Sepak bola Jatim jadi rusak

Jum'at, 03 Februari 2012 - 19:19 WIB
Sepak bola Jatim jadi...
Sepak bola Jatim jadi rusak
A A A
Sindonews.com - Dualisme di tubuh Pengprov PSSI Jawa Timurmembuat kondisi sepak bola di Jatim rusak. Jika konflik tidak segera diselesaikan, persoalan bakal semakin keruh.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf merasa prihatin dengan kondisi sepak bola sekarang.

’’Kekhawatiran saya bila konfik PSSI akan merembet ke Jawa Timur benar-benar terjadi. Jika sudah seperti ini, pembinaan sepak bola di Jatim yang selama ini berjalan baik akan menjadi rusak, " ujar Saifullah setelah menghadiri launching Kejuaraan Balap Sepeda Tour de East Java, Jumat (3/2).

Pria yang akrab dipanggil Gus Ipul itu juga menyayangkan sikap Wali Kota Malang Peni Suparto yang menerima keputusan PSSI menjabat sebagai ketua umum PSSI (plt) mengantikan La Nyalla Mattalitti.

''Seharusnya Peni jangan menerima begitu saja jabatan itu. Ini sama dengan memperkeruh suasana dan membuat sepak bola di Jatim menjadi rusak, " ujarnya jengkel.

Sebagai sesama pengurus PSSI, lanjut Gus Ipul, keduanya bisa bertemu lebih dulu untuk mencari jalan keluar agar masalah PSSI tidak sampai merembet ke Jatim.

’’Seharusnya konflik antara La Nyalla Mattalitti dengan Peni Suparto tidak perlu terjadi di Jawa Timur. Sebab, keduanya sama-sama pengurus PSSI. Jangan sampai Jawa Timur menjadi korban dari kekisruhan di pusat, " pintanya.

Namun, nasi sudah menjadi bubur. Dualisme di tubuh PSSI Jatim tak lagi bisa dibendung. Bahkan tawaran Gus Ipul yang sebelumnya sudah dilontarkan untuk menjadi mediator antara Nyalla dengan Peni tidak digubris.

Buktinya, PSSI Jatim kubu Peni malah sudah siap menggelar Musdalub, akhir bulan ini. Sementara itu, sejumlah klub dan Pengcab anggota PSSI Jatim juga masih setia kepada kepengurusan Nyalla. Mereka tidak mau mengakui Peni sebagai ketua umum plt.

Konflik antara La Nyalla Mattalitti dengan Peni dipicu oleh keputusan PSSI Pusat yang membekukan kepengurusan PSSI Jatim di bawah kepemimpinan La Nyalla. Sebagai gantinya, PSSI menunjuk Peni sebagai ''caretaker" menggantikan posisi La Nyalla.

''Jika keduanya tidak bertemu, konflik tidak akan berakhir, " sesalnya.

Tidak hanya merusak pembinaan sepak bola di Jatim. Gus Ipul juga khawatir masalah itu akan berdampak pada persiapan tim sepak bola Jatim yang bakal berlaga di PON XVIII di Riau, September, mendatang.

’’Jelas akan membawa dampak buruk bagi tim PON kita yang diharapkan bisa meraih medali emas. Yang punya pemain itu kan klub, kalau mereka sudah terpecah-pecah bagaimana bisa membuat tim yang kuat, " sesalnya.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0482 seconds (0.1#10.140)