Menanti agresi bomber Persib
A
A
A
Sindonews.com - Sepuluh pertandingan dilalui Maung Bandung –julukan Persib– pada kompetisi Indonesia Super League 2011-2012. Hasilnya, dua kalah, tiga imbang dan lima menang.
Dari sepuluh laga tersebut, Persib mencetak 14 gol. Namun, dari jumlah 14 gol itu. kontribusi bomber Maung Bandung sangat minim.
Apakah ini merupakan tanda mandulnya barisan depan Persib? Arsitek Persib Drago Mamic tidak bisa menjawab secara pasti apa yang terjadi pada barisan depannya itu. Mamic menuturkan, setiap penyerang pasti memiliki masa sulit untuk mencetak gol.
Salah satu penyerang andalan Persib Moses Sakyi bahkan gagal menciptakan gol ketika Persib bisa menang 1-0 atas Persija Jakarta, Minggu (29/1). Moses bahkan tidak berkutik di hadapan para pemain belakang Persija.
Tak ada satu pun tembakan berbahaya yang mampu dia lepaskan untuk mengancam gawang mantan kiper Persib Junior Andritany Ardhiyasa.
Pada pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, menjelang berakhirnya pertandingan desakan dari para penonton yang memekikkan nama striker Airlangga Sucipto. Teriakan ini dimaksudkan supaya Mamic memasukan Airlangga dan mengganti Moses yang performanya belum seperti yang diharapkan.
Mamic mengaku sangat menyukai permainan Airlangga. Namun, dalam laga yang akhirnya dimenangkan Persib itu, Mamic memilih untuk tidak menurunkan pemain bernomor punggung 9 tersebut. Alasan yang dikemukakan Mamic adalah antisipasi terhadap bola-bola atas.
''Saya menyukai permainan Airlangga. Tapi Persija sangat bagus pada duel-duel
udara. Selain itu, saya ingin memperkuat lini tengah Persib. Jika tidak, maka tim kita akan kalah dengan mudah,” kilah Mamic dalam pertemuan dengan para awak media seusai pertandingan itu.
Menurut pelatih asal Kroasia itu, jika dia memasukkan striker lagi maka Persib akan kehilangan kekuatan di tengah. '
'Jika kita kalah di tengah,kita akan dengan mudah kalah dalam pertandingan. Makanya saya tidak mau menuruti permintaan bobotoh,” paparnya.
Pada pertandingan tersebut, Mamic melakukan dua pergantian. Di menit ke-88, Budiawan dimasukan untuk memperkuat lini tengah menggantikan Moses. Di menit 90, Hendra Ridwan dimasukan menggantiAtep di menit 90.
Setelah mencetak satu gol musim ini, rasanya memang lumrah kalau ambisi Moses dipertanyakan. Maklum, Mamic pernah melontarkan bila Moses merupakan pemain asing terbaik di Liga Indonesia.
Tetapi, mantan pemain Al-Ain itu dengan lantang menyatakan ambisi yang masih menyala untuk kembali menjadi mencetak gol di kompetisi elite Indonesia.
''Ada taktik dari pelatih dan Persija punya bek kuat. Kita bekerja sebagai tim. Yang saya butuhkan adalah momen. Saya berharap ke depan akan berpenampilan baik khususnya membawa tim Persib terus ke papan atas," katanya.
''Saya tidak menyalahkan suplai bola dari pemain lain sebagai alasan kenapa saya belum juga membuat gol. Hanya, mungkin Tuhan belum mengizinkan. Gol akan lahir dan saya akan melakukannya," ujarnya lagi.
Pertandingan kontra Pelita Jaya di Si Jalak Harupat Minggu (5/2) akan menjadi ujian berat bagi mantan pemain Al-Ain itu untuk membuktikan ambisinya. Jika diturunkan, dia siap bekerja keras untuk mencetak gol dan membantu Pangeran Biru mencuri poin.
''Saya tidak mencetak gol untuk sendiri, tapi mencetak gol untuk tim. Saya yakin kita bisa
bekerja sama untuk menang lawan Pelita," terangnya.
Produksi gol juga diharapkan bisa segera datang dari striker bernomor punggung 9 yang sudah masuk musim keempatnya memperkuat Persib, Airlangga Sucipto.
Sama seperti Moses, Airlangga juga merupakan striker yang baru mencetak mencetak satu gol bagi Persib dalam delapan pertandingan di pentas ISL. Namun demikian, dari delapan perandingan tersebut Airlangga tidak dimainkan secara penuh.
Mamic menuturkan, dengan skema permainan dan para gelandang penyuplai bola yang dimiliki Persib masih butuh waktu untuk menantikan gol dari Airlangga. ''Semuanya hanya masalah waktu. Namun, ketika gol dari pemain itu datang biasanya akan segera menyusul gol-gol lainnya," terang Mamic. (Koran Sindo)
Dari sepuluh laga tersebut, Persib mencetak 14 gol. Namun, dari jumlah 14 gol itu. kontribusi bomber Maung Bandung sangat minim.
Apakah ini merupakan tanda mandulnya barisan depan Persib? Arsitek Persib Drago Mamic tidak bisa menjawab secara pasti apa yang terjadi pada barisan depannya itu. Mamic menuturkan, setiap penyerang pasti memiliki masa sulit untuk mencetak gol.
Salah satu penyerang andalan Persib Moses Sakyi bahkan gagal menciptakan gol ketika Persib bisa menang 1-0 atas Persija Jakarta, Minggu (29/1). Moses bahkan tidak berkutik di hadapan para pemain belakang Persija.
Tak ada satu pun tembakan berbahaya yang mampu dia lepaskan untuk mengancam gawang mantan kiper Persib Junior Andritany Ardhiyasa.
Pada pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, menjelang berakhirnya pertandingan desakan dari para penonton yang memekikkan nama striker Airlangga Sucipto. Teriakan ini dimaksudkan supaya Mamic memasukan Airlangga dan mengganti Moses yang performanya belum seperti yang diharapkan.
Mamic mengaku sangat menyukai permainan Airlangga. Namun, dalam laga yang akhirnya dimenangkan Persib itu, Mamic memilih untuk tidak menurunkan pemain bernomor punggung 9 tersebut. Alasan yang dikemukakan Mamic adalah antisipasi terhadap bola-bola atas.
''Saya menyukai permainan Airlangga. Tapi Persija sangat bagus pada duel-duel
udara. Selain itu, saya ingin memperkuat lini tengah Persib. Jika tidak, maka tim kita akan kalah dengan mudah,” kilah Mamic dalam pertemuan dengan para awak media seusai pertandingan itu.
Menurut pelatih asal Kroasia itu, jika dia memasukkan striker lagi maka Persib akan kehilangan kekuatan di tengah. '
'Jika kita kalah di tengah,kita akan dengan mudah kalah dalam pertandingan. Makanya saya tidak mau menuruti permintaan bobotoh,” paparnya.
Pada pertandingan tersebut, Mamic melakukan dua pergantian. Di menit ke-88, Budiawan dimasukan untuk memperkuat lini tengah menggantikan Moses. Di menit 90, Hendra Ridwan dimasukan menggantiAtep di menit 90.
Setelah mencetak satu gol musim ini, rasanya memang lumrah kalau ambisi Moses dipertanyakan. Maklum, Mamic pernah melontarkan bila Moses merupakan pemain asing terbaik di Liga Indonesia.
Tetapi, mantan pemain Al-Ain itu dengan lantang menyatakan ambisi yang masih menyala untuk kembali menjadi mencetak gol di kompetisi elite Indonesia.
''Ada taktik dari pelatih dan Persija punya bek kuat. Kita bekerja sebagai tim. Yang saya butuhkan adalah momen. Saya berharap ke depan akan berpenampilan baik khususnya membawa tim Persib terus ke papan atas," katanya.
''Saya tidak menyalahkan suplai bola dari pemain lain sebagai alasan kenapa saya belum juga membuat gol. Hanya, mungkin Tuhan belum mengizinkan. Gol akan lahir dan saya akan melakukannya," ujarnya lagi.
Pertandingan kontra Pelita Jaya di Si Jalak Harupat Minggu (5/2) akan menjadi ujian berat bagi mantan pemain Al-Ain itu untuk membuktikan ambisinya. Jika diturunkan, dia siap bekerja keras untuk mencetak gol dan membantu Pangeran Biru mencuri poin.
''Saya tidak mencetak gol untuk sendiri, tapi mencetak gol untuk tim. Saya yakin kita bisa
bekerja sama untuk menang lawan Pelita," terangnya.
Produksi gol juga diharapkan bisa segera datang dari striker bernomor punggung 9 yang sudah masuk musim keempatnya memperkuat Persib, Airlangga Sucipto.
Sama seperti Moses, Airlangga juga merupakan striker yang baru mencetak mencetak satu gol bagi Persib dalam delapan pertandingan di pentas ISL. Namun demikian, dari delapan perandingan tersebut Airlangga tidak dimainkan secara penuh.
Mamic menuturkan, dengan skema permainan dan para gelandang penyuplai bola yang dimiliki Persib masih butuh waktu untuk menantikan gol dari Airlangga. ''Semuanya hanya masalah waktu. Namun, ketika gol dari pemain itu datang biasanya akan segera menyusul gol-gol lainnya," terang Mamic. (Koran Sindo)
()