol dan bahkan di Italia Anda bisa keluar untuk membuang sampah, pergi ke apotek atau ke toko, jadi saya pikir itu sama seperti di Serbia."
"Ini kesalahan saya, agar mengetahui dengan lebih baik. Tapi, saya pikir ini penting untuk menjelaskan segalanya dengan baik terutama kepada orang-orang yang datang dari luar negeri."
"Tentu saja, saya siap menerima konsekuensi dari tindakan saya."
Tetap tinggal di rumah telah terbukti menjadi tantangan bagi begitu banyak orang di seluruh dunia, dan Jovic pun merasakan hal yang sama.
"Saya mencoba melakukan sesuatu yang berbeda setiap hari," ujar Jovic ketika ditanya bagaimana dia mengatasi kejenuhan di dalam rumah.
"Tidak mudah berada di rumah sepanjang waktu karena saya sudah terbiasa berlatih (di luar). Kini, saya berlatih di rumah setiap hari dan ingin siap bermain ketika ini berakhir."
"Saya menonton film dan acara TV, saya menggunakan media sosial dan saya selalu menyukai board games, jadi saya punya banyak dan kami bermain setiap malam."
Jovic berusaha untuk tetap berpikir positif, dan berpikir ke depan untuk apa yang akan dia lakukan begitu semua kembali normal.
"Hal pertama yang akan saya lakukan adalah melihat putra saya dan memeluknya," kata Jovic penuh semangat. "Saya ingin kembali ke Beograd untuk melihatnya, tetapi situasinya berarti saya tidak bisa."
"Itu hal pertama yang akan saya lakukan dan saya juga ingin menghabiskan waktu bersama keluarga saya."
"Saya ingin membantu sesama warga negara saya juga, tetapi saya tidak dapat menunda kembali ke klub saya dan saya harus melanjutkan apa yang telah saya tinggalkan."
(sha)