Krisis masih menaungi Persikab
A
A
A
Sindonews.com - Tiga kali kalah beruntun dan tanpa sekalipun meraih kemenangan, membuat pelatih Persikab Encang Ibrahim pusing. Dia berharap Persikab bisa segera keluar dari krisis dan mencicipi kemenangan pertama musim ini di kompetisi Divisi Utama PSSI.
Langkah pertama yang dilakukan Encang adalah memulihkan kondisi psikologis para pemainnya yang down pasca kekalahan kontroversial dari Persik Kediri 0-1, Jumat (3/2) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang.
’’Kita akan evaluasi apa sebenarnya yang menjadi kekurangan kita. Apakah memang secara teknis masih banyak yang perlu dibenahi atau ada faktor lain yang memengaruhi hasil yang kita raih," papar Encang.
Menurutnya, Persikab mempunyai waktu cukup panjang untuk membenahi kelemahan di semua lini sebelum bertanding di kandang PSS Sleman, Jumat (17/2). Selain membenahi kelemahan di semua lini, tim pelatih terus menggenjot fisik pemain.
Dijelaskan Encang, dalam pertandingan melawan PSS Sleman ada pemain yang tidak bisa diturunkan. Yakni, Ridwan dan Renaldi. Ridwan absen karena cedera dan Renaldi terkena akumulasi kartu.
’’Dengan adanya pemain yang tidak bisa main, tentu kekuatan kita berkurang. Tetapi kita akan maksimalkan pemain yang ada," jelasnya.
Diakui Encang, sampai saat ini dirinya belum mengetahui peta kekuatan PSS Sleman. Namun, dirinya tetap mengganggap lawannya merupakan tim yang tangguh.
"Siapa pun tim yang akan dihadapi tentu tidak bisa dianggap enteng. Apalagi PSS Sleman belum pernah kalah sekali pun," tutur Encang.
Sebelumnya, Persikab mengalami tiga kali kekalahan secara beruntun masing-masing 0-1 dari Persipasi Bekasi, 0-2 dari PSIS Semarang dan 0-1 dari Persik. Selain harus menelan tiga kekalahan secara beruntun.
Sektor penyerangan Persikab cukup bermasalah. Para bomber tak pernah mencetak gol sejak laga menghadapi Persepar Palangkaraya yang berakhir imbang 2-2.
’’Proses evaluasi tidak hanya dilakukan pada satu lini saja. Sebab, sepak bola itu permainan kolektif yang membutuhkan kerjasama apik antar pemain dan antar posisi. Kita harapkan di sisa waktu yang dimiliki kita bisa melakukan berbagai pembenahan dan permainan tim menjadi lebih baik," ujar Encang.
Langkah pertama yang dilakukan Encang adalah memulihkan kondisi psikologis para pemainnya yang down pasca kekalahan kontroversial dari Persik Kediri 0-1, Jumat (3/2) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang.
’’Kita akan evaluasi apa sebenarnya yang menjadi kekurangan kita. Apakah memang secara teknis masih banyak yang perlu dibenahi atau ada faktor lain yang memengaruhi hasil yang kita raih," papar Encang.
Menurutnya, Persikab mempunyai waktu cukup panjang untuk membenahi kelemahan di semua lini sebelum bertanding di kandang PSS Sleman, Jumat (17/2). Selain membenahi kelemahan di semua lini, tim pelatih terus menggenjot fisik pemain.
Dijelaskan Encang, dalam pertandingan melawan PSS Sleman ada pemain yang tidak bisa diturunkan. Yakni, Ridwan dan Renaldi. Ridwan absen karena cedera dan Renaldi terkena akumulasi kartu.
’’Dengan adanya pemain yang tidak bisa main, tentu kekuatan kita berkurang. Tetapi kita akan maksimalkan pemain yang ada," jelasnya.
Diakui Encang, sampai saat ini dirinya belum mengetahui peta kekuatan PSS Sleman. Namun, dirinya tetap mengganggap lawannya merupakan tim yang tangguh.
"Siapa pun tim yang akan dihadapi tentu tidak bisa dianggap enteng. Apalagi PSS Sleman belum pernah kalah sekali pun," tutur Encang.
Sebelumnya, Persikab mengalami tiga kali kekalahan secara beruntun masing-masing 0-1 dari Persipasi Bekasi, 0-2 dari PSIS Semarang dan 0-1 dari Persik. Selain harus menelan tiga kekalahan secara beruntun.
Sektor penyerangan Persikab cukup bermasalah. Para bomber tak pernah mencetak gol sejak laga menghadapi Persepar Palangkaraya yang berakhir imbang 2-2.
’’Proses evaluasi tidak hanya dilakukan pada satu lini saja. Sebab, sepak bola itu permainan kolektif yang membutuhkan kerjasama apik antar pemain dan antar posisi. Kita harapkan di sisa waktu yang dimiliki kita bisa melakukan berbagai pembenahan dan permainan tim menjadi lebih baik," ujar Encang.
()