Rancang tim bayangan, Sulsel hitung kekuatan
A
A
A
Sindonews.com - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan rapat bersama tadi malam (9/2) .
Rapat yang dihadiri semua elemen cabang olahraga (cabor) itu untuk menentukan tim bayangan Sulsel menjelang Pekan Olahraga Nasioanal (PON) XVIII di Riau.
KONI mendatangkan semua manajer, pelatih, dan juga tim teknis dari setiap cabang olahraga. Rancangan tim bayangan PON yang telah disusun KONI disampaikan kepada semua pengurus cabor untuk dianalisis peluang dan kuota atlet yang akan berangkat.
’’Jadi, pelatih dan manager akan bisa memberikan saran terhadap penyusunan tim bayangan ini. Jika disepakati maka kita akan menunggu waktu ketua umum KONI untuk mengukuhkan tim bayangan PON Sulsel,” ungkap Sekretaris KONI Sulsel Nukhrawi Nawir.
Nukhrawi mengatakan, jumlah atlet yang saat ini sudah didata oleh KONI mencapai 230 orang. Namun, jumlah ini kemungkinan besar masih akan bertambah, karena masih menunggu tiga cabang olahraga yang belum menyelesaikan PraPON.
’’Kami masih menunggu hasil dari renang indah, menembak, dan judo. Jadi, kemungkinan jumlah atlet akan mencapai 235 dan paling banyak 240 atlet nantinya,” katanya.
Selain menentukan kuota tim bayangan PON, KONI juga memanggil tim monitoring dan ecaluasi percabang olahraga untuk menyamakan persepsi. Nukhrawi mengatakan, hal itu dilakukan sebelum terbentuknya tim bayangan agar nantinya latihan yang digelar bisa sesuai dengan program dan juga keinginan bersama.
’’Sebelum program latihan PON, kita ingin samakan persepsi dengan semua elemen percabang olahraga dan juga tim evaluasi dari KONI. Sehingga nantinya semua berjalan sesuai dengan keinginan bersama,” harapnya.
Untuk persiapan atlet, KONI kembali telah melakukan tes fisik beberapa waktu lalu untuk melihat kemampuan awal atlet sebelum menjalani program latihan. Data tersebut dibutuhkan untuk membandingkan kondisi pra dan pasca latihan nantinya.
’’Jadi di tengah perjalanan program latihan nantinya kita kembali akan melakukan evaluasi untuk melihat perkembangan atlet. Kalau ada kekurangan dan penurunan tentu kita juga bisa melakukan evaluasi pada pelatih sendiri,” kata Nukhrawi.
Menurutnya, tim bayangan tersebut belumlah pasti akan berangkat di PON. Nantinya masih akan dilihat beberapa atlet dari cabang olahraga tertentu yang memiliki peluang yang lebih besar untuk bisa tampil lebih baik di PON mendatang.
’’Tetap para atlet ini akan kita evaluasi, bukan berarti dengan masuknya di tim bayangan PON atlet tidak bisa diganti. Kalau memang ada yang lebih baik dan memungkinkan tentu itu yang layak untuk kita bawa ke PON,” pungkasnya.
Rapat yang dihadiri semua elemen cabang olahraga (cabor) itu untuk menentukan tim bayangan Sulsel menjelang Pekan Olahraga Nasioanal (PON) XVIII di Riau.
KONI mendatangkan semua manajer, pelatih, dan juga tim teknis dari setiap cabang olahraga. Rancangan tim bayangan PON yang telah disusun KONI disampaikan kepada semua pengurus cabor untuk dianalisis peluang dan kuota atlet yang akan berangkat.
’’Jadi, pelatih dan manager akan bisa memberikan saran terhadap penyusunan tim bayangan ini. Jika disepakati maka kita akan menunggu waktu ketua umum KONI untuk mengukuhkan tim bayangan PON Sulsel,” ungkap Sekretaris KONI Sulsel Nukhrawi Nawir.
Nukhrawi mengatakan, jumlah atlet yang saat ini sudah didata oleh KONI mencapai 230 orang. Namun, jumlah ini kemungkinan besar masih akan bertambah, karena masih menunggu tiga cabang olahraga yang belum menyelesaikan PraPON.
’’Kami masih menunggu hasil dari renang indah, menembak, dan judo. Jadi, kemungkinan jumlah atlet akan mencapai 235 dan paling banyak 240 atlet nantinya,” katanya.
Selain menentukan kuota tim bayangan PON, KONI juga memanggil tim monitoring dan ecaluasi percabang olahraga untuk menyamakan persepsi. Nukhrawi mengatakan, hal itu dilakukan sebelum terbentuknya tim bayangan agar nantinya latihan yang digelar bisa sesuai dengan program dan juga keinginan bersama.
’’Sebelum program latihan PON, kita ingin samakan persepsi dengan semua elemen percabang olahraga dan juga tim evaluasi dari KONI. Sehingga nantinya semua berjalan sesuai dengan keinginan bersama,” harapnya.
Untuk persiapan atlet, KONI kembali telah melakukan tes fisik beberapa waktu lalu untuk melihat kemampuan awal atlet sebelum menjalani program latihan. Data tersebut dibutuhkan untuk membandingkan kondisi pra dan pasca latihan nantinya.
’’Jadi di tengah perjalanan program latihan nantinya kita kembali akan melakukan evaluasi untuk melihat perkembangan atlet. Kalau ada kekurangan dan penurunan tentu kita juga bisa melakukan evaluasi pada pelatih sendiri,” kata Nukhrawi.
Menurutnya, tim bayangan tersebut belumlah pasti akan berangkat di PON. Nantinya masih akan dilihat beberapa atlet dari cabang olahraga tertentu yang memiliki peluang yang lebih besar untuk bisa tampil lebih baik di PON mendatang.
’’Tetap para atlet ini akan kita evaluasi, bukan berarti dengan masuknya di tim bayangan PON atlet tidak bisa diganti. Kalau memang ada yang lebih baik dan memungkinkan tentu itu yang layak untuk kita bawa ke PON,” pungkasnya.
()