Djokovic kejar gelar keempat di Dubai
A
A
A
Sindonews.com - Novak Djokovic siap mengulang kisah spektakuler musim lalu. Petenis nomor satu dunia itu siap merebut gelar keduanya musim ini di Dubai Tennis Championships 2012.
Djokovic adalah juara tiga kali beruntun di Dubai, yakni pada 2009, 2010, dan 2011. Jadi, dia kini membidik gelar keempat beruntun di turnamen berhadiah USD1,7 juta tersebut.
Dia ingin menyamai rekor mantan petenis nomor satu dunia asal Swiss Roger Federer yang hingga kini masih yang terbaik di Dubai dengan meraih empat gelar (2003, 2004, 2005, 2007).
Sejauh ini, Djokovic memang mampu menjaga langkah positif pada turnamen tahun ini. Dia lolos ke babak kedua setelah menundukkan petenis Jerman Cedrik-Marcel Stebe 6-4, 6-2, Senin (27/2). Tentu, itu modal penting untuk bisa menjaga peluangnya menjadi juara.
Bagi Djokovic, sukses atas Stebe merupakan kemenangan pertamanya sejak merebut gelar Australia Terbuka 2012. Jadi, dia hampir sebulan tidak turun lapangan semenjak menjuarai Melbourne Park.
Termasuk, absen pada babak pertama Grup Dunia Piala Davis saat Serbia menundukkan Swedia 4-1. Saat itu, dia tidak ikut berpartisipasi lantaran masih menjalani pemulihan setelah berjuang mati-matian merebut gelar Grand Slam Australia Terbuka 2012.
Apalagi, pada final, dia menghabiskan waktu 5 jam 53 menit ketika menundukkan Rafael Nadal. Dan, itu rekor permainan terlama sejak pertemuan Nadal dengan Fernando Verdasco pada semifinal Australia Terbuka 2009 yang memakan waktu 5 jam 14 menit. Jadi wajar jika Djokovic butuh istirahat cukup lama.
Kini, Djokovic benar-benar sudah fresh dan siap menambah perbendaharaan gelarnya. Apalagi, skenario yang dijalankannya persis seperti yang dilakukannya pada musim lalu. Saat itu, setelah menjuarai Australia Terbuka 2011, dia juga memilih tampil di Dubai dan berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Federer.
”Saya senang dengan permainan saya di babak pertama ini. Mudah-mudahan saya mampu menjaga peforma ini dan menjuarai Dubai seperti tahun lalu,” ujar Djokovic, seperti dilansir Yahoo Sports.
Dengan kemenangan atas Stebe, itu berarti Djokovic telah mencatatkan kemenangan 8-0 sepanjang musim ini. Tentunya, dia berharap bisa mengulang sukses musim lalu yang mencatatkan rekor 43 kemenangan beruntun --termasuk dua kemenangan walk out—sebelum akhirnya takluk di tangan Federer pada laga semifinal Prancis Terbuka 2011.
Masalahnya, apakah Djokovic mampu mewujudkan ambisi itu? Di atas kertas, peluangnya tentu sangat terbuka lebar. Namun, persaingan di dunia tenis juga bukan matematis. Karena itu, tidak gampang baginya mengulang rekor gemilang.
Apalagi, ada beberapa petenis yang sangat berambisi menundukkannya di ajang tersebut seperti Federer (unggulan kedua) dan Andy Murray (unggulan ketiga).
Beruntung Nadal tidak ikut di ajang tersebut karena masih menjalani pemulihan setelah Grand Slam Australia, sehingga sedikit mengurangi persaingan. Nadal sendiri lebih memilih event master BNP Paribas di Indian Wells, Maret mendatang.
”Tahun lalu memang sangat luar biasa. Dan, itu prestasi terbaik saya sepanjang karier. Jika Anda bertanya apakah saya akan mengulang itu? Saya tidak tahu.
Sebab, persaingan di depan memang sangat sangat ketat,” ujar Djokovic yang tahun lalu mengoleksi 10 gelar juara dan mencatatkan rekor hadiah ATP senilai USD12,6 juta.
Yang pasti, Djokovic akan berusaha menjaga performanya sepanjang musim ini.
Bahkan, dia juga akan mewaspadai setiap lawan yang akan dihadapinya, termasuk pemenang duel Sergiy Stakhovsky (Ukraina) dengan pemain wild card Omar Awadhy (Uni Emirat Arab) yang akan menjadi lawannya pada babak kedua hari ini.
Yang menarik, tugas Djokovic di Dubai kali ini juga ada dua. Selain memburu gelar kedua musim ini, dia harus menjadi mentor sang adik, Marco Djokovic (868 ATP), yang juga tampil perdana di Dubai dengan status wild card. Sayang, performa Marco belum sehebat sang kakak. Marco, 20, kalah oleh petenis Kazakhstan Andrey Golubev 3-6, 2-6 pada babak pertama.
''Dia masih butuh pengalaman lebih banyak untuk bisa bersinar. Tapi, dia punya peluang untuk itu,” kata Djokovic.
Delapan Kemenangan Beruntun Djokovic
1 Paolo Lorenzi (Italia) 109 ATP 6–2, 6–0, 6–0
2 Santiago Giraldo (Kolombia) 56 ATP 6–3, 6–2, 6–1
3 Nicolas Mahut (Prancis) 81 ATP 6–0, 6–1, 6–1
4 Lleyton Hewitt (Australia) 181 ATP 6–1, 6–3, 4–6, 6–3
5 David Ferrer (Spanyol) 5 ATP 6–4, 7–6(7–4), 6–1
6 Andy Murray (Inggris) 4 ATP 6–3, 3–6, 6–7(4–7), 6–1, 7–5
7 Rafael Nadal (Spanyol) 2 ATP 5-7, 6-4, 6-2, 6-7(5–7), 7-5
8 Cedrik-Marcel Stebe (Jerman) 72 ATP 6-4, 6-2
Djokovic adalah juara tiga kali beruntun di Dubai, yakni pada 2009, 2010, dan 2011. Jadi, dia kini membidik gelar keempat beruntun di turnamen berhadiah USD1,7 juta tersebut.
Dia ingin menyamai rekor mantan petenis nomor satu dunia asal Swiss Roger Federer yang hingga kini masih yang terbaik di Dubai dengan meraih empat gelar (2003, 2004, 2005, 2007).
Sejauh ini, Djokovic memang mampu menjaga langkah positif pada turnamen tahun ini. Dia lolos ke babak kedua setelah menundukkan petenis Jerman Cedrik-Marcel Stebe 6-4, 6-2, Senin (27/2). Tentu, itu modal penting untuk bisa menjaga peluangnya menjadi juara.
Bagi Djokovic, sukses atas Stebe merupakan kemenangan pertamanya sejak merebut gelar Australia Terbuka 2012. Jadi, dia hampir sebulan tidak turun lapangan semenjak menjuarai Melbourne Park.
Termasuk, absen pada babak pertama Grup Dunia Piala Davis saat Serbia menundukkan Swedia 4-1. Saat itu, dia tidak ikut berpartisipasi lantaran masih menjalani pemulihan setelah berjuang mati-matian merebut gelar Grand Slam Australia Terbuka 2012.
Apalagi, pada final, dia menghabiskan waktu 5 jam 53 menit ketika menundukkan Rafael Nadal. Dan, itu rekor permainan terlama sejak pertemuan Nadal dengan Fernando Verdasco pada semifinal Australia Terbuka 2009 yang memakan waktu 5 jam 14 menit. Jadi wajar jika Djokovic butuh istirahat cukup lama.
Kini, Djokovic benar-benar sudah fresh dan siap menambah perbendaharaan gelarnya. Apalagi, skenario yang dijalankannya persis seperti yang dilakukannya pada musim lalu. Saat itu, setelah menjuarai Australia Terbuka 2011, dia juga memilih tampil di Dubai dan berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Federer.
”Saya senang dengan permainan saya di babak pertama ini. Mudah-mudahan saya mampu menjaga peforma ini dan menjuarai Dubai seperti tahun lalu,” ujar Djokovic, seperti dilansir Yahoo Sports.
Dengan kemenangan atas Stebe, itu berarti Djokovic telah mencatatkan kemenangan 8-0 sepanjang musim ini. Tentunya, dia berharap bisa mengulang sukses musim lalu yang mencatatkan rekor 43 kemenangan beruntun --termasuk dua kemenangan walk out—sebelum akhirnya takluk di tangan Federer pada laga semifinal Prancis Terbuka 2011.
Masalahnya, apakah Djokovic mampu mewujudkan ambisi itu? Di atas kertas, peluangnya tentu sangat terbuka lebar. Namun, persaingan di dunia tenis juga bukan matematis. Karena itu, tidak gampang baginya mengulang rekor gemilang.
Apalagi, ada beberapa petenis yang sangat berambisi menundukkannya di ajang tersebut seperti Federer (unggulan kedua) dan Andy Murray (unggulan ketiga).
Beruntung Nadal tidak ikut di ajang tersebut karena masih menjalani pemulihan setelah Grand Slam Australia, sehingga sedikit mengurangi persaingan. Nadal sendiri lebih memilih event master BNP Paribas di Indian Wells, Maret mendatang.
”Tahun lalu memang sangat luar biasa. Dan, itu prestasi terbaik saya sepanjang karier. Jika Anda bertanya apakah saya akan mengulang itu? Saya tidak tahu.
Sebab, persaingan di depan memang sangat sangat ketat,” ujar Djokovic yang tahun lalu mengoleksi 10 gelar juara dan mencatatkan rekor hadiah ATP senilai USD12,6 juta.
Yang pasti, Djokovic akan berusaha menjaga performanya sepanjang musim ini.
Bahkan, dia juga akan mewaspadai setiap lawan yang akan dihadapinya, termasuk pemenang duel Sergiy Stakhovsky (Ukraina) dengan pemain wild card Omar Awadhy (Uni Emirat Arab) yang akan menjadi lawannya pada babak kedua hari ini.
Yang menarik, tugas Djokovic di Dubai kali ini juga ada dua. Selain memburu gelar kedua musim ini, dia harus menjadi mentor sang adik, Marco Djokovic (868 ATP), yang juga tampil perdana di Dubai dengan status wild card. Sayang, performa Marco belum sehebat sang kakak. Marco, 20, kalah oleh petenis Kazakhstan Andrey Golubev 3-6, 2-6 pada babak pertama.
''Dia masih butuh pengalaman lebih banyak untuk bisa bersinar. Tapi, dia punya peluang untuk itu,” kata Djokovic.
Delapan Kemenangan Beruntun Djokovic
1 Paolo Lorenzi (Italia) 109 ATP 6–2, 6–0, 6–0
2 Santiago Giraldo (Kolombia) 56 ATP 6–3, 6–2, 6–1
3 Nicolas Mahut (Prancis) 81 ATP 6–0, 6–1, 6–1
4 Lleyton Hewitt (Australia) 181 ATP 6–1, 6–3, 4–6, 6–3
5 David Ferrer (Spanyol) 5 ATP 6–4, 7–6(7–4), 6–1
6 Andy Murray (Inggris) 4 ATP 6–3, 3–6, 6–7(4–7), 6–1, 7–5
7 Rafael Nadal (Spanyol) 2 ATP 5-7, 6-4, 6-2, 6-7(5–7), 7-5
8 Cedrik-Marcel Stebe (Jerman) 72 ATP 6-4, 6-2
()