Jalin kebersamaan, ISSI DIY minta TC
A
A
A
Sindonews.com - Pengprov Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) DIY meminta KONI DIY menyediakan camp latihan (training camp) bagi 13 atlet yang tengah mengikuti Puslatda PON 2012. Training camp dibutuhkan untuk menyelaraskan komunikasi dan kebersamaan dalam tim.
Manajer tim puslatda balap sepeda DIY Teguh Raharjo mengatakan, olahraga balap sepeda sangat berbeda dengan cabang olahraga lainnya.
Cabang ini membutuhkan waktu kebersamaan atlet yang lebih lama. Hal itu dilakukan agar tim yang akan diterjunkan pada PON 2012 lebih solid.
’’Atlet kami harus berada dalam sebuah kamp latihan dalam jangka waktu lebih lama. Tujuannya agar terjalin komunikasi yang bagus di antara mereka. Sebab, ini adalah sebuat tim. Dan olahraga ini berbeda dengan yang lainnya,” kata Teguh.
Dia mengatakan, training camp yang direncanakan KONI digelar selama dua bulan sebelum PON tidaklah cukup untuk balap sepeda. Karena itu, dia meminta agar cabang yang ditarget lima medali emas ini bias mendapat pengecualian.
’’Dua bulan, Juli-Agustus, saja jelas tidak cukup. Kami butuh waktu lebih lama. Karena itu kami memohon agar ada pengecualian untuk cabang olahraga ini,” terang dia.
Teguh, yang juga Kepala BPO itu mengatakan, selain training camp, ISSI juga berharap agar seluruh atlet balap sepeda mendapat tambahan ekstra fooding.
Latihan keras yang di cabang ini menguras tenaga atlet. Sehingga tambahan ekstra fooding menjadi sesuatu yang lumrah dilakukan.
Dia menambahkan, lima medali emas yang ditargetkan untuk balap sepeda diharapkan bisa didapat dari nomor road race, kriterium ITT, BMX, dan MTB. Sedangkan 13 atlet yangakan diberangkatkan adalah Sama’I, Mat Nur, Rastra Patria, Fatahillah Abdullah.
Ada juga M Taufik, Nugroho Kisnanto, Ongky Setiawan, Ditra, Warsito, Nurhayati, Rika Agustin, Dian Sofiatun, dan Eksa Raudina. Untuk nama terakhir, telah mendapat uang tali asih sebesar Rp12,5 juta atas keberhasilannya menyumbang medali perunggu di SEA Games nomor tim sprint putri.
Ketua Umum KONI DIY GBPH Prabukusumo mengatakan, untuk training camp akan dibicarakan lebih lanjut. Sebab, sementara ini KONI sudah mengagendakan menggelar training camp pada Juli-Agustus mendatang.
Kendati begitu, dia berharap atlet balap sepeda tetap berlatih serius agar bisa merealisasikan target medali.
’’Pokoknya latihan harus terus jalan. Tidak boleh patah semangat. Siapa tahu nanti malah bisa meraih medali melebihi target. Soal training camp, kita bicarakan lagi nanti dengan yang lainnya,” kata dia. (Koran Sindo)
Manajer tim puslatda balap sepeda DIY Teguh Raharjo mengatakan, olahraga balap sepeda sangat berbeda dengan cabang olahraga lainnya.
Cabang ini membutuhkan waktu kebersamaan atlet yang lebih lama. Hal itu dilakukan agar tim yang akan diterjunkan pada PON 2012 lebih solid.
’’Atlet kami harus berada dalam sebuah kamp latihan dalam jangka waktu lebih lama. Tujuannya agar terjalin komunikasi yang bagus di antara mereka. Sebab, ini adalah sebuat tim. Dan olahraga ini berbeda dengan yang lainnya,” kata Teguh.
Dia mengatakan, training camp yang direncanakan KONI digelar selama dua bulan sebelum PON tidaklah cukup untuk balap sepeda. Karena itu, dia meminta agar cabang yang ditarget lima medali emas ini bias mendapat pengecualian.
’’Dua bulan, Juli-Agustus, saja jelas tidak cukup. Kami butuh waktu lebih lama. Karena itu kami memohon agar ada pengecualian untuk cabang olahraga ini,” terang dia.
Teguh, yang juga Kepala BPO itu mengatakan, selain training camp, ISSI juga berharap agar seluruh atlet balap sepeda mendapat tambahan ekstra fooding.
Latihan keras yang di cabang ini menguras tenaga atlet. Sehingga tambahan ekstra fooding menjadi sesuatu yang lumrah dilakukan.
Dia menambahkan, lima medali emas yang ditargetkan untuk balap sepeda diharapkan bisa didapat dari nomor road race, kriterium ITT, BMX, dan MTB. Sedangkan 13 atlet yangakan diberangkatkan adalah Sama’I, Mat Nur, Rastra Patria, Fatahillah Abdullah.
Ada juga M Taufik, Nugroho Kisnanto, Ongky Setiawan, Ditra, Warsito, Nurhayati, Rika Agustin, Dian Sofiatun, dan Eksa Raudina. Untuk nama terakhir, telah mendapat uang tali asih sebesar Rp12,5 juta atas keberhasilannya menyumbang medali perunggu di SEA Games nomor tim sprint putri.
Ketua Umum KONI DIY GBPH Prabukusumo mengatakan, untuk training camp akan dibicarakan lebih lanjut. Sebab, sementara ini KONI sudah mengagendakan menggelar training camp pada Juli-Agustus mendatang.
Kendati begitu, dia berharap atlet balap sepeda tetap berlatih serius agar bisa merealisasikan target medali.
’’Pokoknya latihan harus terus jalan. Tidak boleh patah semangat. Siapa tahu nanti malah bisa meraih medali melebihi target. Soal training camp, kita bicarakan lagi nanti dengan yang lainnya,” kata dia. (Koran Sindo)
()