Dua pilar absen, Persis ubah gaya
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Persis Junaedi kembali harus berpikir keras. Pekerjaan berat menunggu di depan mata menjelang Derby Jawa Tengah melawan PSIS dalam laga lanjutan Divisi Utama PSSI di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu (3/3).
Tim berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut dipastikan tidak akan dieperkuat dua pilar pentingnya. Yakni, kapten tim Affan Lubis dan bomber asal Argentina Fernando Soler.
Dua pemain itu harus menyaksikan timnya bertanding dari tribun karena terkena larangan tampil akibat dua kartu kuning yang mereka terima di pertandingan-pertandingan sebelumnya.
”Kami sangat senang karena mampu menang dengan skor besar saat menjamu PSCS pekan lalu. Akan tetapi, kemenangan tersebut harus dibayar mahal. Absennya Soler dan Affan Lubis mengharuskan saya mengubah strategi permainan,” kata Junaedi.
Tuntutan perubahan strategi ini juga menyangkut status Persis di laga tersebut. Sebagai tim tamu, tentu pilihan realistis adalah memperkuat pertahanan dari gempuran-gempuran pemain tuan rumah.
Kebiasaan Junaedi yang menganut pakem 3-5-2 harus ditinjau ulang. Eks pelatih Persijap dan Persiba Balikpapan ini menyiapkan pola 4-2-3-1 sebagai skema alternatif. Timnya akan bertahan, dan mengandalkan serangan balik.
Empat pemain di belakang yang mendapat tugas tetap diberikan kepada Michael Ndubuisi, Asep Winarso, Sofyan Morhan, dan Rusdiansyah. Selain itu, Yogi Alfian dan Ari Yuganda yang biasa menempati posisi sayap belakang akan sedikit digeser ke tengah untuk membantu menghalau lawan.
Menurut dia, timnya akan lihat sekitar 20 menit awal dulu, jika ada kesempatan polanya bisa berubah menjadi 3-4-3 seperti biasanya. Persis yang menggunakan skema baru tersebut, kata dia, para pemainnya terus berlatih rutin di Stadion Manahan.
’’Saat menjamu Persipasi, kami mencoba menerapkan pola 4-4-2. Namun, hasilnya kurang efektif. Kami lebih banyak tertekan oleh lawan. Untuk itu, kami akan mencoba terus latihan skema baru itu ke depan, sehingga pemainnya menjadi biasa dan teruji,” ujarnya.
Persis kini menempati runner-up grup II di bawah Persipasi yang baru saja sukses mengempaskan PSIS dengan skor telak 5-2. Meski demikian, Junaedi tidak ingin melihat tim PSIS dari hasil di kandang Persipasi.
Permainan PSIS di kandang sendiri tentu sangat berbeda dan sulit dihentikan. Hingga menjelang putaran pertama selesai, PSIS selalu mampu memenangkan pertandingan di kandang sendiri.
Tim berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut dipastikan tidak akan dieperkuat dua pilar pentingnya. Yakni, kapten tim Affan Lubis dan bomber asal Argentina Fernando Soler.
Dua pemain itu harus menyaksikan timnya bertanding dari tribun karena terkena larangan tampil akibat dua kartu kuning yang mereka terima di pertandingan-pertandingan sebelumnya.
”Kami sangat senang karena mampu menang dengan skor besar saat menjamu PSCS pekan lalu. Akan tetapi, kemenangan tersebut harus dibayar mahal. Absennya Soler dan Affan Lubis mengharuskan saya mengubah strategi permainan,” kata Junaedi.
Tuntutan perubahan strategi ini juga menyangkut status Persis di laga tersebut. Sebagai tim tamu, tentu pilihan realistis adalah memperkuat pertahanan dari gempuran-gempuran pemain tuan rumah.
Kebiasaan Junaedi yang menganut pakem 3-5-2 harus ditinjau ulang. Eks pelatih Persijap dan Persiba Balikpapan ini menyiapkan pola 4-2-3-1 sebagai skema alternatif. Timnya akan bertahan, dan mengandalkan serangan balik.
Empat pemain di belakang yang mendapat tugas tetap diberikan kepada Michael Ndubuisi, Asep Winarso, Sofyan Morhan, dan Rusdiansyah. Selain itu, Yogi Alfian dan Ari Yuganda yang biasa menempati posisi sayap belakang akan sedikit digeser ke tengah untuk membantu menghalau lawan.
Menurut dia, timnya akan lihat sekitar 20 menit awal dulu, jika ada kesempatan polanya bisa berubah menjadi 3-4-3 seperti biasanya. Persis yang menggunakan skema baru tersebut, kata dia, para pemainnya terus berlatih rutin di Stadion Manahan.
’’Saat menjamu Persipasi, kami mencoba menerapkan pola 4-4-2. Namun, hasilnya kurang efektif. Kami lebih banyak tertekan oleh lawan. Untuk itu, kami akan mencoba terus latihan skema baru itu ke depan, sehingga pemainnya menjadi biasa dan teruji,” ujarnya.
Persis kini menempati runner-up grup II di bawah Persipasi yang baru saja sukses mengempaskan PSIS dengan skor telak 5-2. Meski demikian, Junaedi tidak ingin melihat tim PSIS dari hasil di kandang Persipasi.
Permainan PSIS di kandang sendiri tentu sangat berbeda dan sulit dihentikan. Hingga menjelang putaran pertama selesai, PSIS selalu mampu memenangkan pertandingan di kandang sendiri.
()