Inasoc belum tuntaskan fisik pertanggungjawaban
A
A
A
Sindonews.com - Kepastian laporan pertanggungjawaban SEA Games XXVI/2011 semakin kabur. Inasoc yang menjadi penyelenggara belum juga menuntaskan fisik pertanggungjawaban tersebut.
Perpanjangan waktu penyusunan laporan pertanggungjawaban SEA Games XXVI/2011 hampir habis pada akhir Januari. Namun, pemerintah mengklaim belum menerima finalisasi laporan fisik pertanggungjawaban penyelenggaraan multieven itu.
Inasoc tampaknya masih terbelit problem penyusunan laporan keuangan. Sebab, pemasukan dari sponsor sempat dinyatakan belum masuk semuanya pada pertengahan bulan ini.
Bukan hanya aliran pemasukan dari sponsor, Inasoc juga menerima subsidi dari pemerintah dengan nilai total Rp 1,7 miliar.
Pemerintah sebelumnya mengalokasikan anggaran APBN 2011 Rp 1 triliun. Subsidi tambahan Rp 700 miliar lalu diberikan yang diambilkan dari pos APBN Perubahan (APBN-P) 2011.
PLH Seskemenpora Joko Pekik Irianto mengungkapkan, pemerintah belum menerima laporan final usai penyelenggaraan SEA Games. Kejuaraan multievent tersebut sebenarnya telah selesai pada 22 November.
’’Kami belum nenerima laporan dari Inasoc karena belum selesai. Posisi kami menunggu dan berharap laporan akuntabilitas,” ungkapnya Senin (30/1/2012).
Inasoc seharusnya menyelesaikan laporan pertanggungjawaban itu sampai akhir Desember silam. Berdasarkan regulasi, laporan pertanggungjawaban even yang memakai uang negara harus selesai maksimal 14 hari dari penyelenggaraan.
Namun, kompleksitasnya SEA Games membuat pemerintah memberikan toleransi sampai akhir tahun 2011. Namun, tambahan waktu diklaim belum cukup hingga akhirnya toleransi perpanjangan waktu 30 hari diberikan lagi.
''Februari rencananya tetap mau dilaporkan kepada presiden dan Komisi X DPR,” terangnya.
Joko menambahkan, beberapa utang jadi penyebab tersendatnya proses penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan SEA Games. Usai penyelenggaraan multieven, Inasoc sempat dibelit tunggakan Rp 60miliar.
Efek belum dilunasinya termin dan down payment beberapa vendor. Namun, problem itu akhirnya bisa diurai. Problem utang pembangunan beberapa venue di Palembang senilai Rp 324,9 miliar justru masih menyisakan dilema. Mereka masih mencari solusi untuk menutup tunggakan hutang tersebut.
”Beberapa item pengeluaran belum jelas, seperti utang untuk psikolog. Statusnya harus diperjelas lagi, apakah masuk Inasoc pusat atau Inasoc DKI Jakarta. Kondisi ini jelas butuh waktu lagi untuk membahasnya. Tapi, kami optimistis sampai akhir bulan ini bisa selesai semuanya meski waktu yang ada hampir habis,” pungkasnya. (Koran Sindo)
Perpanjangan waktu penyusunan laporan pertanggungjawaban SEA Games XXVI/2011 hampir habis pada akhir Januari. Namun, pemerintah mengklaim belum menerima finalisasi laporan fisik pertanggungjawaban penyelenggaraan multieven itu.
Inasoc tampaknya masih terbelit problem penyusunan laporan keuangan. Sebab, pemasukan dari sponsor sempat dinyatakan belum masuk semuanya pada pertengahan bulan ini.
Bukan hanya aliran pemasukan dari sponsor, Inasoc juga menerima subsidi dari pemerintah dengan nilai total Rp 1,7 miliar.
Pemerintah sebelumnya mengalokasikan anggaran APBN 2011 Rp 1 triliun. Subsidi tambahan Rp 700 miliar lalu diberikan yang diambilkan dari pos APBN Perubahan (APBN-P) 2011.
PLH Seskemenpora Joko Pekik Irianto mengungkapkan, pemerintah belum menerima laporan final usai penyelenggaraan SEA Games. Kejuaraan multievent tersebut sebenarnya telah selesai pada 22 November.
’’Kami belum nenerima laporan dari Inasoc karena belum selesai. Posisi kami menunggu dan berharap laporan akuntabilitas,” ungkapnya Senin (30/1/2012).
Inasoc seharusnya menyelesaikan laporan pertanggungjawaban itu sampai akhir Desember silam. Berdasarkan regulasi, laporan pertanggungjawaban even yang memakai uang negara harus selesai maksimal 14 hari dari penyelenggaraan.
Namun, kompleksitasnya SEA Games membuat pemerintah memberikan toleransi sampai akhir tahun 2011. Namun, tambahan waktu diklaim belum cukup hingga akhirnya toleransi perpanjangan waktu 30 hari diberikan lagi.
''Februari rencananya tetap mau dilaporkan kepada presiden dan Komisi X DPR,” terangnya.
Joko menambahkan, beberapa utang jadi penyebab tersendatnya proses penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan SEA Games. Usai penyelenggaraan multieven, Inasoc sempat dibelit tunggakan Rp 60miliar.
Efek belum dilunasinya termin dan down payment beberapa vendor. Namun, problem itu akhirnya bisa diurai. Problem utang pembangunan beberapa venue di Palembang senilai Rp 324,9 miliar justru masih menyisakan dilema. Mereka masih mencari solusi untuk menutup tunggakan hutang tersebut.
”Beberapa item pengeluaran belum jelas, seperti utang untuk psikolog. Statusnya harus diperjelas lagi, apakah masuk Inasoc pusat atau Inasoc DKI Jakarta. Kondisi ini jelas butuh waktu lagi untuk membahasnya. Tapi, kami optimistis sampai akhir bulan ini bisa selesai semuanya meski waktu yang ada hampir habis,” pungkasnya. (Koran Sindo)
()