Orang lama jangan merecoki PSSI
A
A
A
Sindonews.com - PSSI tidak menghiraukan manuver Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) yang mulai menyaring nama-nama untuk dijadikan ketua umum (ketum) atau Komite Eksekutif (Exco) PSSI baru. Itu termasuk hadirnya nama-nama pengurus klub yang masih terbilang sebagai anggota PSSI.
Dari sejumlah nama yang sudah menyatakan mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketum dan Exco PSSI versi KPSI, ada dua nama Ketum Sriwijaya FC Dodi Reza Alex Noerdin dan Ketua Harian Persipura Jayapura, Lasya. Kedua pengurus klub tersebut, sama-sama berniat maju sebagai pengurus Exco yang baru.
"Terserah mereka saja mau berbuat apa. Selain KPSI tidak diakui FIFA, kedua pengurus tersebut kan sudah dihukum oleh Komdis. Ya jadi mereka tidak lagi sebagai anggota PSSI," ungkap Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Bernhard Limbong, Selasa (14/2).
Pria yang juga ditunjuk sebagai penanggung jawab tim nasional (timnas) Indonesia itu sadar, jika pemberhentian anggota harus melewati sebuah kongres. Tapi Limbong tetap berkeyakinan, jika seseorang atau suatu badan sudah dijatuhi sanksi, secara organisasi sudah terikat dan sudah tidak lagi memiliki kewenangan sebagai anggota yang sah.
"Keanggotaan memang akan dihukum lewat kongres. Tapi secara hukum organisasi, sanksi yang diberikan sudah jadi ketetapan. Sekarang, perkara mereka mau masuk KPSI terserah saja, karena mereka sudah bukan anggota dan sedang terhukum," terangnya.
Limbong juga menyampaikan hadirnya orang-orang lama di KPSI, merupakan budaya yang tidak baik. Menurutnya, jika memang ingin kembali berkuasa, sebaiknya menunggu sampai kepengurusan PSSI di bawah komando Djohar Arifin Husin selesai.
"Kalau memang mereka mau kembali lagi ya tunggu kepengurusan ini selesai dong. Karena kalau sampai ada budaya jegal menjegal seperti ini, pastinya akan berbahaya ke depan," ujar Limbong.
Sementara itu, adanya orang-orang lama di kepengurusan KPSI, juga mendapat tentangan dari mantan Presiden Direktur PT Liga Indonesia (PT LIga), Andi Darussalam Tabusalla.
Menurutnya, sudah selayaknya induk organisasi sepak bola tanah air itu tidak direcoki oleh orang-orang lama. Misalnya, orang-orang yang sempat menjabat sebaik Exco PSSI saat rezim Nurdin Halid berkuasa.
"KPSI juga harus dikontrol. Sudahlah, jangan lagi ada pengurus lama yang mencalonkan diri pada KLB nanti. Apalagi mereka yang sudah pernah duduk di komite eksekutif (Exco). Sebaiknya berikan kesempatan kepada yang baru-baru saja. Yang lama-lama tidak perlu ikut-ikutan," kata Andi.
Dari sejumlah nama yang sudah menyatakan mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketum dan Exco PSSI versi KPSI, ada dua nama Ketum Sriwijaya FC Dodi Reza Alex Noerdin dan Ketua Harian Persipura Jayapura, Lasya. Kedua pengurus klub tersebut, sama-sama berniat maju sebagai pengurus Exco yang baru.
"Terserah mereka saja mau berbuat apa. Selain KPSI tidak diakui FIFA, kedua pengurus tersebut kan sudah dihukum oleh Komdis. Ya jadi mereka tidak lagi sebagai anggota PSSI," ungkap Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Bernhard Limbong, Selasa (14/2).
Pria yang juga ditunjuk sebagai penanggung jawab tim nasional (timnas) Indonesia itu sadar, jika pemberhentian anggota harus melewati sebuah kongres. Tapi Limbong tetap berkeyakinan, jika seseorang atau suatu badan sudah dijatuhi sanksi, secara organisasi sudah terikat dan sudah tidak lagi memiliki kewenangan sebagai anggota yang sah.
"Keanggotaan memang akan dihukum lewat kongres. Tapi secara hukum organisasi, sanksi yang diberikan sudah jadi ketetapan. Sekarang, perkara mereka mau masuk KPSI terserah saja, karena mereka sudah bukan anggota dan sedang terhukum," terangnya.
Limbong juga menyampaikan hadirnya orang-orang lama di KPSI, merupakan budaya yang tidak baik. Menurutnya, jika memang ingin kembali berkuasa, sebaiknya menunggu sampai kepengurusan PSSI di bawah komando Djohar Arifin Husin selesai.
"Kalau memang mereka mau kembali lagi ya tunggu kepengurusan ini selesai dong. Karena kalau sampai ada budaya jegal menjegal seperti ini, pastinya akan berbahaya ke depan," ujar Limbong.
Sementara itu, adanya orang-orang lama di kepengurusan KPSI, juga mendapat tentangan dari mantan Presiden Direktur PT Liga Indonesia (PT LIga), Andi Darussalam Tabusalla.
Menurutnya, sudah selayaknya induk organisasi sepak bola tanah air itu tidak direcoki oleh orang-orang lama. Misalnya, orang-orang yang sempat menjabat sebaik Exco PSSI saat rezim Nurdin Halid berkuasa.
"KPSI juga harus dikontrol. Sudahlah, jangan lagi ada pengurus lama yang mencalonkan diri pada KLB nanti. Apalagi mereka yang sudah pernah duduk di komite eksekutif (Exco). Sebaiknya berikan kesempatan kepada yang baru-baru saja. Yang lama-lama tidak perlu ikut-ikutan," kata Andi.
()