Benteng kiri PSM mencemaskan
A
A
A
Sindonews.com - Satrio Syam absen saat PSM Makassar menjamu Persema Malang, Senin (27/2). Absennya mantan pemain Persebaya tersebut, membuat pelatih PSM Petar Segrt cukup cemas jelang laga penting itu.
Pada partai melawan Persibo Bojonegoro, Minggu (19/2) lalu, Satrio Syam mendapatkan kartu kuning dari wasit Faulur Rosi. Kartu kuning itu diberikan wasit lantaran Satrio dinilai melanggar Wahyu Teguh, pemain Persibo Bojonegoro.
Sebelumnya pada pertandingan melawan PSMS Medan, pemain bernomor punggung 16 itu juga memperoleh kartu kuning.
Petar belum menentukan siapa pemain yang bakal mengisi pos yang ditinggalkan Rio, sapaan akrab Satrio Syam. ’’Belum ada nama yang pas untuk menggantikan posisinya. Soalnya, ini pertama kali dia absen dan memang posisinya tak tergantikan,” kata juru taktik tim Juku Eja itu, Rabu (22/2).
Peran Satrio di lini kiri pertahanan PSM Makassar memang cukup vital dan tak tergantikan. Kemampuannya bertahan dan menyisir sisi kiri pertahanan lawan, membuat pemain kelahiran 1986 ini, menjadi pilihan utama pelatih. ’’Selain bagus bertahan, crossing ke striker sering berbuah gol untuk tim. Tanpa dia lawan Persema memang bakal menyulitkan kami,” ujar Petar.
Meski belum menentukan siapa pengganti Satrio, nama Rasul Zainuddin dinilai pantas untuk menggantikannya. Hanya saja si pemain yang bersangkutan tengah mengikuti training camp timnas U 23 untuk persiapan laga Indonesia melawan Bahrain di Pra Piala Dunia Brasil.
Menurut Petar, Rasul memang yang paling cocok untuk menggantikan Satrio. Hanya saja, jika Rasul dinyatakan lolos ke Bahrain, maka kembali Petar harus memutar otak untuk mencari pemain yang mengisi pos bek kiri. “Rasul masih berpeluang ke Bahrain. Bahkan menurut saya, peluangnya cukup besar,” ulas Petar.
Jika seandainya Rasul jadi diboyong timnas U 23 ke Bahrain, maka skenario Petar adalah segera meracik strategi baru, bermain tanpa bek kiri handal namun tetap mampu menjaga lini pertahanan dengann cakap.
''Saya akan segera fokus untuk latihan bermain tanpa Satrio atau Rasul. Itu bisa saja karena PSM juga punya stok pemain belakang. Hanya saja memang harus sedikit berjudi,” kata mantan pelatih Bali Devata ini.
Selain Satrio atau Rasul, sebenarnya di sektor kiri pertahanan Pasukan Ramang masih ada pemain yang bisa diplot untuk bermain di posisi tersebut, semisal Fandy Edi. Namun, pemain ini lebih ciamik jika dipasang sebagai gelandang kiri. Artinya, PSM bakal kekurangan daya dobrak di posisi yang ditinggalkan Fandy.
''Kita lihat saja, bagaimana perkembangan latihan nanti. Yang pasti, semua pemain sudah bertekad untuk menang lagi di kandang,” tukas Petar.
Kemenangan di kandang menjadi harga mati bagi Petar. Sebab, timnya saat ini tengah berjuang untuk menyapu bersih laga kandang dan minimal imbang saat tandang. Kemenangan atas Bima Sakti dkk bakal menjadi modal penting untuk terus merangsek ke papan atas klasmen Indonesian Premier League.
Setelah menjamu Laskar Ken Arok, julukan Persema, Pasukan Ramang akan menjalani tur panjang dengan melawat ke Persiraja Banda Aceh dan Arema Malang IPL. ''Kami harus amankan laga melawan Persema. Ini penting agar dua laga selanjutnya kami bisa fokus dan meringankan beban meraih poin selanjutnya,” tandas Petar.
Pada partai melawan Persibo Bojonegoro, Minggu (19/2) lalu, Satrio Syam mendapatkan kartu kuning dari wasit Faulur Rosi. Kartu kuning itu diberikan wasit lantaran Satrio dinilai melanggar Wahyu Teguh, pemain Persibo Bojonegoro.
Sebelumnya pada pertandingan melawan PSMS Medan, pemain bernomor punggung 16 itu juga memperoleh kartu kuning.
Petar belum menentukan siapa pemain yang bakal mengisi pos yang ditinggalkan Rio, sapaan akrab Satrio Syam. ’’Belum ada nama yang pas untuk menggantikan posisinya. Soalnya, ini pertama kali dia absen dan memang posisinya tak tergantikan,” kata juru taktik tim Juku Eja itu, Rabu (22/2).
Peran Satrio di lini kiri pertahanan PSM Makassar memang cukup vital dan tak tergantikan. Kemampuannya bertahan dan menyisir sisi kiri pertahanan lawan, membuat pemain kelahiran 1986 ini, menjadi pilihan utama pelatih. ’’Selain bagus bertahan, crossing ke striker sering berbuah gol untuk tim. Tanpa dia lawan Persema memang bakal menyulitkan kami,” ujar Petar.
Meski belum menentukan siapa pengganti Satrio, nama Rasul Zainuddin dinilai pantas untuk menggantikannya. Hanya saja si pemain yang bersangkutan tengah mengikuti training camp timnas U 23 untuk persiapan laga Indonesia melawan Bahrain di Pra Piala Dunia Brasil.
Menurut Petar, Rasul memang yang paling cocok untuk menggantikan Satrio. Hanya saja, jika Rasul dinyatakan lolos ke Bahrain, maka kembali Petar harus memutar otak untuk mencari pemain yang mengisi pos bek kiri. “Rasul masih berpeluang ke Bahrain. Bahkan menurut saya, peluangnya cukup besar,” ulas Petar.
Jika seandainya Rasul jadi diboyong timnas U 23 ke Bahrain, maka skenario Petar adalah segera meracik strategi baru, bermain tanpa bek kiri handal namun tetap mampu menjaga lini pertahanan dengann cakap.
''Saya akan segera fokus untuk latihan bermain tanpa Satrio atau Rasul. Itu bisa saja karena PSM juga punya stok pemain belakang. Hanya saja memang harus sedikit berjudi,” kata mantan pelatih Bali Devata ini.
Selain Satrio atau Rasul, sebenarnya di sektor kiri pertahanan Pasukan Ramang masih ada pemain yang bisa diplot untuk bermain di posisi tersebut, semisal Fandy Edi. Namun, pemain ini lebih ciamik jika dipasang sebagai gelandang kiri. Artinya, PSM bakal kekurangan daya dobrak di posisi yang ditinggalkan Fandy.
''Kita lihat saja, bagaimana perkembangan latihan nanti. Yang pasti, semua pemain sudah bertekad untuk menang lagi di kandang,” tukas Petar.
Kemenangan di kandang menjadi harga mati bagi Petar. Sebab, timnya saat ini tengah berjuang untuk menyapu bersih laga kandang dan minimal imbang saat tandang. Kemenangan atas Bima Sakti dkk bakal menjadi modal penting untuk terus merangsek ke papan atas klasmen Indonesian Premier League.
Setelah menjamu Laskar Ken Arok, julukan Persema, Pasukan Ramang akan menjalani tur panjang dengan melawat ke Persiraja Banda Aceh dan Arema Malang IPL. ''Kami harus amankan laga melawan Persema. Ini penting agar dua laga selanjutnya kami bisa fokus dan meringankan beban meraih poin selanjutnya,” tandas Petar.
()