Arema bisa apa?
A
A
A
Sindonews.com - Setelah permintaan penundaan jadwal ke PSSI tak mendapat respons, Arema FC harus berlaga dengan kondisi tim compang-camping. Sore nanti, klub berjuluk Singo Edan itu tetap bakal menjamu Bontang FC di Stadion Gajayana, Malang.
Sebuah nestapa bagi pelatih Arema Antonic Dejan. Dia sebelumnya berharap mempunyai waktu untuk menyelesaikan problem di timnya sebelum berlaga di lanjutan Indonesian Premier League (IPL). Tapi apa daya, itu hanya sekadar angan dan kini ia harus bertanding dengan situasi tak menentu.
Mundurnya tujuh pemain sekaligus, termasuk Noh Alam Shah, dipastikan bakal mereduksi kekuatan tim kebanggaan Aremania. Memang belum terkuak secara pasti siapa saja yang telah mengajukan surat pengunduran diri ke manajemen. Itu menimbulkan spekulasi soal formasi yang bakal diturunkan Dejan.
Posisi paling disorot adalah Kurnia Meiga yang disebut-sebut sebagai salah satu pemain yang mundur. Jika memang benar demikian, maka Dejan harus berani menampilkan dua kiper cadangan, Aji Saka dan Dede Sulaiman. Sebenarnya bisa saja Meiga dan pemain yang mundur dimainkan di laga ini.
Toh, status mereka masih tetap sebagai pemain Arema karena surat pengunduran diri belum direstui manajemen. Masalahnya, pelatih bakal terbentur konsentrasi dan motivasi bertanding pemain-pemain itu. Dipaksakan turun tetap akan membawa konsekuensi negatif.
Dejan pun terlihat lesu menatap pertandingan hari ini. Tak terpancar motivasi ketika ia baru pertama datang ke Arema.
’’Ya beginilah situasinya, masih berat. Kami berharap bisa mempunyai waktu untuk persiapan pertandingan, tapi hari ini kami harus tetap bertanding,” ujar Dek Yan, sapaan akrab Dejan.
Pelatih asal Serbia itu meminta publik memahami situasi yang sedang dihadapinya sekarang. Dia mengakui sangat sulit bekerja di tim yang tidak utuh, sekaligus motivasi yang sudah hancur. Praktis, dia akan sangat berhati-hati menentukan komposisi tim yang bakal berduel dengan Bontang FC.
Hingga kemarin belum ada format pasti seperti apa nantinya rupa tim berlogo kepala singa di lapangan. Bisa jadi Dejan mengambil risiko tetap memainkan pemain inti menyusul tuntutan memungkasi catatan negatif Arema dua pekan terakhir. Ia masih mempunyai hutang setelah pekan lalu dikalahkan Persiba Bantul di Gajayana.
’’Apa pun situasinya, saya ingin hasil terbaik untuk Arema. Saya berupaya agar semua bekerja keras di lapangan, terlepas dari apa pun yang terjadi selama ini. Bontang FC tim bagus dan kami harus menghadapinya dengan permainan yang lebih bagus,” tandas pelatih kelahiran 1969 itu.
Sementara itu, Bontang FC sedikit tersenyum dalam lawatannya ke Malang kali ini. Apalagi kalau bukan situasi calon lawan yang kurang menguntungkan. Pelatih Bontang FC Eddy Simon Badawi melihat ada celah bagi timnya untuk menggamit angka di Stadion Gajayana.
Hingga kini, masalah yang dihadapi Eddy Simon adalah produktifitas. Ia menilai lima gol yang tercipta dalam delapan pertandingan bukanlah angka yang menggembirakan.
’’Masalahnya kami tak mempunyai striker murni. Selain itu pemain terkadang sering individualis di depan,” katanya.
Sebuah nestapa bagi pelatih Arema Antonic Dejan. Dia sebelumnya berharap mempunyai waktu untuk menyelesaikan problem di timnya sebelum berlaga di lanjutan Indonesian Premier League (IPL). Tapi apa daya, itu hanya sekadar angan dan kini ia harus bertanding dengan situasi tak menentu.
Mundurnya tujuh pemain sekaligus, termasuk Noh Alam Shah, dipastikan bakal mereduksi kekuatan tim kebanggaan Aremania. Memang belum terkuak secara pasti siapa saja yang telah mengajukan surat pengunduran diri ke manajemen. Itu menimbulkan spekulasi soal formasi yang bakal diturunkan Dejan.
Posisi paling disorot adalah Kurnia Meiga yang disebut-sebut sebagai salah satu pemain yang mundur. Jika memang benar demikian, maka Dejan harus berani menampilkan dua kiper cadangan, Aji Saka dan Dede Sulaiman. Sebenarnya bisa saja Meiga dan pemain yang mundur dimainkan di laga ini.
Toh, status mereka masih tetap sebagai pemain Arema karena surat pengunduran diri belum direstui manajemen. Masalahnya, pelatih bakal terbentur konsentrasi dan motivasi bertanding pemain-pemain itu. Dipaksakan turun tetap akan membawa konsekuensi negatif.
Dejan pun terlihat lesu menatap pertandingan hari ini. Tak terpancar motivasi ketika ia baru pertama datang ke Arema.
’’Ya beginilah situasinya, masih berat. Kami berharap bisa mempunyai waktu untuk persiapan pertandingan, tapi hari ini kami harus tetap bertanding,” ujar Dek Yan, sapaan akrab Dejan.
Pelatih asal Serbia itu meminta publik memahami situasi yang sedang dihadapinya sekarang. Dia mengakui sangat sulit bekerja di tim yang tidak utuh, sekaligus motivasi yang sudah hancur. Praktis, dia akan sangat berhati-hati menentukan komposisi tim yang bakal berduel dengan Bontang FC.
Hingga kemarin belum ada format pasti seperti apa nantinya rupa tim berlogo kepala singa di lapangan. Bisa jadi Dejan mengambil risiko tetap memainkan pemain inti menyusul tuntutan memungkasi catatan negatif Arema dua pekan terakhir. Ia masih mempunyai hutang setelah pekan lalu dikalahkan Persiba Bantul di Gajayana.
’’Apa pun situasinya, saya ingin hasil terbaik untuk Arema. Saya berupaya agar semua bekerja keras di lapangan, terlepas dari apa pun yang terjadi selama ini. Bontang FC tim bagus dan kami harus menghadapinya dengan permainan yang lebih bagus,” tandas pelatih kelahiran 1969 itu.
Sementara itu, Bontang FC sedikit tersenyum dalam lawatannya ke Malang kali ini. Apalagi kalau bukan situasi calon lawan yang kurang menguntungkan. Pelatih Bontang FC Eddy Simon Badawi melihat ada celah bagi timnya untuk menggamit angka di Stadion Gajayana.
Hingga kini, masalah yang dihadapi Eddy Simon adalah produktifitas. Ia menilai lima gol yang tercipta dalam delapan pertandingan bukanlah angka yang menggembirakan.
’’Masalahnya kami tak mempunyai striker murni. Selain itu pemain terkadang sering individualis di depan,” katanya.
()