Gawat, dana tim sepak bola terancam tidak cair

Rabu, 01 Februari 2012 - 19:19 WIB
Gawat, dana tim sepak bola terancam tidak cair
Gawat, dana tim sepak bola terancam tidak cair
A A A
Sindonews.com - Dualisme kepengurusan Pengprov PSSI Jatim makin membuatpersiapan tim sepak bola Jatim proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/Riau, September, amburadul.

Pasalnya, KONI Jatim mengancam tidak akan mencairkan dana Puslatda cabang olahraga (cabor) sepak bola.

Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror mengatakan, jika Peni Suparto tetap
menjalankan tugas sebagai Ketua Umum (Plt) PSSI Jatim, maka pihak KONI tidak bisa mencairkan dana Puslatda.

’’KONI tidak bisa memberikan dana untuk puslatda sepak bola karena harus ada
tanda tangan dari ketua umum yang sah. Jadi, jika PSSI dipimpin oleh Peni maka dana Puslatda tidak cair, " ujarnya.

Sampai saat ini, lanjut Abror, pihak KONI Jatim masih menganggap La Nyalla Mattaliti sebagai ketua umum Pengprov PSSI Jatim meskipun sudah dibekukan kepengurusannya oleh PSSI melalui SK bernomor SKEP/09/JAH/I/2012.

"Kami menganggap La Nyalla sebagai ketua umum PSSI Jatim, karena beliau dipilih melalui mekanisme organisasi. Kalau mau mengganti ketua umum harus tetap melalui forum Musprov, bukan melalui selembar surat pemecatan dari PSSI pusat," katanya.

Namun, faktanya dualisme kepengurusan PSSI Jatim tak bisa dihindari lagi. Ini setelah PSSI Jatim versi Peni Suprapto sudah bergerak dengan menggelar Musprovlub, pada 25-26 Februari mendatang dengan agenda utama pemilihan ketua umum.

Dampaknya, KONI Jatim harus berhati-hati dalam proses pencairan dana sepak bola jika tidak ingin terseret kasus hukum penyalagunaan dana APBD.

Kasus serupa pernah terjadi pada KONI Surabaya pada saat terjadi dualisme di tubuh Pengcab PSSI Surabaya antara kubu Saleh Ismail Mukadar dan Whisnu Wardhana. Saat itu, KONI mengatakan akan menghentikan aliran dana pembinaan sepak bola.

Namun, KONI Surabaya memilih mencairkan dana kepada Pengcab PSSI Surabaya versi Saleh Ismail Mukadar yang akhirnya membuat induk organisasi olahraga di Surabaya itu berurusan dengan hukum.

Tim sepak bola Jatim sendiri kini sedang konsentrasi penuh untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/ Riau, September mendatang di bawah pelatih Danur Dara. Tugas yang diemban Fandi Utomo dkk cukup berat, yakni mempertahankan medali emas yang direbut di PON XVI/2004 Palembang dan PON XVII/2008 Kaltim.

"Saya tidak ingin kasus ini menganggu persiapan Puslatda sepak bola, sebab target kami adalah mempertahankan medali emas di PON Riau," ucap Abror.

Bukan hanya masalah dana yang terancam tidak cair. Sebelumnya, tim sepakbola PON Jatim sudah digoyang kasus mundurnya enam pemain dari pemusatan latihan. Diduga hengkangnya, beberapa pemain itu juga karena imbas konflik di tubuh PSSI Jatim.

Kabarnya, tiga pemain PON Jatim yang berasal dari Surabaya memilih kabur karena permintaan dari Ketua Pengcab PSSI Surabaya Cholid Ghoromah yang dikenal berseberangan dengan La Nyala Mattalitti.

Sementara itu, Manajer Sepak Bola PON Jatim, Bambang Pramukantoro mengungkapkan saat ini timnya sudah merang berbagai program, termasuk menggelar try out di Australia. Negeri Kanguru dipilih karena kualitas tim di Australia setingkat di atas tim-tim di Asia Tenggara.

"Dengan situasi sepak bola Jatim seperti ini memang banyak kendala dalam menyiapkan tim. Namun, saya berharap apa pun kepentingannya, jangan sampai mengganggu persiapan tim PON, " pintanya.

Laporan: Rachmad Tomy/Koran Sindo
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6846 seconds (0.1#10.140)