Jelang PON, Elga TC di Swiss
A
A
A
SURABAYA - Pembalap BMX Cross asal Jawa Timur, Elga Kharisma Novanda, tak bisa dipisahkan dari Swiss. Terbukti, untuk kali kedua peraih medali emas SEA Games 2011 itu bakal menjalani training center (TC) di Swiss.
Program tryout Elga ke Swiss ini sudah dibuatPengprov Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Jawa Timur. Langkah itu dilakukan sebagai salah satu persiapanmengikuti PON XVIII/Riau, September mendatang.
’’Kita belum pasti berangkatnya kapan. Saat ini sudah kita urus visa berlatih di Swiss,” kata Sekretaris Umum ISSI Jawa Timur, Harijanto Tjondrokusumo, Sabtu (21/1/2012)
Selain belum bisa memastikan jadwal keberangkatan, Harijanto juga belum bisa mengetahui secera pasti berapa lama pembalap berusia 17 tahun itu akan berada di Swiss.
''Berapa bulan di sana juga belum bisa kita pastikan, Tergantung visa-nya dan ijin dari otoritas pemerintah Swiss sendiri,” imbuh pengusaha makanan itu.
Ada alasan khusu bagi Pengprov ISSI Jatim untuk memilih Swiss sebagai tempat menimba ilmu bagi Elga. Salah satu pertimbangannya karena program latihan yang disusun induk organisasi balap sepeda dunia (UCI) cukup bagus.
''Seluruh pembalap yang berguru ke sana mendapat instruktur (pelatih) yang cukup kredibel,"ujarnya.
Bahkan kabar yang disampaikan Elga ke ISSI Jatim, pelatih kerap mendampingi pembalap saat berlatih. Para instruktur itu tak segan-segan berada disisi pembalap saat memacu pedal dilintasan.
''Ini yang tidak dilakukan pelatih di Indonesia pada umumnya, saat melatih anak didiknya mereka jarang mendampingi langsung, "ucapnya.
Swiss sendiri bukan tempat baru bagi Elga. Sebab, sebelumnya dia sudah pernah merasakan langsung atmosfer berlatih Swiss. Itu terjadi setelah Elga menunjukkan kemampuannya dalam Olimpiade Remaja tahun 2010 di Singapura.
Karena prestasi itu, dia diundang secara khusus oleh pihak UCI, untuk berlatih bersama selama tiga bulan.
Sayang, pada bulan kedua, bungsu dari tiga bersaudara itu dia mengalami cedera dan memilih pulang setelah program latihan selesai.
''Dengan pengalamannya di sana,saya rasa hasilnya akan lebih bagus karena tidak perlu lagi melakukan adaptasi lama untuk mengenal budaya maupun cuaca yang juga penting untuk menunjang proses selama latihan, " ucapnya.
Keberangkatan kedua kali ini juga tidak lepas dari undangan yang dikirim pelatih sebelumnya. ''Kenapa kami kirim dia kembali ke Swiss, karena Elga mendapat jaminan dari Swiss, bila ingin berlatih kembali, dipersilakan untuk datang lagi,” jelasnya.
ISSI Jatim menyatakan, Elga akan berangkat sendiri tanpa didampingi platih dari Indonesia , maupun pembalap dari ISSI Jatim lainnya. Pada latihan pertama tahun lalu, Elga diundang bersama Puguh Rachmadi dan Tony Syafrudin untuk berlatih di Swiss.
''Meski sendirian saya rasa tidak ada masalah, dia sudah punya pengalaman di sana, "ucapnya. rachmad tomy
Program tryout Elga ke Swiss ini sudah dibuatPengprov Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Jawa Timur. Langkah itu dilakukan sebagai salah satu persiapanmengikuti PON XVIII/Riau, September mendatang.
’’Kita belum pasti berangkatnya kapan. Saat ini sudah kita urus visa berlatih di Swiss,” kata Sekretaris Umum ISSI Jawa Timur, Harijanto Tjondrokusumo, Sabtu (21/1/2012)
Selain belum bisa memastikan jadwal keberangkatan, Harijanto juga belum bisa mengetahui secera pasti berapa lama pembalap berusia 17 tahun itu akan berada di Swiss.
''Berapa bulan di sana juga belum bisa kita pastikan, Tergantung visa-nya dan ijin dari otoritas pemerintah Swiss sendiri,” imbuh pengusaha makanan itu.
Ada alasan khusu bagi Pengprov ISSI Jatim untuk memilih Swiss sebagai tempat menimba ilmu bagi Elga. Salah satu pertimbangannya karena program latihan yang disusun induk organisasi balap sepeda dunia (UCI) cukup bagus.
''Seluruh pembalap yang berguru ke sana mendapat instruktur (pelatih) yang cukup kredibel,"ujarnya.
Bahkan kabar yang disampaikan Elga ke ISSI Jatim, pelatih kerap mendampingi pembalap saat berlatih. Para instruktur itu tak segan-segan berada disisi pembalap saat memacu pedal dilintasan.
''Ini yang tidak dilakukan pelatih di Indonesia pada umumnya, saat melatih anak didiknya mereka jarang mendampingi langsung, "ucapnya.
Swiss sendiri bukan tempat baru bagi Elga. Sebab, sebelumnya dia sudah pernah merasakan langsung atmosfer berlatih Swiss. Itu terjadi setelah Elga menunjukkan kemampuannya dalam Olimpiade Remaja tahun 2010 di Singapura.
Karena prestasi itu, dia diundang secara khusus oleh pihak UCI, untuk berlatih bersama selama tiga bulan.
Sayang, pada bulan kedua, bungsu dari tiga bersaudara itu dia mengalami cedera dan memilih pulang setelah program latihan selesai.
''Dengan pengalamannya di sana,saya rasa hasilnya akan lebih bagus karena tidak perlu lagi melakukan adaptasi lama untuk mengenal budaya maupun cuaca yang juga penting untuk menunjang proses selama latihan, " ucapnya.
Keberangkatan kedua kali ini juga tidak lepas dari undangan yang dikirim pelatih sebelumnya. ''Kenapa kami kirim dia kembali ke Swiss, karena Elga mendapat jaminan dari Swiss, bila ingin berlatih kembali, dipersilakan untuk datang lagi,” jelasnya.
ISSI Jatim menyatakan, Elga akan berangkat sendiri tanpa didampingi platih dari Indonesia , maupun pembalap dari ISSI Jatim lainnya. Pada latihan pertama tahun lalu, Elga diundang bersama Puguh Rachmadi dan Tony Syafrudin untuk berlatih di Swiss.
''Meski sendirian saya rasa tidak ada masalah, dia sudah punya pengalaman di sana, "ucapnya. rachmad tomy
()