Satlak Prima Pratama galang sinergi

Sindonews.com - Satlak Prima mengklaim siap melakukan sinergi dengan para stakeholder. Langkah itu dilakukan agar pembinaan atlet muda bisa maksimal. Beberapa inovasi program Satlak Prima Pratama sudah disiapkan.
Kasatlak Prima Pratama Surya Dharma mengungkapkan, perbaikan program akan dilakukan demi optimalisasi pembinaan atlet muda potensial. Sebab, Satlak Prima Pratama menjadi salah satu kunci finishing performa atlet muda melalui program pelatnas jangka panjang.

’’Kami akan bertemu dengan pengurus lama Prima Pratama untuk bertukar pendapat. Mereka akan menjelaskan program yang sudah dilakukan tingkat keberhasilannya. Nantinya kami tinggal menyempurnakan beberapa hal yang dinilai kurang,” ungkapnya kemarin.

Kepastian pengukuhan komposisi baru Satlak Prima sudah dilakukan Kamis (26/1/2012). Kasatlak Prima Pratama dibantu oleh dua wakil, yaitu Agus Edy Suharto dan Putu Buana. Kasatlak Prima Utama-Muda Aslizar Tanjung dibantu oleh Joko Sulistyono dan Joy Sihotang sebagai wakilnya.

Surya menegaskan, Prima Pratama saat ini tidak merombak program lama 100 persen.
’’Apa yang sudah dilakukan oleh Prima sebelumnya tidak akan diubah semuanya. Sebab, mereka bisa dikatakan berhasil membina atlet,” tegasnya.

Bukan hanya program, Satlak Prima Pratama juga berjanji akan menjalin kerja sama intensif dengan orang tua atlet. Surya mengatakan, peran orang tua sangat penting untuk membetuk karakter atlet.

Prima Pratama memang disiapkan untuk pembinaan atlet usia dini. Mayoritas mereka berada pada lingkungan pendidikan Sekolah Dasar (SD).

”Prima Pratama embrio para atlet berprestasi. Kami melihat peran orang tua sangat dominan karena atlet rata-rata SD dan berada di bawah bimbingan mereka,” katanya.

Demi mendapatkan perkembangan maksimal nonteknis atlet, Satlak Prima Pratama berencana melibatkan peran orang tua dalam program mereka.

Orang tua atlet akan diajak bekerjasama, terutama dalam hal pengawasan lingkungan, pola makan, dan istirahat. Surya juga mengakui, Satlak Prima Pratama berencana menggelar sarasehan dengan orang tua atlet.

’’Calon juara harus dipilah dari sekarang. Orang tua tetap dilibatkan dalam pelatnas, meski porsinya saat atlet dirumah. Untuk teknis, tetap tanggung jawab pelatih. Kami ingin bertemu dengan mereka, meski hal itu butuh dana tidak sedikit,” ujarnya.

Problem anggaran berpotensi membelit pembinaan. Sebab, Satlak Prima hanya mendapatkan subsidi APBN 2012 sebesar Rp200 miliar. Subsidi itu untuk pembiayaan atlet selama setahun, termasuk persiapan Olimpiade 2012 dan Asian Beach Games 2012.

Nilai tersebut jauh lebih kecil dari subsidi APBN 2011 yang mencapai Rp 400 miliar, meski hanya fokus pada SEA Games XXVI.

’’Agar agenda pembinaan atlet muda tersebut efektif, kami akan membuat percobaan pada daerah kantong atlet. Kalau positif, akan disebar ke daerah lain,” tandasnya. (Koran Sindo)