Robin podium, Verdi gagal 10 besar
A
A
A
Sindonews.com - Pupus sudah ambisi pembalap masa depan Jawa Timur, Jamilidin Novardianto, bisa menembus sepuluh besar dalam Kejuaraan Asia road race di Malaysia, 14-18 Februari. Itu setelah pembalap asal klub Jasalindo Sport Surabaya itu finis di urutan 15 di nomor road race.
Namun, pencapaian itu dirasa sudah maksimal meski belum berhasil masuk sepuluh besar kelompok junior putra. Sebab, catatan waktu pembalap yang dipanggil Verdi itu sudah sesuai harapan dengan waktu, 2 jam 30 menit, 15 detik. Selain itu, lawan yang dihadapi juga cukup berat karena bersaing dengan 55 pembalap terbaik dari kawasan Asia.
Sementara posisi pertama dan kedua dikuasai pembalap asal Jepang, sedangkan posisi ketiga ditempati pembalap asal Taiwan. ’’Bagi saya ini sudah hasil yang maksimal, mengingat saya harus bertarung dengan 55 pembalap nomor road race,” kata Verdi.
Ditambahkan Verdi, pada nomor road race yang melombakan jarak 120 km itu, sepuluh besar didominasi pembalap asal negara Asia Timur. Sedangkan pembalap asal Asia Tenggara berada di belakang. Bahkan salah satu pembalap asal Thailand tidak finish. Sayangnya, di situs resmi UCI tidak mengumumkan hasil road race junior putra.
Sebenarnya, sebelum berangkat, Verdi dengan dua pembalap lain asal Indonesia ditargetkan bisa naik podium untuk bisa mengibarkan Merah Putih.
’’Target pribadi saya seharusnya bisa masuk 10 besar. Tetapi bila melihat lawan, hasil ini sudah cukup maksimal. Saya akan berusaha lebih keras lagi ke depan,” ujar Verdi yang baru dua kali tampil di ajang internasional itu.
Sementara rekannya, Aldi Apriani yang turun di nomor Individual Time Trial (ITT) junior putra berhasil masuk di urutan kelima dengan catatan waktu, 35 menit, 40,630 detik. Di kelompok junior ITT, gelar juara jatuh ke tangan pembalap asal Hong Kong Leung Chun Wing.
Sedangkan, pembalap Indonesia lainnya, Robin Manulang, berhasil menjadi penyelamat. Tampil di kelompok ITT senior, Robin berhasil naik podium di peringkat kedua dengan catatan waktu, 50 menit, 46 detik. Dia tertinggal 3 menit 05 detik dari pembalap Eugen Wacker asal Kirgyzstan yang menahbiskan diri sebagai juara ITT senior.
Namun, pencapaian itu dirasa sudah maksimal meski belum berhasil masuk sepuluh besar kelompok junior putra. Sebab, catatan waktu pembalap yang dipanggil Verdi itu sudah sesuai harapan dengan waktu, 2 jam 30 menit, 15 detik. Selain itu, lawan yang dihadapi juga cukup berat karena bersaing dengan 55 pembalap terbaik dari kawasan Asia.
Sementara posisi pertama dan kedua dikuasai pembalap asal Jepang, sedangkan posisi ketiga ditempati pembalap asal Taiwan. ’’Bagi saya ini sudah hasil yang maksimal, mengingat saya harus bertarung dengan 55 pembalap nomor road race,” kata Verdi.
Ditambahkan Verdi, pada nomor road race yang melombakan jarak 120 km itu, sepuluh besar didominasi pembalap asal negara Asia Timur. Sedangkan pembalap asal Asia Tenggara berada di belakang. Bahkan salah satu pembalap asal Thailand tidak finish. Sayangnya, di situs resmi UCI tidak mengumumkan hasil road race junior putra.
Sebenarnya, sebelum berangkat, Verdi dengan dua pembalap lain asal Indonesia ditargetkan bisa naik podium untuk bisa mengibarkan Merah Putih.
’’Target pribadi saya seharusnya bisa masuk 10 besar. Tetapi bila melihat lawan, hasil ini sudah cukup maksimal. Saya akan berusaha lebih keras lagi ke depan,” ujar Verdi yang baru dua kali tampil di ajang internasional itu.
Sementara rekannya, Aldi Apriani yang turun di nomor Individual Time Trial (ITT) junior putra berhasil masuk di urutan kelima dengan catatan waktu, 35 menit, 40,630 detik. Di kelompok junior ITT, gelar juara jatuh ke tangan pembalap asal Hong Kong Leung Chun Wing.
Sedangkan, pembalap Indonesia lainnya, Robin Manulang, berhasil menjadi penyelamat. Tampil di kelompok ITT senior, Robin berhasil naik podium di peringkat kedua dengan catatan waktu, 50 menit, 46 detik. Dia tertinggal 3 menit 05 detik dari pembalap Eugen Wacker asal Kirgyzstan yang menahbiskan diri sebagai juara ITT senior.
()