Dana dipangkas, KONI Surabaya geleng-geleng
A
A
A
Sindonews.com - Status Surabaya sebagai barometer pembinaan olahraga di Jawa Timur terancam pudar. Pasalnya, KONI Surabaya sebagai induk organisasi olahraga tertinggi di Kota Pahlawan itu hanya menerima kucuran dana APBD 2012 sebesar Rp 22 miliar.
Kucuran dana Rp 22 miliar dari APBD Surabaya itu terpaut jauh dari nilai total pegajuan KONI Surabaya sebesar Rp 66 Miliar ke Dispora Surabaya.
"Anggaran yang disetujui hanya Rp 22 miliar. Dana yang dikepras lebih dari separonya,"kata Ketua Umum KONI Surabaya Sunardi di kantor KONI Surabaya, Rabu (15/2).
Dipangkasnya dana KONI Surabaya itu membuat Soenardi geleng-gelang kepala. Sebab, pada tahun 2011 lalu, KONI Surabaya mendapatkan bantuan dana APBD Kota Surabaya sebesar Rp 38 miliar. Terdiri dari Rp 16 m untuk Pengcab PSSI Surabaya dan Rp 22 m untuk KONI Surabaya.
"Sebenarnya yang dipangkas cukup besar adalah dana untuk PSSI Surabaya karena tahun ini hanya mendapatkan Rp 1 miliar,"tegasnya.
Artinya, lanjut Soenardi, dari anggaran sebesar Rp 22 milliar itu, tidak sepenuhnya diterima KONI Surabaya. Sebab, selain terpotong untuk PSSI Surabaya sebesar Rp 1 miliar juga akan dipakai untuk pemberian reward atlet berprestasi total Rp 2,5 m. "Praktis KONI Surabaya hanya menerima Rp 18,5 miliar," jelasnya.
Dengan anggaran sebesar itu, Seonardi mengaku akan lebih hemat dalam mengeluarkan anggaran untuk cabang olahraga (cabor). Anggaran harus disesuaikan dengan budget oriented, bukan program.
"Secara umum anggaran itu akan kita berikan untuk memotivasi cabor menggelar kejuaraan regional dan nasional,"ucapnya.
Disinggung apakah pengeprasan pengajuan anggaran 2012 dikarenakan tidak adanya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim seperti tahun sebelumnya, Sunardi membantah jika hal itu dijadikan alasan.
"Soal Porprov itu sudah ditangani oleh Dispora. KONI hanya mempersiapkan teknis saja. Selama ini kita juga cukup bisa meraih prestasi membangakan, tapi nggak tahu lagi apa alasan dana pengajuan KONI dipangkas,"keluhnya.
Sebagai langkah antisipasi, tahun ini KONI Surabaya akan berupaya semaksimal mungkin mencari dana di luar APBD agar program pembinaan atlet tetap bisa berjalan,
"Memang sulit karena tahun lalu sebenarnya sudah kita coba tapi tidak berjalan. Tapi kita akan berusaha lagi mencari dana di luar APBD yang sesuai dengan aturan,"tandasnya.
Kucuran dana Rp 22 miliar dari APBD Surabaya itu terpaut jauh dari nilai total pegajuan KONI Surabaya sebesar Rp 66 Miliar ke Dispora Surabaya.
"Anggaran yang disetujui hanya Rp 22 miliar. Dana yang dikepras lebih dari separonya,"kata Ketua Umum KONI Surabaya Sunardi di kantor KONI Surabaya, Rabu (15/2).
Dipangkasnya dana KONI Surabaya itu membuat Soenardi geleng-gelang kepala. Sebab, pada tahun 2011 lalu, KONI Surabaya mendapatkan bantuan dana APBD Kota Surabaya sebesar Rp 38 miliar. Terdiri dari Rp 16 m untuk Pengcab PSSI Surabaya dan Rp 22 m untuk KONI Surabaya.
"Sebenarnya yang dipangkas cukup besar adalah dana untuk PSSI Surabaya karena tahun ini hanya mendapatkan Rp 1 miliar,"tegasnya.
Artinya, lanjut Soenardi, dari anggaran sebesar Rp 22 milliar itu, tidak sepenuhnya diterima KONI Surabaya. Sebab, selain terpotong untuk PSSI Surabaya sebesar Rp 1 miliar juga akan dipakai untuk pemberian reward atlet berprestasi total Rp 2,5 m. "Praktis KONI Surabaya hanya menerima Rp 18,5 miliar," jelasnya.
Dengan anggaran sebesar itu, Seonardi mengaku akan lebih hemat dalam mengeluarkan anggaran untuk cabang olahraga (cabor). Anggaran harus disesuaikan dengan budget oriented, bukan program.
"Secara umum anggaran itu akan kita berikan untuk memotivasi cabor menggelar kejuaraan regional dan nasional,"ucapnya.
Disinggung apakah pengeprasan pengajuan anggaran 2012 dikarenakan tidak adanya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim seperti tahun sebelumnya, Sunardi membantah jika hal itu dijadikan alasan.
"Soal Porprov itu sudah ditangani oleh Dispora. KONI hanya mempersiapkan teknis saja. Selama ini kita juga cukup bisa meraih prestasi membangakan, tapi nggak tahu lagi apa alasan dana pengajuan KONI dipangkas,"keluhnya.
Sebagai langkah antisipasi, tahun ini KONI Surabaya akan berupaya semaksimal mungkin mencari dana di luar APBD agar program pembinaan atlet tetap bisa berjalan,
"Memang sulit karena tahun lalu sebenarnya sudah kita coba tapi tidak berjalan. Tapi kita akan berusaha lagi mencari dana di luar APBD yang sesuai dengan aturan,"tandasnya.
()