Bos McLaren Ingatkan F1 Harus Berubah Ekstrem Demi Bertahan Hidup

Selasa, 07 April 2020 - 09:05 WIB
Bos McLaren Ingatkan F1 Harus Berubah Ekstrem Demi Bertahan Hidup
Bos McLaren Ingatkan F1 Harus Berubah Ekstrem Demi Bertahan Hidup
A A A
LONDON - Bos McLaren Zak Brown mengingatkan penyelenggara Formula Satu (F1) untuk segera berubah demi mengatasi dampak wabah virus corona yang menghentikan agenda balap jet darat musim 2020. F1 berada dalam keadaan yang sangat rapuh karena dihantam krisis akibat penyakit Covid-19.

F1 berisiko kehilangan sedikitnya empat dari 10 tim peserta lomba. Sedangkan musim 2020 belum dimulai setelah enam race pembuka (Asutralia, Bahrain, Vietnam, China, Belanda, dan Spanyol) dibatalkan. Grand Prix Monaco pada bulan Mei dan Azerbaijan, juga menyusul ditunda pelaksanaannya.

Musim belum dimulai, dengan dua balapan -termasuk showcase Monaco Grand Prix pada bulan Mei -dibatalkan dan enam ditunda sejauh ini.

Formula 1 sejatinya telah membuat beberapa perubahan, termasuk menunda perubahan aturan teknis utama yang direncanakan 2021-2022 dan tim yang setuju akan menggunakan mobil yang sama tahun depan. Namun, Brown mengatakan lebih banyak perubahan yang diperlukan.

“Bisakah kita melihat -melalui apa yang sedang terjadi saat ini di dunia jika kita tidak menangani situasi ini dengan sangat agresif- dua tim menghilang? Ya," kata Brown kepada BBC, Minggu (5/4/2020).

"Faktanya, saya melihat empat tim menghilang jika ini tidak ditangani dengan cara yang benar."

Brown mengatakan akibat situasi ekonomi dan kesehatan berarti tidak boleh ada orang yang mengambil alih tim yang sedang berjibaku melawan kesulitan.

"Saya tidak berpikir waktunya bisa lebih buruk dari sudut pandang itu," tambahnya. "Jadi saya pikir F1 dalam kondisi yang sangat rapuh saat ini."

McLaren minggu lalu menjadi tim pertama yang menempatkan staf pada posisi diberhentikan, sementara agensi pemeringkat Moody mengubah pandangan Formula Satu menjadi negatif dari positif.

Seluruh bos tim kontestan F1 musim ini dijadwalkan membahas rencana penghematan biaya melalui pertemuan online pada Senin (6/4/2020) ini.

Batas anggaran USD150 juta (Rp2,48 triliun), masih jauh di atas tingkat pengeluaran beberapa tim yang lebih kecil, dan akan mulai berlaku tahun depan. Tapi, Brown mengindikasikan ada dorongan untuk mengurangi lebih jauh, mungkin menjadi USD100 juta (Rp1,6 triliun)

"Anda memiliki seluruh personel dengan USD150 juta, dan mayoritas yang kuat - termasuk salah satu tim besar- bersedia untuk secara substansial di bawah USD150 juta," ujarnya.

Ada juga beberapa diskusi tentang penundaan lebih lanjut dari perubahan aturan teknis ke 2023.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4392 seconds (0.1#10.140)