LPIS manjakan Arema, Derby Malang ditunda
A
A
A
Sindonews.com - Arema FC menjadi klub yang diistimewakan di Indonesian Premier League (IPL). Konflik berkepanjangan yang mendera internal klub berlogo Kepala Singa itu membuat pihak PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) membuat keputusan kontroversial.
Keputusan itu menyangkut jadwal pertandingan yang berubah hanya untuk menunggu konflik di Arema reda. Tercatat dua kali Arema mendapat perubahan atau pengunduran jadwal pertandingan kesempatan istimewa untuk menyelesaikan sengketa di manajemen.
Beberapa waktu lalu, ketika Arema terjadi perpecahan karena ’’pembajakan’’ tim yang dilakukan kubu Muhammad Nur, Arema juga mendapat keringanan jadwal. Terbaru, Derby Malang yang mempertemukan Arema FC kontra Persema Malang juga mengalami perubahan yang sama.
Persema dan Arema sejatinya bentrok pada Minggu (19/2) besok di Stadion Gajayana. Namun karena Arema masih diliputi dualisme manajemen sekaligus perpecahan tim, PSSI memutuskan menunda pertandingan itu menjadi 26 Februari mendatang.
Padahal pertandingan antara Arema FC dan Bontang FC yang batal digelar pekan lalu, belum mendapat vonis dari PSSI. Idealnya kegagalan menghelat laga tersebut berimbas sanksi untuk tuan rumah karena tidak mampu menjadi pelaksana pertandingan.
Alasan penundaan Derby Malang kali ini masih sama, yakni memberikan kesempatan kepada klub berlogo kepala singa untuk menyelesaikan konflik.
’’PT LPIS setuju pengunduran jadwal. Memang kami yang mengajukan permintaan itu karena menunggu pembenahan di klub,” ungkap Media Officer Arema Noor Ramadhan.
Dia membantah Arema FC mendapat perlakuan istimewa dengan mendapat pengunduran jadwal. Menurutnya perubahan jadwal tidak berpengaruh pada jadwal pertandingan tim lain. Kebetulan Persema juga tidak ada jadwal pertandingan pada 26 Februari mendatang.
Noor menyebut penundaan jadwal tersebut memang dibutuhkan karena Arema FC masih berupaya menyelesaikan sengketa. ’’Arema tak ingin diistimewakan. Kami hanya berupaya menyelesaikan persoalan dengan meminta penundaan jadwal dan PSSI menyetujuinya,” tambah Noor.
Sementara itu, hingga kemarin masih terjadi pembicaraan serius antara manajemen Arema kubu PT Ancora Tbk, Muhammad Nur, sekaligus PSSI. Pembicaraan itu untuk mencari jalan tengah penyelesaian konflik di tingkat manajemen maupun tim.
Walaupun berupaya bersatu, namun imbas terhadap tim tampaknya sudah terlanjur kronis.
Buktinya, Esteban Guillen sudah resmi hengkang dari Arema FC. Kabar terakhir juga menyebut kiper tim nasional Kurnia Meiga Hermansyah bakal menyeberang ke Arema yang berlaga di Indonesia Super League (ISL).
Walau begitu Meiga belum membuat statement secara gamblang terkait rencana kepergiannya ke Arema ISL. Ini tentu menjadi pukulan bagi Arema IPL yang mulai ditinggalkan sejumlah pemain yang telah berjasa mengangkat prestasi klub dalam dua musim terakhir.
Kurnia Meiga adalah salah satu dari tujuh pemain yang mengajukan permohonan pengunduran diri dari tim Arema IPL. Namun manajemen baru memutuskan Esteban Guillen yang diizinkan mundur. ’’Esteban datang sendiri ke kantor. Dia sangat profesional dan kami menyetujui permintaannya,” ucap Noor Ramadhan.
Keputusan itu menyangkut jadwal pertandingan yang berubah hanya untuk menunggu konflik di Arema reda. Tercatat dua kali Arema mendapat perubahan atau pengunduran jadwal pertandingan kesempatan istimewa untuk menyelesaikan sengketa di manajemen.
Beberapa waktu lalu, ketika Arema terjadi perpecahan karena ’’pembajakan’’ tim yang dilakukan kubu Muhammad Nur, Arema juga mendapat keringanan jadwal. Terbaru, Derby Malang yang mempertemukan Arema FC kontra Persema Malang juga mengalami perubahan yang sama.
Persema dan Arema sejatinya bentrok pada Minggu (19/2) besok di Stadion Gajayana. Namun karena Arema masih diliputi dualisme manajemen sekaligus perpecahan tim, PSSI memutuskan menunda pertandingan itu menjadi 26 Februari mendatang.
Padahal pertandingan antara Arema FC dan Bontang FC yang batal digelar pekan lalu, belum mendapat vonis dari PSSI. Idealnya kegagalan menghelat laga tersebut berimbas sanksi untuk tuan rumah karena tidak mampu menjadi pelaksana pertandingan.
Alasan penundaan Derby Malang kali ini masih sama, yakni memberikan kesempatan kepada klub berlogo kepala singa untuk menyelesaikan konflik.
’’PT LPIS setuju pengunduran jadwal. Memang kami yang mengajukan permintaan itu karena menunggu pembenahan di klub,” ungkap Media Officer Arema Noor Ramadhan.
Dia membantah Arema FC mendapat perlakuan istimewa dengan mendapat pengunduran jadwal. Menurutnya perubahan jadwal tidak berpengaruh pada jadwal pertandingan tim lain. Kebetulan Persema juga tidak ada jadwal pertandingan pada 26 Februari mendatang.
Noor menyebut penundaan jadwal tersebut memang dibutuhkan karena Arema FC masih berupaya menyelesaikan sengketa. ’’Arema tak ingin diistimewakan. Kami hanya berupaya menyelesaikan persoalan dengan meminta penundaan jadwal dan PSSI menyetujuinya,” tambah Noor.
Sementara itu, hingga kemarin masih terjadi pembicaraan serius antara manajemen Arema kubu PT Ancora Tbk, Muhammad Nur, sekaligus PSSI. Pembicaraan itu untuk mencari jalan tengah penyelesaian konflik di tingkat manajemen maupun tim.
Walaupun berupaya bersatu, namun imbas terhadap tim tampaknya sudah terlanjur kronis.
Buktinya, Esteban Guillen sudah resmi hengkang dari Arema FC. Kabar terakhir juga menyebut kiper tim nasional Kurnia Meiga Hermansyah bakal menyeberang ke Arema yang berlaga di Indonesia Super League (ISL).
Walau begitu Meiga belum membuat statement secara gamblang terkait rencana kepergiannya ke Arema ISL. Ini tentu menjadi pukulan bagi Arema IPL yang mulai ditinggalkan sejumlah pemain yang telah berjasa mengangkat prestasi klub dalam dua musim terakhir.
Kurnia Meiga adalah salah satu dari tujuh pemain yang mengajukan permohonan pengunduran diri dari tim Arema IPL. Namun manajemen baru memutuskan Esteban Guillen yang diizinkan mundur. ’’Esteban datang sendiri ke kantor. Dia sangat profesional dan kami menyetujui permintaannya,” ucap Noor Ramadhan.
()