Senjata Belanda di Piala Eropa 2012
A
A
A
Selamat datang Piala Eropa 2012. Selamat datang pentas sepak bola terbesar di Benua Biru. Bicara sepak bola, tak menarik kalau tidak membuat kalkulasi peluang juara.
Jadi tak ada salahnya saya menyampaikan hitung-hitungan politik peta kekuatan di Piala Eropa 2012. Hajatan empat tahunan ini memang selalu berhasil menyedot perhatian masyarakat dunia, tak terkecuali di Tanah Air.
Perhelatan Piala Eropa 2012 di Polandia-Ukraina kali ini, saya harap selain menjadi hiburan bagi masyarakat, ajang ini juga dapat menjadi contoh kualitas sepak bola fair play yang dapat ditiru timnas Indonesia. Bicara tentang tim favorit tahun ini, saya menjagokan Belanda.Tim pengusung sepak bola cantik yang disebut dengan total football.
Mereka juga pernah menjadi kampiun pada 1988 di bawah komando Ruud Gullit. Sekarang, dengan kepemimpinan Mark van Bommel sebagai kapten tim, pemain seperti Wesley Sneidjer, Robin van Persie, Rafael van der Vaart, Arjen Robben akan tampil bagus dengan dukungan rekan-rekannya.
Namun, tentu tak semudah itu. Sebab, menuju juara, De Oranje harus melewati ujian pertama, yakni lolos dari Grup B. ”Grup neraka” yang juga dihuni tim Panser––julukan Jerman, Portugal dengan Cristiano Ronaldo-nya, dan tim Dinamit, julukan Denmark. Selesai? Belum dong.
Lolos dari grup maut ini juga tak membuat langkah pasukan Bert van Marwijk langsung enteng. Langkah Van Bommel dkk tak kalah berat. Jika sesuai skenario, sudah ada Inggris yang menanti, Italia, Prancis, tuan rumah Polandia dan Ukraina, bahkan juara bertahan Spanyol.
Tentu kita masih ingat bagaimana tragisnya kekalahan Belanda dari Spanyol pada final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, dengan gol semata wayang Andres Iniesta pada perpanjangan waktu. Kekalahan ini makin mengukir sebutan Belanda sebagai ”juara tanpa mahkota”.
Sebelumnya, mereka juga pernah menjadi finalis Piala Dunia 1974 dan 1978. Terkait strategi tim, saya berharap Pelatih Bert van Marwijk dapat memadukan sepak bola ofensif total football dengan sedikit ramuan sepak bola defensif pragmatis agar target juara dapat tercapai.
Tim yang identik dengan warna oranye ini memang secara peringkat FIFA berada di urutan 4 di bawah Spanyol, Jerman, dan Uruguay. Namun, bukan berarti tim Flying Dutchmen ini menyerah begitu saja terhadap Spanyol dan Jerman.
Saya sudah tidak sabar untuk nobar (nonton bareng) dengan teman-teman di Senayan, Kamis (14/6) dini hari, antara Belanda dan Jerman. Kalau Belanda berhasil melewati Jerman, besar kemungkinan Belanda akan lancar sampai ke final. Semoga. ●
Priyo Budi Santoso
Wakil Ketua DPR RI
Jadi tak ada salahnya saya menyampaikan hitung-hitungan politik peta kekuatan di Piala Eropa 2012. Hajatan empat tahunan ini memang selalu berhasil menyedot perhatian masyarakat dunia, tak terkecuali di Tanah Air.
Perhelatan Piala Eropa 2012 di Polandia-Ukraina kali ini, saya harap selain menjadi hiburan bagi masyarakat, ajang ini juga dapat menjadi contoh kualitas sepak bola fair play yang dapat ditiru timnas Indonesia. Bicara tentang tim favorit tahun ini, saya menjagokan Belanda.Tim pengusung sepak bola cantik yang disebut dengan total football.
Mereka juga pernah menjadi kampiun pada 1988 di bawah komando Ruud Gullit. Sekarang, dengan kepemimpinan Mark van Bommel sebagai kapten tim, pemain seperti Wesley Sneidjer, Robin van Persie, Rafael van der Vaart, Arjen Robben akan tampil bagus dengan dukungan rekan-rekannya.
Namun, tentu tak semudah itu. Sebab, menuju juara, De Oranje harus melewati ujian pertama, yakni lolos dari Grup B. ”Grup neraka” yang juga dihuni tim Panser––julukan Jerman, Portugal dengan Cristiano Ronaldo-nya, dan tim Dinamit, julukan Denmark. Selesai? Belum dong.
Lolos dari grup maut ini juga tak membuat langkah pasukan Bert van Marwijk langsung enteng. Langkah Van Bommel dkk tak kalah berat. Jika sesuai skenario, sudah ada Inggris yang menanti, Italia, Prancis, tuan rumah Polandia dan Ukraina, bahkan juara bertahan Spanyol.
Tentu kita masih ingat bagaimana tragisnya kekalahan Belanda dari Spanyol pada final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, dengan gol semata wayang Andres Iniesta pada perpanjangan waktu. Kekalahan ini makin mengukir sebutan Belanda sebagai ”juara tanpa mahkota”.
Sebelumnya, mereka juga pernah menjadi finalis Piala Dunia 1974 dan 1978. Terkait strategi tim, saya berharap Pelatih Bert van Marwijk dapat memadukan sepak bola ofensif total football dengan sedikit ramuan sepak bola defensif pragmatis agar target juara dapat tercapai.
Tim yang identik dengan warna oranye ini memang secara peringkat FIFA berada di urutan 4 di bawah Spanyol, Jerman, dan Uruguay. Namun, bukan berarti tim Flying Dutchmen ini menyerah begitu saja terhadap Spanyol dan Jerman.
Saya sudah tidak sabar untuk nobar (nonton bareng) dengan teman-teman di Senayan, Kamis (14/6) dini hari, antara Belanda dan Jerman. Kalau Belanda berhasil melewati Jerman, besar kemungkinan Belanda akan lancar sampai ke final. Semoga. ●
Priyo Budi Santoso
Wakil Ketua DPR RI
(aww)