Singo Edan jadi macan ompong
A
A
A
Sindonews.com - Entah kesialan apa yang tengah menimpa pelatih anyar Arema FC Antonic Dejan. Baru sepekan menangani tim berjuluk Singo Edan, dia harus menghadapi keruntuhan timnya setelah sejumlah pemain mengundurkan diri secara massal.
Sekarang dia menyaksikan timnya keropos di segala lini dengan mundurnya sejumlah pemain inti. Selain Noh Alam Shah, pemain yang mengajukan pengunduran diri adalah Muhammad Ridhuan, Kurnia Meiga, Dendi Santoso, Sunarto, Johan Alfarizi, Leonard Tupamahu, serta Hendro Siswanto.
Melihat nama-nama itu, berarti tim utama Arema berkurang kekuatan bahkan mencapai lebih dari 70 persen. Tercatat hanya Dendi Santoso saja yang belum masuk menjadi pemain reguler di tim utama. Sedangkan pemain lainnya yang mundur adalah pilar Arema.
Kondisi itulah yang dianggap sebagai situasi darurat oleh kubu Arema, hingga meminta PSSI menunda laga kontra Bontang FC. Namun, hingga hari ini, belum ada jawaban dari PSSI soal itu. ’’Masih belum ada jawaban. Namun, kami akan terus berharap semoga dikabulkan,” ucap Noor Ramadhan, Media Officer Arema FC.
Walau begitu, pelatih Antonic Dejan masih terus mempersiapkan dirinya untuk pertandingan kontra Bontang FC. Kendati berharap pertandingan ditiadakan, namun langkah antisipasi menurutnya masih perlu jika PSSI tidak mengabulkan permintaan Arema.
Pelatih kelahiran 1969 tersebut tetap mempunyai proyeksi tim yang bakal bertanding, walau diakuinya bakal banyak berubah dibanding sebelumnya. Dia menyebut hanya akan memainkan pemain yang siap secara mental dan fisik jika memang harus bertanding.
’’Masih ada sejumlah pemain yang tetap mengikuti latihan. Saya tetap harus menyiapkan tim walau berharap pertandingan ditunda. Saat ini kondisinya yang tidak menguntungkan, tapi saya harus tetap bekerja dengan tujuan mendapat hasil terbaik,” ungkap pelatih asal Serbia itu.
Dengan kondisi seperti ini, Arema tampaknya bakal memanfaatkan transfer windows mendatang. Banyaknya pemain yang hilang berpotensi menjadikan tim berlogo kepala singa menjadi tim yang paling aktif, terutama perekrutan pemain asing seandainya pemain asing Arema lain ikut-ikutan hengkang.
Dejan sendiri belum bicara soal transfer windows karena masih akan melihat seberapa parah kehilangan yang dialaminya. ''Jika pemain benar-benar memutuskan mundur, secara otomatis harus mencari penggantinya. Tapi saya belum berpikir ke sana dulu,” tambahnya.
Sementara, tiga pemain asing yang sebelumnya mengikuti seleksi di Singo Edan, yakni Arlindo, Alfredo Cano, serta Darius Ayyubi, resmi tidak dipakai di tim Arema. Ketiga pemain itu disinyalir sebagai salah satu sebab hengkangnya Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan.
Pemain asing asal Singapura sempat dikabarkan kecewa dan merasa tidak dihargai karena keberadaan pemain seleksi di tim. Sedangkan komposisi pemain asing Arema sudah lengkap dan dirasa tidak perlu mempertahankan pemain asing yang sedang seleksi.
Sekarang dia menyaksikan timnya keropos di segala lini dengan mundurnya sejumlah pemain inti. Selain Noh Alam Shah, pemain yang mengajukan pengunduran diri adalah Muhammad Ridhuan, Kurnia Meiga, Dendi Santoso, Sunarto, Johan Alfarizi, Leonard Tupamahu, serta Hendro Siswanto.
Melihat nama-nama itu, berarti tim utama Arema berkurang kekuatan bahkan mencapai lebih dari 70 persen. Tercatat hanya Dendi Santoso saja yang belum masuk menjadi pemain reguler di tim utama. Sedangkan pemain lainnya yang mundur adalah pilar Arema.
Kondisi itulah yang dianggap sebagai situasi darurat oleh kubu Arema, hingga meminta PSSI menunda laga kontra Bontang FC. Namun, hingga hari ini, belum ada jawaban dari PSSI soal itu. ’’Masih belum ada jawaban. Namun, kami akan terus berharap semoga dikabulkan,” ucap Noor Ramadhan, Media Officer Arema FC.
Walau begitu, pelatih Antonic Dejan masih terus mempersiapkan dirinya untuk pertandingan kontra Bontang FC. Kendati berharap pertandingan ditiadakan, namun langkah antisipasi menurutnya masih perlu jika PSSI tidak mengabulkan permintaan Arema.
Pelatih kelahiran 1969 tersebut tetap mempunyai proyeksi tim yang bakal bertanding, walau diakuinya bakal banyak berubah dibanding sebelumnya. Dia menyebut hanya akan memainkan pemain yang siap secara mental dan fisik jika memang harus bertanding.
’’Masih ada sejumlah pemain yang tetap mengikuti latihan. Saya tetap harus menyiapkan tim walau berharap pertandingan ditunda. Saat ini kondisinya yang tidak menguntungkan, tapi saya harus tetap bekerja dengan tujuan mendapat hasil terbaik,” ungkap pelatih asal Serbia itu.
Dengan kondisi seperti ini, Arema tampaknya bakal memanfaatkan transfer windows mendatang. Banyaknya pemain yang hilang berpotensi menjadikan tim berlogo kepala singa menjadi tim yang paling aktif, terutama perekrutan pemain asing seandainya pemain asing Arema lain ikut-ikutan hengkang.
Dejan sendiri belum bicara soal transfer windows karena masih akan melihat seberapa parah kehilangan yang dialaminya. ''Jika pemain benar-benar memutuskan mundur, secara otomatis harus mencari penggantinya. Tapi saya belum berpikir ke sana dulu,” tambahnya.
Sementara, tiga pemain asing yang sebelumnya mengikuti seleksi di Singo Edan, yakni Arlindo, Alfredo Cano, serta Darius Ayyubi, resmi tidak dipakai di tim Arema. Ketiga pemain itu disinyalir sebagai salah satu sebab hengkangnya Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan.
Pemain asing asal Singapura sempat dikabarkan kecewa dan merasa tidak dihargai karena keberadaan pemain seleksi di tim. Sedangkan komposisi pemain asing Arema sudah lengkap dan dirasa tidak perlu mempertahankan pemain asing yang sedang seleksi.
()